"Akh sial, aku lupa memakai alas kaki." Wang Yibo telah berada di persimpangan, ia tak memikirkan kakinya yang tergores oleh bebatuan kecil. Perlahan menyebrangi jalan yang mulai sepi, ia hampir sampai pada tempat yang di tuju.
Namun malangnya pagar rumah milik Xiao Zhan terkunci, Yibo memiringkan kepalanya melihat halaman sekitar, dia berpikir untuk memanjat saja, satu kakinya telah memanjat dinding di susul kaki satunya, lantas dia melompat namun dia terjatuh tepat di kolam ikan milik nyonya Xiao. Gemericik air membangunkan Yinxi dari tidur lelapnya, gadis itu sudah biasa mendengar bising di kolam ikannya. Namun yang ini berbeda, Yinxi pikir kalau ikan milik ibunya kali ini benar-benar melompat keluar. Dia pun bangkit dari kasurnya membuka tirai kaca dan melihat ke arah kolam.
Mata yang masih mengantuk kini terbuka sempurna, dia melihat Wang Yibo menatap terkejut ke arahnya, sambil melambaikan tangan dia memaksakan senyumnya. Yinxi pun langsung membuka jendelanya yang bisa dia lewati, namun ketika ia berjalan mendekat pemuda itu tiba-tiba saja pingsan.
Yinxi pun masuk ke dalam kolam yang cukup besar dengan kedalaman sepinggang miliknya. Berkelahi dengan ikan dan menarik Wang Yibo keluar adalah perjuangan yang tidak mungkin dia lupakan, ini harus menjadi cerita agar Xiao Zhan tahu. Biar saja pemuda ini merasa malu. Dia sangat menyusahkan. Yinxi menghela ketika berhasil menarik tubuh Wang Yibo.
"Yinxi." panggilan itu membuat Yinxi berbalik, dia melihat Xiao Zhan berjalan ke arahnya.
"Xiao Ge, aku bisa jelaskan. Aku tidak-" Ucapan itu terputus ketika melihat Xiao Zhan juga terbaring di tanah.
"Apa yang terjadi?" Gadis itu mengacak-acak rambutnya. "Mengapa harus sekarang, siapa yang akan membereskan ini!"
Dengan terpaksa Yinxi menarik Xiao Zhan dan Wang Yibo masuk ke dalam kamarnya, ia bisa melihat luka yang berada di tubuh pemuda itu, bahkan dari dekat Yinxi bisa menebak kalau luka itu bukan karena Yibo terjatuh di kolam.
Sambil menunggu mereka terbangun, gadis itu mengecek ponselnya. Ia mengetik banyak hal di sana, namun ia tak mendapatkan jawaban. Tak lama kemudian Xiao Zhan terbangun, Yinxi melempar ponselnya dan menghampiri kakaknya.
"Xiao ge?!"
Sebelum gadis itu mengatakan banyak hal, dia menatap pada tubuh yang penuh luka itu ikut terbangun.
"Maafkan aku," ucap pemuda itu meneteskan air mata. "Kau merasakan sakitnya, maafkan aku."
"Ini bukan salahmu." Zhan mencoba menenangkan.
Pada saat itu pun mereka menatap Yinxi, gadis itu menghela napas lelah. Dia pun duduk bersila mengambil kedua tangan Zhan dan Yibo ke dalam genggamannya.
"Aku tahu semuanya, jadi tolong jangan berpura-pura lagi di hadapanku."
Xiao Zhan, "Yinxi, maksudnya kau tahu...?"
"Kalian berdua saling menyukai, bukan? Aku tidak akan mengatakan apa pun kepada ibu dan ayah."
Wang Yibo merasa tenang...
"Aku juga tahu kalian bertukar jiwa." Saat itu pula kedua lelaki yang baru saja menghela napasnya langsung tercekat mendengar hal itu.
"Se-sejak kapan kau tahu semua ini?" Wang Yibo membuka suara.
Yinxi melepaskan tangan mereka dan merubah posisi duduknya, ia bersandar pada lemari pakaian. "Sejak kau pertama kali datang, aku langsung melihat wajahmu, namun aku juga melihat wajah Xiao ge, awalnya aku bingung. Namun saat semua orang melihat mu dengan Xiao ge, aku yakin jika ada sesuatu yang tidak beres. Aku dan Xiao ge sangat dekat, namun aku merasa canggung saat dekat denganmu karena kau bukan kakak ku. Bahkan kau tidak bisa mengajariku pelajaran fisika."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunar Eclipse [Slow Update]
Fantasy{BL} Mereka terlalu mengeluh, sampai Dewa saja rasanya pening melihat ke-duanya terus menerus berdoa dengan permintaan yang sama, oleh sebab itu Dewa menukar jiwa mereka agar mendapatkan keuntungan dari pihak masing-masing. Xiao Zhan seorang guru...