0. Prolog : (nggak jadi) Menikah

1.3K 140 32
                                    


Nahloh buka judul udah aneh-aneh aja.

Tetapi kalian tidak salah baca. [Name] [Lastname] sedang ada di dalam kamarnya, menatapi bayangan cermin dimana dirinya sendiri sudah sangat elegan dengan make up tebal yang khas serta hiasan dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Kalau sudah secantik ini, apalagi kalau bukan untuk pertemuan penting. Perjodohan, lebih tepatnya.

"... Tidak papa, [Name]. Kau akan baik-baik saja"

Kata semangat begitu hambar untuk ditelan. Pemilik manik [e/c] itu cuma tersenyum kepada diri sendiri.

Sejak kecil, beginilah hidupnya. Selalu ceria tapi penuh luka dan kesepian. Tak bisa dipungkiri orang-orang begitu iri. [Name] itu cantik, baik hati, selalu dicintai. Namun, segalanya tak ada yang sempurna.

Ia hancur, tapi berusaha untuk berdiri tanpa harus lebur

Tok-tok-tok─ketukan pintu membuat jantung berdegup.

"[Name] sayaaang, ayo keluar, keluarga dan calon suami mu sudah menunggu" Dari pintu fusuma, bayangan wanita terlihat jelas. Beliau adalah bibi yang merawat [Name] semenjak orangtua gadis itu meninggal.

"Iya, tunggu sebentar."

Dengan agak keberatan dirinya berdiri ke dekat pintu. Sejenak [Name] berfikir, setelah keluar dari kamar ini, ia akan menjadi istri orang lain. Pengusaha yang sudah beristri empat─[Name] akan jadi yang kelima.

Mau merasa sakit pun, hatinya tidak lagi berteriak. Seolah mati, menerima arus takdir selayaknya benda mati.

Menarik nafas dalam-dalam, [Name] tak punya pilihan lain. Ia takkan bisa kabur. Paman dan bibinya punya koneksi dimana-mana, sejauh manapun ia pergi, pasti akhirnya kembali ke titik ini.

Jemari [Name] akan memegang pintu...

Srek

Suara dibelakang malah menarik perhatian sang gadis.

Jendela terbuka, angin dingin masuk dan cahaya lampu langsung menunjukkan eksistensi asing sesosok pria dengan rambut hitam-mint nya.

Mata [Name] terbelalak, orang itu muncul dari jendelanya?!

"Oh, ada orang..." Mukanya yang datar melirik ke sana kemari, dan mengobservasi [Name] sekilas

"Buang saja gaun berat mu, dan secepat mungkin menjauh dari sini" Lanjutnya tanpa memberikan penjelasan sedikitpun kemudian menghilang begitu saja menyisakan debu tipis.

Sedangkan sang pemilik kamar ternganga. Barusan dia tidak melihat makhluk halus kan?? Kalau memang benar hantu, kenapa dia tampan/g

Jantung [Name] berdegup kencang, efek shock sebab kedatangan orang asing tadi sangat tiba-tiba dan cepat berlalu.

Kemudian pandangan mata tertuju pada jendela kamarnya. Terbuka lebar, membiarkan angin masuk serta pemandangan purnama seolah begitu mengagumkan.

"[Name]! Kenapa lama sekali??"

Suara itu terasa begitu jauh, seakan tidak ada lagi dinding penghalang yang menahan [Name].

Ia meremas telapak tangan sendiri. Sesegera mungkin melepas atribut merepotkan yang menempel di rambut [h/c] miliknya. Segera menggunakan baju sesederhana mungkin kemudian mendekat ke arah jendela─tempa pria tadi muncul.

"[Nameee]~! Jangan membuat mereka menunggu sayang...!"

Suara sayang itu, bukan benar-benar sayang.

 ˊ˗ ✦ Sᴜɴsʜɪɴᴇ ꒱ ➛ [ T. MUICHIRO ] ⊰ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang