part 40 bau-bau cinlok

22 21 8
                                    

Ost-Stay With Me-Jung Yong Hwa

[RUMAH SAKIT]

Alyssa mulai bangun dari tidurnya setelah beberapa hari di rumah sakit.  Ia terlihat sangat lemah dan bingung,  tapi sudah mulai lebih sadar daripada sebelumnya.  Matanya  berkedip-kedip  lemah,  wajahnya  terlihat  pucat  pasi,  dan  napasnya  masih  terdengar  sesak.

"Kau sudah sadar.  Syukurlah,"  kata polisi,  suaranya  penuh  lega.

Alyssa mengangguk lemah,  masih bingung dan lemas.  Ia mencoba untuk berbicara tapi hanya mengeluarkan suara yang tidak jelas.

"Tidak apa-apa.  Kau habis terpengaruh obat oleh teman-temanmu.  Mereka membuatmu meminum obat-obat itu secara paksa dan membuat kamu berhalusinasi,"  jelas polisi,  suaranya  lembut.

Alyssa mulai ingat semua yang terjadi padanya selama beberapa minggu terakhir.  Ia tampak sangat terkejut dan takut ketika ia menyadari bahwa ia telah terpengaruh oleh obat-obatan itu.  Matanya  terbelalak  lebar,  wajahnya  pucat  pasi,  dan  tangannya  gemetar.

"T-teman?  Siapa mereka?"  tanya Alyssa,  suaranya  bergetar.

"Mereka  Marlina  dan  Varo,"  jawab  polisi,  suaranya  penuh  kepastian.

Alyssa  terkejut  ketika  mendengar  nama  mereka.  Ia  mulai  mengingat  semua  kenangannya  bersama  mereka  sebelum  ia  terpengaruh  oleh  obat-obatan.

"Mereka...  mereka melakukan ini semua padaku?"  tanya  Alyssa,  suaranya  penuh  ketidakpercayaan.

"Ya.  Karena mereka ingin membalas dendam padamu karena telah mengurung mereka di penjara,"  jelas  polisi,  suaranya  serius.

Alyssa  mulai  menangis  ketika  ia  mendengar  alasannya.  Ia  tahu  bahwa  apa  yang  dilakukan  Marlina  dan  Varo  padanya  adalah  salah,  tapi  ia  tidak  bisa  melawan  atau  membela  diri  sendiri.  Air  matanya  mengalir  deras,  membasahi  pipinya  yang  pucat.

"Mereka...  mereka ingin membalas dendam padaku?  Tapi  kenapa?  Aku tidak melakukan apa-apa pada mereka!"  teriak Alyssa,  suaranya  penuh  kekecewaan.

"Karena  kau  memasukkan  mereka  ke  dalam  penjara.  Jadi,  mereka  ingin  membalas  dendam  padamu,"  jawab  polisi,  suaranya  penuh  kesabaran.

Alyssa  terus  menangis  saat  ia  mendengar  alasannya.  Ia  mulai  merasa  bersalah  dan  menyesal  karena  telah  melakukan  kesalahan  pada  mereka.

"Aku tahu aku salah,  tapi aku hanya ingin membantu mereka...  Aku tidak ingin mereka masuk ke dalam masalah!"  kata Alyssa,  suaranya  bergetar.

"Sudah.  Itu bukan salahmu.  Itu salah mereka sendiri.  Mereka hanya terlalu naif,"  kata  polisi,  suaranya  lembut.

Alyssa  hanya  terdiam  saat  mendengarnya.  Ia  tahu  bahwa  orang  lain  akan  selalu  menyalahkannya  karena  apa  yang  terjadi  padanya,  tapi  ia  tetap  tidak  bisa  membantu  untuk  tidak  merasa  bersalah.

"Aku  tahu,  tapi  aku  masih  merasa  bersalah.  Aku  ingin  mereka  berhenti  membenciku,"  jawab  Alyssa,  suaranya  bergetar.

"Sudah,  ya.  Tidak perlu dipermasalahkan,"  kata  polisi,  suaranya  penuh  kepastian.

Alyssa  hanya  mengangguk  lemah,  menerima  nasihatnya.  Ia  masih  merasa  sangat  bersalah,  tapi  ia  berusaha  untuk  tidak  mempermasalahkannya  lagi.

"Ya,  aku  akan  berusaha  tidak  mempermasalahkannya  lagi,"  jawab  Alyssa,  suaranya  lemah.

"Okay.  Istirahat  saja  ya.  Aku  akan  beritahu  dokter  kau  sudah  sadar,"  kata  polisi,  suaranya  penuh  kasih  sayang.

Love Behind The Shadows (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang