Mizu no kokyū, shi no kata: Uchishio
Perempuan yang tak [Name] tau namanya memutar badan dan cepat memukul leher orang-orang tadi dengan gagang pedang agar mereka semua tak sadarkan diri. Tatapan manik emerald nya tajam, menggenggam erat tangan [Name].
"Kamu harus ku bawa keluar dari sini!" Ucapnya cepat kemudian menarik [Name] menuju ujung gerbong.
"A-aku bahkan tidak mengenal mu!"
Gadis itu tak berbalik. Namun mulutnya berbicara.
"Namaku Shiori. Sekarang sudah kenal, kan?"
[Name] ber-sweatdrop ria. "Bukan begitu juga kenalannya..."
Sebelum pintu dibuka, lantai tiba-tiba berubah menjadi merah ala daging segar. Shiori sigap menjauhkan [Name] ke tengah gerbong. Perlahan-lahan segalanya berubah drastis. Pintu dan jendela telah tersegel, muncul pula sulur memanjang aneh dari langit-langit.
"Ck, sebenarnya iblis ini kenapa sih?!"
"Loh─KITA DI SERANG IBLIS?"
"Kenapa kamu malah baru sadar?!"
Sekarang [Name] sigap berada di belakang bahu Shiori. Situasinya benar-benar di luar prediksi, kondisi kereta bahkan sudah tidak mencerminkan sebuah transportasi. [Name] juga baru ngeh para penumpang masih tidur padahal sekelilingnya sudah kacau begini.
Mizu no kokyū, san no kata : Ryūryū Mai
Shiori sigap memotong setiap sulur yang mendekat. Matanya bergerak cepat, bukan hanya mereka yang diincar tapi para penumpang juga!
Mizu no kokyū, ni no kata : Mizu Guruma
Mizu no kokyū, roku no kata : Nejire Uzu!
Kala Shiori sibuk bergerak kesana kemari, [Name] menatap awas sekelilingnya. Gadis maple itu berusaha untuk mempertahankan kondisi gerbong. Ia tak boleh terlalu merepotkan nya.
"Khihihihihi" Suara tertawa nyaring entah dari mana, membuat mereka merinding
"Ke-te-mu~"
GREP─Tiba-tiba [Name] telah dililit daging-daging tebal.
"HOI, LEPASKAN DIA!" Dari belakang, Shiori akan melancarkan serangan. Tapi kereta sudah menjadi bagian dari iblis. Terbentuk dinding merah yang memisahkan mereka.
"Shio-ri─" [Name] hampir sesak bernafas. Lilitan di tangan terlalu kuat, leher pun terasa tercekik hingga ia tak bisa bernafas.
"Hora hora~ bukankah kamu yang diinginkan beliau?"
Mata [e/c] terbelalak melihat bentuk mulut tanpa wajah tiba-tiba muncul di salah satu sulur yang melilitnya.
"Utsukushī nee~ bahkan aku bisa mencium aroma manis darah muu" Bibir itu mendekat, [Name] otomatis memalingkan wajah. Mana mau dia di cium selain sama─ekhem.
"Aaaa, darah mu wangi sekali~"
[Name] sadar tangannya terluka tadi. Cepat-cepat ia mengepalkan tangan agar bekas luka telunjuknya tidak di sentuh. Kalau iblis ini meminumnya setetes saja, runyam sudah.
"Hidoi ne, kamu terlalu pelit nona" Sejenak dia cemberut. Namun langsung membentuk senyum lebar.
"Maa dia akan senang aku membawa mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ˊ˗ ✦ Sᴜɴsʜɪɴᴇ ꒱ ➛ [ T. MUICHIRO ] ⊰
Fanfiction「 ❝ Touch her? you'll die. ❞ 」 𖧵ֹֺֽ໋໋݊ [Name] [Lastname] adalah matahari. Sebuah bintang yang menjadi pusat perhatian, penuh kehangatan dan senyuman. Namun fakta tidak bisa bohongi. Menjadi pusat bukan berarti selalu ada yang setia menemani. Hing...