[‼️] Fanart di atas bukan punya author
─────────────────────
Putusnya leher Enmu membuat gejolak besar dalam kereta. Melompat-lompat kayak ulet sembelit. [Name], Shiori, dan Zenitsu yang ada di dalam berusaha mempertahankan penumpang sebisa mereka.
Sampai akhirnya dentuman keras menggema sebab jatuhnya kereta ke luar jalurnya.
Kepala [Name] sempat membentur dinding cukup keras. Nggak berdarah emang tapi memar banget ya ampun...
Pelan-pelan penumpang tersadar dari efek darah iblis. Mereka bangun dan menimbulkan suara bising.
"Oi, kamu nggak papa kan?"
Gadis berambut maple itu langsung muncul di sebelahnya. Padahal dia juga terpental tadi, tapi masih terlihat baik-baik saja.
"Tidak papa, terbentur sedikit"
Pemilik helaian [h/c] tersebut cepat berdiri membantu para anak-anak maupun orang lebih tua untuk keluar. Shiori pun demikian, sedangkan Zenitsu harus pergi duluan untuk melihat keadaan Genya dan juga Mitsuri.
"Kakushi akan segera datang! Kalian harus istirahat. [Name]-chan juga, jangan terlalu lelah" Ujar pria pirang itu sebelum menghilang dari tempatnya
Diluar kereta, fajar tinggal menunggu hitungan menit. Orang-orang ribut sendiri memeriksa diri, keluarga atau rekan masing-masing.
Menjauh dari keributan. [Name] terduduk lemas sambil memeluk lurus. Malam kacau ini tidak pernah dalam bayangannya.
Perempuan 20 tahun itu merenung. Zenitsu, Genya maupun Mitsuri tidak tau kalau dia kabur dari Muichirou. Tapi cepat atau lambat para kisatsutai akan sadar sebab informasi dari kasugai.
"Kamu mikirin apa sih?" Shiori muncul tiba-tiba sambil bersekap dada.
[Name] tersenyum. "Apa terlalu terlihat?"
"Kau... Sepertinya terlalu banyak pikiran. Hal sekecil apapun selalu kau khawatirkan"
"Habisnya aku tidak pernah merasa aman..." Jemari [Name] menggenggam erat pakaiannya. "Seolah-olah... Apapun yang aku sukai selalu berakhir mengkhianati atau pergi─"
Dugh!
Pukulan mendarat pucuk kepala [Name]. Membuat sang empu menoleh dengan raut bertanya-tanya. "I-itai... Kenapa aku di pukul??"
"Berhenti berucap seakan kau tidak akan mendapatkan kebahagiaan. Aku benci orang pesimis." Si teman baru [Name] menghela nafas kemudian menggaruk lehernya.
"Orang yang kau sukai bukannya menghilang atau pergi begitu saja" Manik mata emerald milik Shiori tertuju lurus pada [Name]. "Mereka yang pergi bisa kembali. Untuk orang-orang yang mengkhianati mu... Mungkin takdir begitu baik sehingga kau ditunjukkan dulu sifat aslinya agar terhindar dari mereka"
Ucap cewek berhelaian bak daun maple tersebut cukup membuat [Name] berfikir lagi. Arah mata melihat langit yang sebentar lagi hilang warna gelapnya. Jujur, ia mulai ragu dengan hipotesis yang dia buat.
"KAAAK KAAAK di sini! Di sini!"
Suara khas kasugai mencapai indra pendengar [Name]. Gadis tersebut melihat siluet manusia yang sangat ingin ia hindari. Sialnya, orang itu malah langsung menemukan eksistensi wanita berambut [h/c] tersebut.
"[Name]!" Muichirou sigap menuju ke arahnya. Sedang sang istri sontak berdiri dan menggunakan badan Shiori sebagai temeng.
Pria itu berhenti dengan wajah bertanya. "[Name]?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ˊ˗ ✦ Sᴜɴsʜɪɴᴇ ꒱ ➛ [ T. MUICHIRO ] ⊰
Fanfiction「 ❝ Touch her? you'll die. ❞ 」 𖧵ֹֺֽ໋໋݊ [Name] [Lastname] adalah matahari. Sebuah bintang yang menjadi pusat perhatian, penuh kehangatan dan senyuman. Namun fakta tidak bisa bohongi. Menjadi pusat bukan berarti selalu ada yang setia menemani. Hing...