13. suddenly marriage

348 18 2
                                    

Besoknya sesuai perkataan Elard, mareka berdua pergi ke gereja untuk melangsungkan pernikahan. Dengan disaksikan oleh jemaat gereja.

Walaupun pernikahan mereka terkesan dadakan, tapi persiapannya sangat baik. Bahkan Alea menggunakan gaun yang cantik dan Elard menggunakan tuxedo lengkap yang membuatnya semakin tampan.

Setelah mengucapkan janji masing-masing dan pemasangan cincin, saatnya upacara akhir yaitu penyatuan dengan cara berciuman. Alea langsung menutup matanya karena merasa malu dan takut juga. Sementara Ini juga pertama kalinya bagi El melakukan itu. Intinya keduanya sama-sama gugup. Tapi El ingin acara ini cepat selesai dan pulang ke rumah, jadi dia tidak banyak berfikir.

Akhirnya El pun membuka tudung yang menghalangi wajah Alea. Begitu membuka tudungnya El melihat wajah Alea yang begitu cantik dalam balutan makeup natural. Untuk sesaat El tenggelam oleh kecantikan Alea. Lalu ia pun perlahan mendekatkan wajahnya pada Alea sementara Alea masih menutup matanya.

Kecupan lembut mendarat di bibir Alea dan Alea sangat terkejut karenanya, hingga ia pun akhirnya membuka mata. Tapi saat itu El sudah menjauhkan wajahnya kembali. Semua orang yang menonton langsung bertepuk tangan, ikut bahagia atas muda-muda itu.

"Selamat, kalian berdua sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Semoga kehidupan pernikahan kalian berjalan lancar dan penuh kebahagiaan." Ucap pendeta sambil tersenyum.

Alea masih kebingungan dengan El, dia pikir El akan melakukannya dengan kasar. Tapi nyatanya tidak sama sekali. Alea juga kepikiran karena itu adalah ciuman pertamanya.

Dan setelah semua acara selesai, mereka berdua langsung pulang kerumah El. Saat di mobil tidak ada percakapan sama sekali antara mereka. Keduanya hanya diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Setelah menikah itu artinya aku akan hidup selamanya bersama Elard kan? Aku sudah tidak bisa kabur lagi meski ingin, karena aku sudah menjadi istri sahnya. Mungkin dibalik semua kejadian ini adalah hikmah yang tersembunyi. Bisa jadi hal yang tidak aku sukai ini adalah hal yang paling terbaik untukku. Tidak mungkin semuanya terjadi jika bukan kerena takdir. Dan aku percaya diujung semua ini ada kebahagiaan yang menanti. Semoga saja.

***

Mobil El pun sampai di garasi. Karena tidak memungkinkan masuk ke hutan mereka berdua turun di sana. Setelah El memarkirkan mobilnya di garasi. El pun menghampiri Alea.

"Kita harus berjalan sampai rumah." Ucap El.

"I.. Iya." Alea pun susah payah berjalan dengan gaun panjangnya. Saat beberapa langkah di depan highilss Alea malah patah lalu keseimbangannya hampir hilang tapi El segera menangkap tubuh Alea.

"Ma.. Maaf.." Gugup Alea karena takut El akan marah padanya.

Tapi tak disangka justru El malah menggendong Alea di depan. Alea pun langsung melingkarkan kedua tangannya di leher El karena takut El menjatuhkannya seperti dulu.

"Tenang saja aku tidak akan menjatuhkanmu." Ucap El lalu mulai berjalan menuju rumah.

"Terimakasih" Ucap Alea dengan wajah tersipu.

Ini pertama kalinya Alea digendong oleh El saat sadar. Ternyata rasanya nyaman. Aku bisa merasakan otot dada dan tangannya. Dia sangat kuat.

"Ada apa?" Tanya El karena Alea terus menatapnya tanpa sadar.

"A.. Ah tidak papa. Apa aku tidak berat?" Ucap Alea sambil menghindari kontak mata.

"Tidak." Jawab El singkat dan masih fokus melihat ke jalan.

Ahh canggung lagi, lebih baik aku sedikit basa-basi. "Aku baru sadar ternyata pemandangan disini bagus juga. Kamu pasti sudah tau semua arahnya kan? Aku sulit mengingatnya meskipun ini sudah kedua kalinya." Ucap Alea sambil memperhatikan sekitar yang dipenuhi hutan pinus yang menjulang tinggi.

"Ya begitulah." Jawab El.

"El? Jika sudah menikah aku harus berperan sebagai apa?"

"Tentu saja istriku."

"Istri? Bukankah kamu..." Ahh jangan bilang tentang cinta. Saat terakhir kali pun dia sangat marah jika aku membahas cinta.

"Aku apa?"

"Ti.. Tidak. Itu tidak penting." Alea berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Aku akan berusaha yang terbaik sebisaku karena sekarang aku sudah menjadi istrimu."

Berusaha yang terbaik? Bukankah dia menikah dengan ku karena terpaksa? El merasa lucu dibagian itu.

"Karena itu, kamu juga harus memperlakukan ku dengan baik." Ucap Alea kemudian dengan mengumpulkan keberaniannya.

El pun tiba-tiba menghentikan langkahnya sambil menatap lurus ke depan.

"A.. Apa aku terlalu berlebihan? Ma.. Maaf.."

"Ada serigala di depan."

"Hah apa?! Dmna? huwaaaa takutt. El lari El!!" Alea langsung memeluk leher El erat dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang El.

"Ahahahahahhahaa..." Alea malah mendengar El tertawa terbahak-bahak.

"El kenapa tertawa?! Cepat lari!" Ucap Alea sambil masih bersembunyi dan mengeratkan pelukannya.

"Kau itu mudah sekali dibohongi ya. Hahha"

"Hah? Jadi kau bercanda?! Itu sama sekali tidak lucu!" Kesal Alea langsung melepaskan pelukannya dari El.

"Mau aku jatuhkan?"

"Jangan!" Alea pun langsung melingkarkan tangannya kembali di leher El. Dan El tertawa kembali.

El sangat puas karena bisa mengerjai Alea saat itu. Ini pertama kalinya El tertawa lepas lagi setelah 20 tahun.

Mendengarnya tertawa bahagia seperti itu, aku merasa El bukanlah orang jahat. Alea menatap lekat ke arah El. Tanpa sadar sudut bibirnya ikut tersenyum melihat El tertawa.




Bersambung

A MAN WITHOUT FEELINGS FALL IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang