Setelah beberapa saat Alea pun langsung tersadar dan segera melepaskan diri sambil merapihkan rambutnya. Ia merasa sangat malu sekarang.
"Te.. Terimakasih. Ahh la.. Lalu tadi aku bukannya marah. Aku hanya bertanya kenapa kamu melakukan itu padahal adalah tugasku?" Ucap Alea sebisa mungkin menghindari tatapan lama dengan El. Sementara El hanya berdiri sambil memperhatikan Alea yang entah sedang salah tingkah atau apa.
"Alea?"
"Y.. Ya?"
"Tatap mataku"
Ahh kenapa dia selalu menyuruhku menatap matanya sih..
Alea pun menatap mata El dengan perasaan gugup. Hal yang paling Alea hindari adalah kontak mata lama dengan El. Karena jika dia sudah menatap pupil hitam pekat milik El, rasanya dia seperti sedang tenggelam di sebuah danau tenang yang sangat dalam dan dingin.
El pun berjalan mendekat kearah Alea. Tangannya terulur dan mengambil sesuatu di rambut Alea. Alea pun sedikit terkejut saat itu.
"Daun ini juga adalah makhluk hidup, sebelum ia jatuh dari pohon utamanya." Ucap El sambil memperlihatkan daun yang ia ambil dari rambut pada Alea.
"Setelah terjatuh tentu saja dia sudah mati dan akan berakhir mengurai di tanah lalu menjadi pupuk alami bagi tanaman lainnya."
"Pada akhirnya sesuatu yang kecil dan tak dianggap berguna bisa berguna juga bagi yang lain." El menjatuhkan daun ditangannya lalu kembali menatap Alea.
"Meskipun kau tidak melakukan apapun, tapi dengan kehadiran mu saja sudah cukup, Alea."
Setelah mendengarkan ucapan itu, entah kenapa jantung Alea langsung berdebar dengan kencang.
"El sebenarnya apa yang ingin kamu ucapkan?" Ucap Alea tanpa sadar karena terlalu terhanyut pikirannya, seharusnya ia mengucapkan itu didalam hatinya Tapi malah tersuarakan keluar.
Aaaaaaa kenapa aku malah mengungkap hal yang ada di hatiku?!!
El tersenyum tipis. "Masih belum mengerti?"
"Ti.. Tidak bukan begitu. Ahh aku masuk duluan ya." Dengan terburu-buru Alea pun langsung masuk ke rumah.
Huwaaa kenapa dia tersenyum ?!! Tapi sebenarnya aku penasaran apa maksud El. Ahh sudahlah aku sudah sangat malu berada didepan El. Lebih baik aku sarapan lalu mandi saja.
Alea pun bergegas sarapan lalu naik kembali ke kamarnya karena tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan.
...
"Ahh segarnya.. Ehh..." Kaget karena El ada dikamarnya.
"A.. Ada apa El?" Ucap Alea terkejut dan malu juga karena dia hanya memakai handuk kimono dan rambut yang masih dibuntal handuk.
El yang sedang menyimpan beberapa buku di rak yang baru ia pasang dikamar Alea langsung mengalihkan tatapannya pada Alea.
"Ehh buku?" Alea melihat kearah dinding dan beberapa buku yang ada diatas kasur.
"Jika bosan bacalah beberapa buku ini. Aku akan membeli lagi nanti." Ucap El yang fokus kembali menata buku-bukunya di rak sebelum ia merasa goyah dengan yang ia lihat.
"Terimakasih, aku akan membacanya."
"Apa genre yang kau suka?"
"Hmm aku suka thriller dan misteri."
"Ternyata selera mu unik juga." Smirk El.
"Ahh itu karena lebih seru dibaca dan alurnya sulit ditebak. Jadi aku tidak akan bosan saat membacanya."
"Seru dan sulit ditebak?"
"Ya meskipun kebanyakan ceritanya tentang hal-hal menyeramkan ataupun mengerikan tapi di setiap alurnya selalu ada plot twist yang tidak terkira. Itu yang membuat seru."
"Apa ada alasan khusus lainnya?"
Alea tampak berpikir "Hmm mungkin aku ingin memahami jalan pikiran karakter utamanya yang terkadang digambarkan tanpa perasaan tapi sebenarnya ia memiliki perasaan."
Saat Alea menjawab seperti itu, tiba-tiba El teringat pada dirinya sendiri. Ciri-ciri yang Alea maksud seperti dirinya saat ini. "Apa Alea juga sekarang merasa seperti itu padaku?" Begitu pemikiran Elard.
Apa dia tidak sadar bahwa dirinya saat ini sedang ada didalam genre kesukaannya itu? Ahh apa aku harus memberitahunya? Atau nanti dia juga akan menyadarinya sendiri? Aku ingin tahu bagaimana reaksinya nanti.
"Emm apa kamu juga suka membaca genre itu?" Tanya Alea ragu.
"Aku membaca semua genre kecuali yang berhubungan dengan cinta."
"Ahh begitu ya." Alea tidak ingin bertanya lebih jauh karena tidak mau membuat El kesal atau jengkel.
"Kau tidak tanya alasannya?"
"Ti.. Tidak perlu. Kamu pasti punya alasan sendiri."
"Aku sudah selesai." El sudah selesai membereskan semua bukunya.
"Te.. Terimakasih"
"Cepatlah berpakaian kau bisa masuk angin nanti." Ucap El lalu pergi dari kamar Alea kemudian menutup pintunya.
"Inginnya sih gitu, tapi tadikan ada kamu disini! Gimana aku bisa pake baju??" Gumam Alea sedikit kesal.
"Ahh bukannya tidak masalah karena kita juga sudah jadi suami istri ya?! (Menampar dirinya sendiri) kau gila ya Alea! Dia hanya suami diatas kertas! Ingat itu!" Alea memaki dirinya sendiri sambil berbisik.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
A MAN WITHOUT FEELINGS FALL IN LOVE
Mystery / ThrillerElard adalah seorang lelaki yang benci dengan cinta, hingga akhirnya dia bertemu Aleasha seorang gadis yang penuh dengan cinta. Akankah pandangan El tentang cinta berubah?