6. Nonton (21+)

218K 1.1K 13
                                    


"Ahhh...shh..."

Pagi pun telah tiba. Ziel tidak nyenyak tidur karena Alzeno yang semalaman tidak mau melepaskan nipple dari mulutnya.

"Al, sudah ya?" Ziel pasrah.

Tidak ada jawaban dari Alzeno karena dia pun masih terlelap dalam tidurnya. Kedua nipple Ziel sudah bengkak karena ulah Alzeno yang selalu minta gantian menikmati payudara Ziel.

"Twidwak mwawu" Jawab Alzeno tidak jelas karena dia masih sibuk menyedot payudara Ziel.

"Al sudah, nanti lagi. Ziel mau kuliah" Ucap Ziel.

Terpaksa Alzeno melepaskan emutan dari nipple Ziel karena dirinya pun harus ke kantor.

Setelah itu Ziel merapikan lingerie yang sebelumnya dia pakai lalu beranjak dari kasur menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Alzeno pun ikut kembali ke kamarnya untuk bersiap siap berangkat ke kantor.

•••

Saat ini Ziel dan Alzeno sudah berada di kampus. Ziel pun turun dari mobil dan seperti biasa Alzeno membuka kaca untuk melambaikan tangan kepada Ziel.

"Nanti lagi ya, sayang" ucap Alzeno di dalam mobil.

Ziel pun kaget karena itu adalah kampus dan dimana sekitar Ziel banyak mahasiswa lainnya.

"hustt....jangan aneh aneh" Ucap Ziel dengan menempelkan jari telunjuk ke mulutnya.

Alzeno pun terkekeh. Lalu setelah itu Alzeno menyetir mobilnya untuk keluar dari area kampus Ziel dan menuju kantor.

•••

Ziel dan Nara sudah berada di kantin untuk makan siang dan membahas tugas mereka untuk hari ini.

"Halo gays"

Ziel dan Nara pun menoleh ke sumber suara.

"Astaga, Hima" Ucap Ziel dan Nara bersamaan.

Hima, adalah teman kampus Ziel dan Nara juga. Beberapa minggu dia tidak  terlihat karena dia mengambil libur untuk acara nikah.

Hima menikah lebih dulu. Karena persoalan oleh orangtua nya. Jadi Hima mengambil libur untuk pelaksanaan menikah.

"Sini, Him" Ziel mempersilahkan duduk.

"Gimana kabar lo?" Tanya Nara.

"Baik kok" Jawab Hima.

"Gimana acara lo? Lancar nggak?" Tanya Ziel.

"Lancar dong. Aku juga udah honeymoon ke Paris" Ucap Hima.

"Wih berarti lo udah bikin anak dong" Ucap Nara.

"Bikin anak?" Ziel menyela kebingungan.

"Kebiasaan ni anak udah gede gatau ginian" Ucap Nara.

Ziel memang tidak tahu akan hal seperti itu, berbau sex dan lainnya. Tapi dia sudah memberikan payudara miliknya kepada Alzeno itupun karena Ziel tidak mengerti.

Ziel iya iya saja karena dia pernah melihat papa dan mamanya melakukan hal itu saat Ziel masih SMP. Dan ziel kira itu hal yang wajar ketika seorang laki laki dan perempuan tinggal bersama.

Obsession with Your BodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang