tentang Rafa

647 52 6
                                    

Yo.....
Afandra balik lagi....

Enjoy......

Ini menceritakan tentang kehidupan Rafa ya,sebelum Rafa diculik.

Ada Yang penasaran tentang Rafa anak bungsu keluarga dirgantara ?

Bungsu dirgantara, Rafa Dirgantara adalah anak yang aktif dua belas tahun lalu,anak manis yang jika tersenyum matanya ikut tersenyum dan juga lesung pipi yang ada pada pipi sebelah kirinya.

Anak kecil yang sangat aktif dan semangat selalu tersenyum kepada semua orang,pipinya bulat dan saat tersenyum giginya ompong,dengan rambut hitam halus sedikit berantakan ketika dibawa berlari.

Rafa juga adalah anak yang ceria,dia bisa akrab dengan semua kalangan,bernyanyi tiap hari dengan mic mainan kesayangan yang di belikan ayahnya setelah pulang kerja.

Tiap hari tanpa absen Rafa akan berlari keliling rumah hanya untuk mengajak semua orang bernyanyi bersamanya.

Tadinya Rafa hanya hafal satu lagu yaitu balonku,setiap hari sampai saat bi ani pelayan paling senior dirumah tersebut, mengajari Rafa berbagai lagu anak kecil lainnya,hingga Rafa sekarang bisa hafal lebih dari sepuluh lagu.

" Bi ani... Bibi ani wele Al yu ... " ( Where are you )

Bibi ani yang sedang memilah belanjaan didapur untuk ditata dikulkas pun tertawa kecil dengan kelakuan tuan mudanya,sibungsu dirgantara yang cerewet dan imut.

" Disini den Rafa " teriaknya dari arah dapur.

Rafa kebingungan,anak kecil itu celingak celinguk, kepala tertoleh kekanan dan kiri sampai dengan belakang yang membuat para penjaga disekitar tertawa kecil melihat tingkah tuan muda bungsunya.

Matanya yang masih meliar ditambah raut menggemaskan itu sangat sangatlah menggoda iman para penjaga,agar tidak mencubit dan mengendong sang tuan muda.

" Bibi ani dimana ? Lafa yidak yiyat ? "( Rafa tidak lihat )
Rafa kembali berteriak karena tidak menemukan keberadaan bi ani yang sedari tadi dicarinya.

Salah satu penjaga menghampiri Rafa,berjongkok kemudian mulai memberitahu sang tuan muda bungsu bahwa bi ani berada didapur.

" Tuan muda Rafa "

" Eng... ? "

Katakan bagaimana caranya mereka semua tidak gemas dengan tuan muda bungsu keluarga dirgantara yang saat ini sedang menatap sang penjaga dengan tatapan mata polos serta indahnya yang berkilauan.katakan bagaimana?

" Tuan muda mencari bi ani ? " Yang ditanya haya mengangguk lucu,sangat sangat lucu rambut hitam halusnya bergoyang selaras dengan gerakan kepalanya.

" aman yau dimana bibi ani? " ( Paman tau dimana bibi ani ) Rafa bertanya sambil menatap polos sang penjaga kakinya bergoyang goyang kecil,tanda dirinya malu,karena penjaga tersebut termasuk yang masih baru dan Rafa belum mengenalnya.

" Bibi ani didapur tuan muda " penjaga tersebut menjawab tengan tersenyum kepada tuan mudanya.

Rafa balas tersenyum sangat manis,matanya ikut melengkung indah dan tak lupa dengan lesung pipinya,bener bener manis.

" Yelima yasih aman " ( terima kasih paman )setelah mengucapkan terima kasih Rafa langsung berlari menuju ke dapur, menghampiri bibi ani.

Dibelakangnya para penjaga dibuat kaget takut tuan mudanya jatuh jika berlari sekencang itu,memang anak seumuran tuan mudanya itu sedang aktif aktifnya.

***

Sedangkan didapur bibi ani sedang membereskan belanjaan yang tadi dibelinya,mencucinya dan memasukkannya ke dalam kulkas,untuk stok seminggu kedepan.

Ditemani satu orang pelayan yang lebih muda mereka membereskan semuanya dengan cepat,apalagi tadi sudah terdengar suara tuan muda bungsu,yang sudah pasti meminta bibi ani untuk menemaninya bermain selagi sang kakak belum pulang dari sekolah.

Suara langkah kaki kecil milik Rafa terdengar begitu berisik karena sedari tadi mulut kecilnya tak henti hentinya menyanyikan lagu naik naik kepuncak gunung, yang baru saja kemarin diajarkan bi ani kepadanya.

