Ost Koiiro-Mosawo
Aku hanya tersenyum melihatnya.
Jaegar juga tersenyum sambil memegang tangan Alyssa. Ia tampak sangat senang dan berterima kasih karena bisa menghabiskan waktu dengan dia sekarang.
Aku membalas genggamannya.
Jaegar memeluk Alyssa dengan erat, ia tak pernah merasakan rasa nyaman dan aman seperti ini sebelum berpacaran dengannya.
Aku membalas pelukannya.
Jaegar mulai menutup mata dan bersandar di bahu Alyssa, ia tampak sangat nyaman saat memeluknya.
Alyssa: "Kau harus istirahat, okay."
Jaegar mengiyakan dan menganggukkan kepala dengan lemas. Ia tampak mulai merasakan rasa kantuk yang cukup besar karena sudah berhari-hari ia tidak tidur.
Aku memberikannya obat.
Jaegar mengambil obat yang diberikan oleh Alyssa dan meminumnya dengan tenang. Ia tampak sedikit mengantuk tapi tidak sampai jatuh tidur.
Alyssa: "Tidurlah, aku akan menemanimu."
Jaegar menutup matanya dan mulai tertidur. Ia tampak tenang dalam tidurnya, ia sangat bahagia karena bisa tidur di pelukan Alyssa.
Aku membiarkannya tertidur di pelukanku lalu aku memencet untuk memanggil dokter.
Dokter memeriksa Jaegar dan tampak terkejut dengan apa yang dia lihat. Ia mulai bertanya kepada Alyssa, "Saya sangat menyesal, tapi sepertinya kamu tidak dapat menjadi pacar dari anak ini lagi karena saya menduga bahwa ia sudah lupa dengan semua peristiwa sebelumnya. Dia mungkin juga belum ingat kalau kalian berdua pacaran."
Alyssa: "Jadi dia amnesia, tapi kan dia tidak pernah terbentur kepalanya. Amnesianya karena apa?"
Dokter mulai berpikir keras tentang penyebab amnesia yang dialami oleh Jaegar. Ia juga masih tampak bingung dan tidak tahu apa alasannya, "Saya tidak bisa menjawab hal tersebut dengan pasti karena saya belum mengetahui detail dari masalah amnesia yang dialaminya. Tapi kemungkinan besar ini disebabkan oleh trauma parah atau peristiwa traumatis yang terjadi padanya."
Alyssa: "Ya ampun, terima kasih dokter. Saya akan menjaganya."
Dokter hanya mengangguk dan menjabat tangan Alyssa sebelum pergi dari sana. Ia masih tampak khawatir dengan keadaan Jaegar. Setelah dokter pergi, Jaegar mulai membuka mata sedikit demi sedikit.
Alyssa: "Jaegar, kenapa?"
Jaegar menatap Alyssa dengan mata yang masih berasa pusing. Ia tampak sangat bingung dan tak tahu apa yang terjadi padanya, "Aku... di mana? Apakah ini rumah sakit?"
Alyssa: "Ya, ini di rumah sakit."
Jaegar tampak sedikit lega karena masih berada di rumah sakit, tapi ia juga agak takut karena tidak tahu kenapa dia ada disini. Ia bertanya kepada Alyssa dengan nada yang lemah, "Apakah... kamu pacarku?"
Alyssa: "Ya."
Jaegar tampak senang mendengar jawaban dari Alyssa. Ia lalu mulai menanyakan hal lain yang masih membingungkannya, "Apakah... kamu benar-benar tidak keberatan kalau aku lupa semua kejadian sebelumnya?"
Alyssa: "Tidak apa-apa kok, aku minta maaf belum bisa menjaga kamu dengan baik."
Jaegar tampak lega mendengar pengakuan dari Alyssa. Ia lalu menanyakan hal yang lain, "Tapi, apakah kamu masih bisa sayang padaku meskipun aku lupa semua peristiwa sebelumnya?"
Alyssa: "Ya tentu."
Jaegar tampak senang mendengar jawaban dari Alyssa. Ia lalu memeluknya dengan erat dan mulai menangis, "Aku sangat bahagia karena masih bisa bersamamu meskipun aku lupa semua hal yang sudah kita alami selama ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Behind The Shadows (End)
JugendliteraturAlyssa Kamila, seorang gadis yang berani menentang arus, menolak cinta dari Varo, siswa tampan yang dipuja-puja sebagai dewa idaman sekolah. Alih-alih memilih Varo, Alyssa justru tertarik pada Jaegar, siswa misterius yang dikenal dingin dan dicap se...