Warning : OOC, typo, cerita pasaran, dapat mengakibatkan darah tinggi dan emosi, dll.
Happy reading dan enjoy! 😊
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Jangan lupa sambil ngemil ya. 🤣
Enjoy!
.
.
Sasuke masih terpaku di tempat dengan keterkejutan yang melandanya. Pipi kirinya terasa berdenyut akibat tamparan yang dilayangkan oleh ayahnya beberapa detik lalu. Mengepalkan tangan, pria itu berusaha menenangkan diri sebelum menghadapi kemurkaan orang tuanya.
"T-tou..."
'PLAK!'
"DASAR ANAK KURANG AJAR!"
Lagi. Tamparan keras mendarat di wajahnya. Kali ini di pipi sebelah kanannya yang juga disertai dengan makian.
"SEINGATKU AKU TIDAK PERNAH MENGAJARIMU UNTUK MENJADI SEORANG BAJINGAN, SASUKE!"
'PLAK!'
Tamparan ketiga melayang dan Sasuke semakin terdiam.
"BAGAIMANA BISA KAU MENGKHIANATI ISTRIMU DEMI WANITA ITU?!" Fugaku menunjuk ke belakangnya, tepat ke arah Sakura yang semakin tertunduk.
Dan...
'PLAK!'
Tamparan keempat didapat. Bahkan Sasuke merasakan ujung bibirnya sedikit robek saking kuatnya pukulan-pukulan tersebut.
Tangan Fugaku kembali terangkat, siap melayangkan pukulan yang kesekian namun tangan itu terhenti di udara. Fugaku hanya menatap nyalang pada Sasuke yang menunduk. Dia tahu, bahkan jika dirinya memukuli anaknya itu hingga mati sekali pun itu sudah tidak ada gunanya lagi.
Sembari mengembuskan napas besar, Fugaku menurunkan kembali tangannya.
"Kau benar-benar membuat malu keluarga Uchiha." Ujar Fugaku sebelum memalingkan wajahnya.
Pria paruh baya itu berusaha menurunkan sedikit emosinya yang sebenarnya terlalu sulit ia kendalikan.
Melihat ayahnya yang sudah sedikit tenang, Sasuke menghapus darah di sudut bibirnya tersebut.