Sedetik kemudian tubuh kecil dengan kaos biru bergambar kucing dan juga celana warna coklat itu mendekat kearah dapur,tangannya yang kecil itu membawa mainan mic kesayangannya.

Saat mata itu melihat dengan jelas presensi bibi ani ia tersenyum sangat amat manis,bibi ani yang juga tengah menunggu kedatangan sang tuan muda bungsu balas tersenyum.

" Bibi ani,bibi ani... Lafa cudah hapal ladunya,bibi ani hayus dengal ote " ( Rafa sudah hafal lagunya, bibi ani harus dengar oke )

Bibi ani hanya tersenyum dan mengangguk,sesekali pelayan yang tadi membantunya ikut memekik kegemasan karena tingkah si tuan muda bungsu.

Rafa sendiri dengan percaya diri menyanyi dan bergoyang didepan bibi ani, suaranya yang cempreng dan juga dengan ucapan beberapa kata yang masih belum jelas Rafa sungguh sangat percaya diri, menunjukkan pada bi ani bahwa dirinya sudah hafal.

Benar benar anak kecil ceria dan juga menggemaskan.

" Kili kanan, kulihat caja anyak dohon cemaya " ( kiri kanan, kulihat saja banyak pohon Cemara ) Rafa menyelesaikan lagunya kemudian membungkuk dengan satu tangan disebelah dada.

Sangking asiknya Rafa tidak sadar bahwa sedari tadi dirinya dilihat oleh sang kakak,yang baru saja pulang sekolah dengan tasnya yang masih di punggung dan seragam yang sudah agak berantakan, kakaknya langsung mencari keberadaan adiknya.

Biasanya ketika ia pulang ke rumah adiknya sudah menunggu didepan pintu atau ruang tamu,tapi tadi saat dirinya sampai,ia tidak melihat keberadaan adik manis nya,jadi dia langsung saja mencari adik manis nya tersebut.

Ternyata yang dicari sedang asik menyanyi dan bergoyang didepan bibi ani.

" Adek "

Suara tersebut mengalihkan pandangan Rafa kebelakang,melihat bahwa sang kakak memandangi nya Rafa dibuat kaget.

" Lho.. tatak ? Kok cudah pulang ? " ( Lho kakak ? Kok sudah pulang? )
Rafa kebingungan soalnya dia ingat kakaknya itu selalu pulang pada saat hari menjelang sore,tapi perasaan ini masih siang hari.

Memang sulung dirgantara itu pulang lebih awal dari biasanya dikarenakan Minggu besok sudah mulai ujian kenaikan kelas,jadi sekolah dipulangkan lebih awal.

Sedangkan Arjuna yang gemas melihat adiknya langsung saja menubruk tubuh kecil itu,dipeluknya dengan erat sampai pipi bulat sang adik terhimpit diantara bahunya,bibir kecil itu mengerucut karena pipinya yang terhimpit.

Benar benar lucu,Rafa hanya diam saat Arjuna memeluknya lalu mengunyel ngunyel memainkan pipi bulatnya.

Rafa sudah terbiasa saat pertama dia masih akan melawan dan mengelak tapi kakaknya pun akan semakin gencar mengunyel pipinya,makanya dia sudah bosan untuk melarang kakaknya tersebut.

Untuk tuan Saddam dan nyonya fania sendiri mereka sedang berada di bandung,mereka berangkat pagi pagi dan katanya akan sampai rumah saat makan malam.

Kenapa nyonya dirgantara ikut ? Itu karena dari sebelum dipersunting oleh tuan dirgantara fania adalah seorang sekertaris dari Saddam dirgantara itu,jadi memang dari situlah cinta tumbuh antara nyonya dan tuan dirgantara.

Kembali pada Rafa, saat ini anak berusia 4 tahun tersebut sedang berada di kamar sang kakak,dengan posisi terlentang ditengah tengah kasur,kamar yang tadinya masih rapi sudah berantakan karena Rafa,dari tadi dirinya mencari makanan kesukaan nya yang selalu abangnya berikan saat pulang sekolah,namun setalah menggeledah dan menghamburkan isi tas sang kakak dia tidak kunjung menemukannya.

Akhirnya karena kelelahan dirinya beranjak menaiki kasur dan mulai berulang guling mencari kenyamanan dan memutuskan untuk terlentang setelahnya. Dasar anak kecil.

Segini dulu ya...
Untuk chapter berikutnya akan menceritakan tentang penculikan Rafa.

Terima kasih sudah membaca

Jangan lupa vote dan komen 😉

Bye bye......

Afandra Rafa .D.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang