Tanpa terasa langit pun mulai merubah warnanya menjadi gelap, Zhan dan kedua temannya keluar dari perpustakaan, masing-masing dari mereka membawa dua sampai tiga buku terkecuali Xue Heng. Dia tidak membawa apa pun selain tas ransel yang kini tergantung di pundak. Lantas seorang pria yang sejak tadi berdiri sembari melihat jam di tangannya teralihkan pada tawa mahasiswa yang berjalan menuju gerbang.
Xiao Zhan pun langsung menyadari hal itu sebab Wang Yibo berlari ke arahnya.
"Pasti berat, biar aku bawakan." Wang Yibo mengambil buku pada genggaman Zhan.
Shuwan dan Xue Heng saling pandang, lantas kembali melihat wajah Xiao Zhan dengan jiwa Wang Yibo di dalamnya.
"Dia kakakmu?" tanya Shuwan tanpa mengalihkan pandangan.
"Ah, aku Xiao Zhan. Guru les privat nya."
Bibir manis Shuwan membulat. "Guru les privat apa?"
"Bahasa inggris," sela Xue Heng.
"Waw! Aku suka sekali bahasa Inggris."
Xue Heng pun kembali berkata, "Kau pasti sangat pintar, Shuwan."
"Terima kasih." Gadis itu tersenyum mendengar pujian darinya.
"Kau sudah makan? Bagaimana kalau kita makan dulu?" Wang Yibo pun menggenggam tangan Zhan.
Dengan perlahan Zhan memberi isyarat, Yibo pun sadar lalu melepaskannya sambil tersenyum tipis.
"Baiklah, aku harus segera pulang. Bagaimana denganmu, Shuwan?" Xue Heng menaikkan satu alisnya.
Shuwan pun berpikir sejenak lantas berkata, "Ah ya! Aku juga harus pulang. Sampai jumpa esok hari."
"Kalian pulang bersama?" tanya Zhan menatap kedua temannya.
"Ya! Karena kita satu arah, ya 'kan Xue Heng?"
"Mm... Bye-bye!" Mereka berlari pelan namun berlawanan arah.
Zhan dan Yibo pun terkekeh saat Shuwan menarik tangan Xue Heng untuk berlari ke arahnya dan menaiki bus yang telah datang.
"Aku rasa mereka tidak searah." Wang Yibo mencurigai.
"Memang tidak, bahkan kita baru kenal gadis itu hari ini."
"Oh ya?! Siapa yang lebih dulu mengajak berkenalan?"
"Wang Yibo, tentu saja bukan tanganmu lebih dulu." Zhan pun berjalan memasuki mobil.
Pemuda itu tersenyum sembari mengikutinya.
"Hari ini bagaimana, apa semuanya lancar?" tanya Zhan menatap Yibo yang tengah memasangkan sabuk pengamannya. "Terima kasih."
"Hari ini lancar. Aku rasa kali ini akan berjalan dengan baik. Semua berkat dukungan mu dan keluargamu." Lirikan singkat dirinya membuat Zhan langsung memalingkan muka.
Yibo lagi-lagi di buat tersenyum dengan tingkahnya.
"Syukurlah, kali ini kita hanya berjalan mengikuti skenario yang ada. Maafkan aku membuatmu sulit."
Yibo, "Tentu saja tidak, kau yang lebih sulit dariku. Namun jangan khawatir, setelah aku bekerja kita akan tinggal bersama."
"Untuk apa, apa itu harus?" Zhan agak terkejut mendengarnya.
"Tentu saja," ucap Yibo memperlambat laju mobilnya. "Aku bisa mengantarmu ke sekolah, membiayai sekolahmu, melihatmu setiap hari. Dan yang paling penting kita selalu bersama."
"Tunggu, itu terlalu berlebihan. Aku bisa bekerja paruh waktu, kita masih bisa bertemu. Aku rasa itu cukup."
"Cukup?" ulang Yibo dengan nada kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunar Eclipse [Slow Update]
Fantasy{BL} Mereka terlalu mengeluh, sampai Dewa saja rasanya pening melihat ke-duanya terus menerus berdoa dengan permintaan yang sama, oleh sebab itu Dewa menukar jiwa mereka agar mendapatkan keuntungan dari pihak masing-masing. Xiao Zhan seorang guru...