Ost Masih Hatiku-Arsy Widianto feat Tiara Andini
Hari ini Alyssa Kamila baru saja ditembak oleh Varo, siswa "good boy" yang ramah, dipuja-puji, dan disebut dewa idaman sekolah. Tapi Alyssa Kamila menolaknya mentah-mentah. Jauh berbeda dengan Jaegar, yang tak lain adalah siswa dingin yang dicap berandalan dan pangeran sekolah yang tidak disukai banyak orang. Namun, anehnya Alyssa Kamila menyukainya.
Alyssa Kamila menghampiri Jaegar yang sedang merokok di bawah pohon belakang sekolah. Melihat Alyssa Kamila yang datang, Jaegar hanya bersikap acuh padanya.
Jaegar: Apa yang membuatmu ke sini?
Alyssa: Aku hanya ingin berteman denganmu.
Jaegar menatap Alyssa dengan tatapan dingin
Jaegar: Kenapa kamu ingin berteman denganku?
Alyssa: Karena kamu istimewa.
Jaegar mengerutkan keningnya
Jaegar: Aku bukan orang istimewa. Jadi, jangan harap aku akan berubah hanya karena kamu bilang begitu.
Alyssa: Ayo kita saling mengenal satu sama lain, ya.
Jaegar menghela napas dan menatap Alyssa dengan ekspresi tidak terlalu antusias
Jaegar: Baiklah, tapi jangan berharap aku akan membuka diriku begitu saja. Kita lihat apakah kamu bisa membuktikan kalau kamu pantas untuk berteman denganku.
Alyssa: Oke.
Jaegar mengangguk singkat dan melanjutkan merokoknya dengan acuh tak acuh
Jaegar: Jadi, apa yang ingin kamu ketahui tentangku?
Alyssa: Hm, semuanya mungkin.
Jaegar mengangkat alisnya
Jaegar: Kamu terlalu ambisius. Tapi baiklah, kalau begitu aku tidak ada yang istimewa atau menarik tentang diriku. Jadi, jika kamu masih ingin berteman denganku, persiapkan dirimu untuk kecewa.
Alyssa: Semua manusia punya keistimewaannya masing-masing, jadi jangan pernah menganggap kau tidak punya keistimewaan.
Jaegar mengerutkan keningnya, tetapi terlihat sedikit terkejut dengan ucapan Alyssa
Jaegar: Apakah kamu benar-benar percaya itu?
Alyssa: Ya, aku percaya.
Jaegar menghela napas dan mematikan rokoknya
Jaegar: Baiklah, kalau begitu aku memberimu satu kesempatan. Tapi jangan berharap banyak dariku.
Alyssa: Ya.Jaegar mengangguk singkat dan memperhatikan Alyssa dengan ekspresi yang sedikit lebih terbuka
Jaegar: Baiklah, mari kita lihat apakah kamu bisa menjadi teman yang layak bagiku.
Alyssa: Kegiatan apa saja yang biasa kamu lakukan, Jaegar?
Jaegar tersenyum tipis
Jaegar: Aku suka menghabiskan waktu di tempat-tempat terpencil, seperti di hutan atau pantai. Terkadang juga melakukan perjalanan jauh dan mencari petualangan baru.
Alyssa: Di hutan, kamu ngapain?
Jaegar tersenyum misterius
Jaegar: Di hutan, aku menemukan ketenangan dan kebebasan. Aku suka berjalan-jalan di antara pepohonan, merokok sambil melihat langit yang indah. Itu adalah tempat untuk berpikir dan menjernihkan pikiranku.
Alyssa: Hm, kalau di pantai?
Jaegar tersenyum penuh arti
Jaegar: Di pantai, aku menikmati ombak yang memukul karang. Aku suka melihat matahari terbenam sambil merokok dan berpikir tentang kehidupan ini.
Alyssa: Aku lebih suka ketika kau di pantai.
Jaegar tersenyum sinis
Jaegar: Mungkin suatu saat kamu akan melihatku di pantai. Tapi jangan berharap banyak, itu tidak pasti terjadi.
Alyssa: Kau tinggal di mana?
