Yuhu..... Ada yang masih nunggu afandra ?
Yok lah cus....Afandra langsung berlari menghampiri wanita tersebut.
"Bu, ibu nggak papa ? Mana yang sakit ? Masih kuat berdiri ? Saya bantu ya Bu"
Afandra kemudian menuntun wanita tersebut sampai di bangku taman dan mendudukkannya.
Afandra langsung melepas tas yang ada di punggung nya membuka resleting bagian depan untuk mengeluarkan Poch bag hitam kecil dari dalamnya.
Terlihat ada Betadine,plester, dan kasa serta salep ketika afandra membuka Poch bag tersebut.
Sang wanita tersebut hanya memandang afandra dengan sayu namun jika dilihat lebih teliti ada pancaran haru dan senang di bola mata indah berwarna kecoklatan itu.
Afandra kemudian mengambil air putih yang ada di kantong samping tasnya guna membersihkan darah di sekitar luka tersebut.
Afandra berjongkok di hadapan wanita tersebut sembari memangku sebelah kaki wanita tersebut yang terluka.
" Bu tahan ya,ini pasti perih "
Sang wanita hanya tersenyum kemudian tersentak kala rasa perih menjalar sebab afandra tengah membersihkan lukanya dengan air.
" Akh.."
" Ibu nggak papa ? Maaf ya,sakit ya Bu tahan sebentar ya,kalau tidak di bersihkan takutnya infeksi,tahan ya Bu "
Sang ibu hanya mengangguk tanda mengerti.
Setelahnya afandra membuka tutup Betadine menuangkannya ke luka dan mulai mengobati luka tersebut, terakhir ia menutup nya dengan kasa dan merekatkan nya dengan plester.
Setelah selesai ia membereskan nya memaksukan kembali Betadine dan juga kasa ke dalam Poch,menutupnya.
Dan juga membuang kapas bekas ke tong sampah terdekat.Dari awal sampai akhir ketika afandra mengobati lukanya wanita tersebut hanya menatap afandra intens.
Setalah selesai afandra kembali dan kemudian duduk di sebelah wanita tersebut
" Ibu udah nggak papa ? "
Andra sebenarnya bingung karena wanita yang ditolongnya itu sedari tadi hanya diam dan menatapnya sayu, walaupun kadang meringis karena perih pada lukanya.
" Rafa.. "
Hanya suara lirih yang didengar afandra dari bibir pucat tersebut,tapi untungnya telinga afandra menangkap suara lirih tersebut.
Sejujurnya afandra bingung,karena namanya juga Rafa tapi sangat jarang orang yang memanggilnya dengan nama itu atau mungkin tidak pernah.
" Rafa anakku hiks... Rafa .... Rafa anak mamah hiks "
Afandra kaget karena karena tiba tiba wanita tersebut memeluknya erat seakan tidak mau kalau sampai Rafa pergi.
Wanita tersebut terus meracau tentang Rafa dan anak,jujur Rafa merasa takut, sedih, senang, gelisah, dan perasaan lain yang entah kenapa membuat hati Rafa nyaman.
Rafa tidak tega dan akhirnya ia memutuskan untuk memeluk balik wanita tersebut,nyatanya entah karena apa Rafa merasa utuh seperti apa yang pernah hilang darinya kembali dalam wujud pelukan.
***
Disisi lain tepatnya di kursi penumpang sebuah mobil mewah tuan besar dirgantara dengan cemas mencari keberadaan istrinya.
walaupun wajahnya terlihat dingin tapi ada guratan kemarahan yang terlihat disana apalagi urat urat yang menonjol di tangannya yang terkepal kuat.
Gimana gimana ? Kurang panjang atau malah kurang pendek ?
Cerita ini bakalan ringan kok tenang aja nggak akan ada konflik yang serius.
See you next chapter..... 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Afandra Rafa .D.
RandomAfandra,afan,Andra atau Rafa adalah satu orang yang sama dengan sifat yang berbeda beda