[🦋] PENTING DIBACA READER KU TERCINTA‼️
Mohon ingat semua ini FIKSI 👊🏻😭
───────────────────
"Haaah... Aku merasa akan pingsan" Begitulah keluhan [Name] setelah melewatinya hari yang panjang tanpa bisa melunturkan senyuman diwajahnya.
Tiga perawat kecil yakni Naho, Sumi, dan Kiyo cuma bisa tertawa kecil. Mereka yang membantu [Name] membersihkan riasan serta memakaikan baju yang lebih ringan.
Kalau ditanya mana Aoi, perempuan tersebut sedang mengurus hal penting. Kanao sendiri harus melaksanakan misi karena bagaimanapun juga hashira tetap seorang hashira.
"Anda sudah melakukan yang terbaik [Name]-sama!" Ujar Sumi, dua sahabatnya ikut mengangguk setuju.
"[Name]-sama terlihat sangat, sangaaaaat cantik!"
"Benar! Tokito-sama sampai tidak mau pergi dari sisi [Name]-sama"
Berbagai pujian membuatnya malu setengah mampus. Nyatanya di puji anak kecil polos itu lebih berdamage dari pada di puji laki-laki lain. (Soo real)
"Uhh─sudahlah..." [Name] mengibaskan tangannya.
Naho menyisir rambut [h/c]nya dengan lembut. Sumi menempelkan sedikit pengharum tu uh di sekeliling [Name]. Setelah semuanya selesai, ketiga gadis imut tersebut pamit pada sang nyonya baru Tokito.
"Jaa, kami pergi dulu~"
"Sampai jumpa [Name]-sama!"
"Istirahat dengan nyaman yaaa"
[Name] tak bisa menahan senyum sekaligus tawa. "Iya, kalian juga istirahat dengan baik ya"
Setelah pintu fusuma nya tertutup, si pengantin baru seketika menghela nafasnya. Gadis itu merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk.
Otak [Name] membuat kilas balik kejadian hari ini. Semua terasa normal─selayaknya pernikahan biasa. Meski menjalaninya karena sebuah kondisi tanpa di dasari perasaan. [Name] tidak merasa begitu tertekan karena ia yakin, mereka orang-orang baik yang pasti menjaganya.
Namun hal yang tak bisa ia singkirkan adalah momen dimana ciuman pertamanya di curi.
'AAAAAA berhenti memikirkan itu [Name]!'
Pipinya memerah kalau terus terbayang, dan sialnya, sekeras apapun usaha takkan bisa hilang dari benaknya.
Sret...─pintu fusuma terbuka membuat perempuan di dalamnya spontan melihat ke sana. Si pemilik mata turquoise yang menawan sedang membawa nampan berataskan cangkir teh. Tak seperti biasanya, rambut hitam dan mint itu digerai bebas.
"Oh. Kamu belum tidur?"
[Name] bangun ketika Muichirou menutup pintu dan meletakkan nampan itu. Ternyata bukan cuma teh, tapi juga ada dango.
"Kamu mau?"
"Mau!"
Siapa sih yang nolak makanan manis?
Muichirou diam-diam tersenyum tipis dan mengambil satu tusuk dango dan diserahkan kepada [Name]. Raut berbunga seketika terpatri kala merasakan rasa manis di mulut. Ia agak tersiksa tidak bisa bebas makan tadi.
"Chiro mau??" [Name] menyodorkan ke Muichirou, bermaksud menyerahkannya.
Pria itu menoleh, tanpa pikir panjang meletakkan gelas teh dan langsung melahap dango terakhir yang dipegang [Name].
KAMU SEDANG MEMBACA
ˊ˗ ✦ Sᴜɴsʜɪɴᴇ ꒱ ➛ [ T. MUICHIRO ] ⊰
Fanfiction「 ❝ Touch her? you'll die. ❞ 」 𖧵ֹֺֽ໋໋݊ [Name] [Lastname] adalah matahari. Sebuah bintang yang menjadi pusat perhatian, penuh kehangatan dan senyuman. Namun fakta tidak bisa bohongi. Menjadi pusat bukan berarti selalu ada yang setia menemani. Hing...