Jaegar menatap Alyssa dengan tajam
Jaegar: Itu rahasia. Kamu tidak perlu tahu di mana aku tinggal.
Alyssa: Hm, maaf kalau terlalu lancang.
Jaegar mengangkat bahu
Jaegar: Tidak apa-apa. Aku hanya ingin menjaga privasi dan kebebasanku sendiri.
Alyssa: Hobimu apa?
Jaegar: Aku suka bermain musik, membaca buku, dan menjelajahi dunia yang tersembunyi. Tapi hobiku tidaklah penting untuk diceritakan.
Alyssa: Kau suka buku apa?
Jaegar: Aku suka membaca buku-buku yang menceritakan petualangan dan keberanian. Tapi aku tidak terlalu menyukai cerita romantis atau drama picisan.
Alyssa: Kenapa?
Jaegar: Cerita romantis dan drama picisan terlalu banyak mengandung unsur emosi yang tak penting. Aku lebih tertarik pada cerita-cerita yang membuat hatiku berdegup kencang, bukan hanya merasa cinta atau iri.
Alyssa: Aku juga suka novel petualang, tapi aku lebih suka novel misteri.
Jaegar: Novel misteri juga menarik. Aku suka memecahkan teka-teki dan menemukan kebenaran di balik kisah yang penuh dengan rahasia.
Alyssa: Kita punya kesamaan. Eh, kau suka musik apa?
Jaegar: Aku suka musik heavy metal dan rock. Musik itu membuat hatiku berdebar dan memberi energi untuk menghadapi segala hal yang datang padaku.
Alyssa: Aku suka musik pop.
Jaegar: Pop? Aku lebih suka musik yang bersemangat dan membuat darahku mendidih. Tapi setiap orang punya selera musiknya sendiri, bukan?Alyssa: Ya, tentu aku suka rock tapi nggak terlalu juga.
Jaegar: Setiap orang memiliki preferensi musik mereka sendiri. Tidak ada yang salah dengan menyukai rock, asalkan kamu senang dan merasa terhubung dengannya.
Alyssa: Kau benar.
Jaegar: Tentu saja. Aku selalu benar.
Alyssa: Kau ini ya.
Jaegar: Apa yang membuatmu berpikir begitu?
Alyssa: Maksudnya?
Jaegar menatap Alyssa dengan tajam.
Jaegar: Kamu pasti sudah mendengar tentangku, kan? Tidak heran jika kamu berpikir begitu. Aku memang terkenal sebagai siswa yang tak disukai banyak orang.
Alyssa: Jika semua orang membencimu, maka aku akan jadi satu-satunya orang yang menyukaimu.
Jaegar mengerutkan keningnya, terkejut dengan ucapan Alyssa.
Jaegar: Apakah kamu serius? Kenapa kamu menyukai seseorang seperti aku?
Alyssa: Karena kamu berbeda. Kamu tidak seperti orang-orang pada umumnya. Ada sesuatu yang menarik dalam dirimu, yang membuatku ingin mengenalmu lebih dekat.
Jaegar terdiam sejenak, tampak berpikir.
Jaegar: Kamu tahu, aku bukan orang yang mudah didekati. Aku suka menjaga jarak dan tidak suka terlibat dengan orang lain.
Alyssa: Aku tahu. Tapi aku akan berusaha untuk menjadi orang yang bisa kau percaya.
Jaegar menatap Alyssa dengan tatapan yang sedikit melembut.
Jaegar: Baiklah, kita lihat saja nanti. Tapi jangan harap aku akan membuka diriku begitu saja.
Alyssa: Aku mengerti. Aku akan bersabar dan berusaha untuk memahami dirimu.
Jaegar: mengangguk Kita lihat saja bagaimana perkembangannya nanti.Kayaknya mulai ada perkembangan nih semangat ya Alyssa meluluhkan Jaegar
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Behind The Shadows (End)
Teen FictionAlyssa Kamila, seorang gadis yang berani menentang arus, menolak cinta dari Varo, siswa tampan yang dipuja-puja sebagai dewa idaman sekolah. Alih-alih memilih Varo, Alyssa justru tertarik pada Jaegar, siswa misterius yang dikenal dingin dan dicap se...