CHAPTER 3 - Akhir Dari Pertempuran

23 14 33
                                    

Di atas tebing yang curam, puluhan lelaki berdiri dengan rapi membentuk formasi yang teratur. Mereka adalah para pemanah dari bangsa elf yang terampil dan siap untuk melawan ancaman naga. Dengan tekad yang kuat, sekumpulan penduduk bersenjatakan panah tersebut membentuk barisan artileri.

Di tengah keheningan malam yang mencekam, naga muncul perlahan. Makhluk besar itu membentangkan sayapnya, menciptakan bayangan hitam di bawah redupnya sinar rembulan.

Sementara itu, di antara para pemanah yang berdiri di atas tebing nampak seorang lelaki yang menonjol dengan tubuh kekarnya. Lelaki itu mengangkat lengan kanannya yang kuat di hadapan para pejuang yang membelakanginya, menunjukkan keberanian dan tekad untuk melindungi warga desa.

"Saudaraku sekalian!" serunya dengan suara lantang. "Ketika deru angin membunyikan suara lonceng di malam hari, di sanalah tempat kita untuk bertaruh nyawa hingga mati! Pertempuran ini bukan demi merebutkan harga diri, melainkan untuk melindungi anak dan istri!"

Kata-katanya menggema di antara para pemanah, membangkitkan semangat api yang membara di dalam tubuh mereka. Dengan cepat, mereka mengambil posisi, mempersiapkan anak panah mereka dengan hati-hati.

Di bawah tebing yang menjulang, rumah-rumah warga terhampar dalam kegelapan malam yang menyelimuti. Jendela-jendela kecil yang tertutup rapat hanya memancarkan cahaya redup dari lilin-lilin yang dinyalakan di dalamnya. Di udara yang dingin, angin malam berbisik pelan di antara rerimbunan pepohonan, menciptakan suara desiran yang menambah kesan misterius. Ketika bayangan sang naga mulai muncul di kejauhan, gemuruh langkah kakinya yang berat dan napasnya yang panas membawa ancaman yang tak terbantahkan. Suasana tegang mulai menyelimuti pemukiman warga, membuat hati mereka berdebar-debar dalam ketakutan akan bahaya yang mengintai di malam yang gelap.

Dengan suara lantang, lelaki yang menonjol di antara para pemanah itu menatap langit yang mulai terang oleh kehadiran sang naga. "Jangan biarkan naga itu memasuki pemukiman warga! Sekarang acungkan busur kalian dan tembak!!"

Rentetan anak panah melesat kencang dari balik hamparan udara dan berhasil menembus sayap sang naga, membuat mahkluk itu kehilangan keseimbangan untuk tetap terbang di bawah redupnya bulan pernama. Naga Aster yang terjerembab jatuh ke permukaan tanah sontak mengaung keras ke atas udara, menciptakan kengerian di pemukiman warga.

Dengan langkah tergesa-gesa, sepasang gadis dan seorang pemuda keluar dari pondok tua. Pandangan mereka tersirat ke langit malam yang mencekam, menatap bayangan sang naga terbang di atas pemukiman desa. Mahkluk itu sontak menyemburkan kobaran api yang membara, melahap atap rumah warga. Gadis elf itu, dengan rambut panjangnya yang berkibar di angin malam, menatap langit dengan mata penuh kekhawatiran, sementara Tiara dengan pakaian yang lusuh menggenggam erat busur dan panahnya.

Dalam keheningan malam yang terganggu oleh kobaran api, pemuda itu merasa dirinya tengah terperangkap di antara mimpi dan kenyataan. Sementara mata yang terbelalak menatap kobaran api yang menari-nari di atas atap rumah warga.

"Apa maksud dari semua ini?!" seru Nirwana dengan suara gemetar, menggambarkan perasaan takut dan kebingungan di dalam hatinya. Sementara matanya terbelalak, mencari jawaban di tengah kekacauan yang mengelilinginya.

Tiara bersikap tenang dan menoleh ke arah Nirwana. "Tuan! Sebaiknya Anda pergi ke hutan bersama Linda," matanya menatap intens sosok pemuda di sebelahnya. "Sementara aku akan berjuang bersama para pemanah untuk melindungi desa."

Linda menatap Tiara dengan penuh kecemasan, ekspresi wajahnya mencerminkan kekhawatiran yang mendalam. "Aku akan tetap tinggal, Tiara."

"Jika ini bukan mimpi, maka kita harus menghadapi situasi ini bersama," timpal Nirwana, suaranya penuh dengan keputusan dan tekad yang kuat.

"Kau tidak akan mampu untuk melakukannya!" sahut Linda dengan suara lantangnya. Sementara jari telunjuknya mengarah pada sosok pemuda di hadapannya.

FINAL FANTASY The Legend Of AmartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang