Butterfly estate merupakan kediaman hashira bunga sekaligus rumah perawatan untuk kisatsutai yang terluka parah. Setidaknya itulah penjelasan umum dari tiga anak kecil yang merawat [Name] setibanya gadis itu ke kediaman ini.Oh, secara singkat sih malam kemarin sangat kacau. [Name] dengan kebar-baran yang kambuh sampai-sampai menggendong dua anak perempuan berpita kupu-kupu.
Ia masih ingat jelas perempuan berambut gradasi ungu sangat memprotes tindakan gegabah nya.
"Aduh malu" [Name] menutup muka dengan kedua tangan. Ingin menghilang saja dari dunia.
"Anda sudah baikan?"
Kepala terangkat melihat kearah pintu, datang lah dokter sekaligus perawat kediaman ini─Aoi.
"Tolong turunkan kaki anda"
Langsung menurut, [Name] mengangguk lalu membiarkan Aoi memeriksa luka pada kakinya. Dimana luka gores itu berada.
Sang gadis berkucir dua itu sangat telaten memperhatikan luka [Name]. Memberikan kapas dan antiseptik yang membuat efek perih dan gadis itu agak mengeluh tipis.
"Sudah, seharusnya sembuh dalam beberapa hari" Selesai dengan pekerjaannya, ia mulai membereskan barang-barang.
Senyuman [Name] mengembang. "Terimakasih banyak, maaf merepotkan"
"Itu tugas ku, tidak perlu sampai seperti itu" Aoi tersenyum tipis dan hendak pergi keluar.
Namun [Name] menghentikannya. "Ano─boleh saya bertanya?"
Netra azure miliknya bergulir menatap sepasang mata [e/c]. Dan memberikan tatapan penuh tanya. "Tentang apa?"
Sejenak ia ragu dan memainkan jari jemari sendiri. "Saya... Tidak bisa menutup mata atas kejadian kemarin malam... Apa anda bisa menjelaskannya? Itu pun jika tidak keberatan"
Mendengarnya, Aoi membulatkan bibir. "Ooh, bukan masalah besar kok. Toh sudah jadi rahasia umum yang dipercayai beberapa orang"
Perempuan dengan dua pita kupu-kupu biru tersebut mengambil kursi dan duduk di sebelah ranjang [Name]. Sangat siap semangat 45 untuk menjelaskan.
"Apa kamu pernah mendengar oni?"
Pertanyaan awalan membuat [Name] itu berfikir. "Tidak... Mungkin...?"
"Ya, jika kamu pernah mendengar nya itu sangat wajar. Karena hanya sebagian warga sipil yang percaya." Aoi melipat tangan di depan dada dan melanjutkan. "Simpelnya mereka adalah manusia yang terkena darah raja iblis."
"Mereka abadi, berkali-kali lebih kuat dari manusia, dan memiliki kemampuan khusus yang disebut kekkijutsu"
Penjelasan dokter cantik tersebut membuat [Name] menelan ludah. Pantas saja melempar batu tidak akan mempan untuk menghabisi mereka.
"Sebagai gantinya, oni harus memakan manusia untuk memperoleh kekuatan" Manik azure Aoi mengarah ke bawah, mengisyaratkan kebencian yang begitu jelas. Sedangkan si pemilik rambut [h/c] nampak terkejut, pantas saja ia bisa 'umpan.'
"Me─makan.. Manusia?" Ulangnya.
"Hu'um" Aoi mengangguk.
"Tapi mereka tidak bisa berjalan di bawah sinar matahari, dan akan mati bila lehernya terbebas dengan pedang khusus yang digunakan oleh kisatsutai, nichirin"
"Ouuuh" [Name] meletakkan jari di depan dagu. "Pantas saja mereka tidak mati meski ku hantam batu berkali-kali" Gumamnya kemudian.
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ˊ˗ ✦ Sᴜɴsʜɪɴᴇ ꒱ ➛ [ T. MUICHIRO ] ⊰
Fanfic「 ❝ Touch her? you'll die. ❞ 」 𖧵ֹֺֽ໋໋݊ [Name] [Lastname] adalah matahari. Sebuah bintang yang menjadi pusat perhatian, penuh kehangatan dan senyuman. Namun fakta tidak bisa bohongi. Menjadi pusat bukan berarti selalu ada yang setia menemani. Hing...