17. there are strangers at home

270 15 0
                                    

Beberapa hari kemudian

"Mulai semuanya sekarang!"

"Baik ketua!"

"Andrew, Erald kalian harus membayar kerugian dan kematian kakakku!" Smirk seorang lelaki ber jas sambil menatap Foto kakaknya.

***

"Aku akan pergi membeli bahan makanan." Ucap El.

"Ya baiklah"

"Kau ingin ikut?"

"Tidak perlu, aku akan merawat kebun saja."

"Jika ada sesuatu segera telepon aku."

"Ya jangan khawatir."

El pun pergi dari rumah sementara Alea pergi ke kebun.

"Wah tunas tanamannya sudah semakin tinggi. Aku akan mencabuti rumput liarnya dulu setelah itu menyiramnya." Alea memulai pekerjaannya.

Tap tap tap

Saat sedang menyiram tanamannya, Terdengar suara langkah kaki dari arah belakang Alea. "El? sudah datang?" Alea pikir itu adalah El lalu saat ia berbalik ia sedikit terkejut karena yang datang adalah orang asing. Dia tidak mengenal pria ber jas hitam itu.

"Selamat siang nona Elard. Senang bertemu dengan anda." Senyum lelaki berpostur tinggi tak dikenal itu.

"Siapa anda?"

"Ahh maaf saya belum memperkenalkan diri ya, perkenalkan saya rekan kerja Elard. Nama saya Lucas. Saya datang kemari untuk memberi selamat atas pernikahan kalian. El sangat tega karena tidak mengundang rekannya sendiri." Lelaki memasang ekspresi sedih.

"Ahh terimakasih, rupanya anda rekan kerja El. Tapi sekarang El sedang keluar."

"Ah begitu, sayang sekali. Tapi tidak mengapa saya senang bertemu dengan anda. Ternyata anda sangat cantik sekali. Pantas saja El tiba-tiba ingin menikah. Ah ya saya membawakan hadiah juga, tolong diterima." Lucas memegang sebuah bag paper besar di tangan kanannya.

"Kalau begitu mari ke rumah dulu selagi menunggu El datang. Saya akan membuatkan anda minuman."

"Wahh terimakasih banyak. Silahkan anda duluan." Lucas mempersilahkan Alea jalan di depan. Alea pun jalan duluan lalu memasuki rumah.

"Silahkan duduk, saya akan membuatkan minuman dahulu."

"Ahh ya baik, saya jadi merepotkan anda." Senyum Lucas.

"Tidak papa. Sebentar." Alea pun segera ke dapur menyiapkan minuman.

"Wahh tak disangka Elard menikahi gadis yang lembut, lugu dan polos sepertinya. Aku kira seleranya gadis psikopat seperti dirinya. Sungguh diluar dugaan." Gumam Lucas sambil memperhatikan Alea di dapur.

Setelah selesai membuat minuman Alea pun membawanya ke ruang tamu.

"Silahkan diminum tuan."

"Wahh terimakasih." Lucas pun mengambil minumannya lalu segera meminumnya. Sementara Alea masih berdiri di depan meja.

"Ehh nona duduklah."

"Ohh ah iya." Alea pun duduk di sofa yang agak jauh dari Lucas.

"Apa nona tidak ingin tahu apa pekerjaan suami nona?"

Sebenarnya aku sangat penasaran tapi aku takut mendengar jawabannya. "Saya tidak terlalu penasaran, tapi jika anda ingin menceritakan sedikit saya akan mendengarnya."

"Ahh begitu ya, sepertinya Elard juga belum menceritakan pekerjaannya pada nona. Hmm jadi Elard itu adalah seorang yang jenius dibidang apapun apalagi komputer. Saya juga sangat mengangumi kemampuan Elard yang bisa mengerjakan apapun dengan tuntas dan sempurna. Elard akhir-akhir ini lebih sering bekerja dirumah tidak seperti dulu." Jelas Lucas.

"Hmm begitu ternyata." Aku kira dia akan bilang pekerjaan Elard sangat berbahaya contohnya seperti membunuh seseorang. Tapi dia justru memujinya.

"Jika nona penasaran apa pekerjaan Erald sebenarnya, coba saja tanyakan pada Erald langsung. Ahh ngomong-ngomong Erald orangnya sangat tertutup. Bahkan dia lebih memilih tinggal di rumah tengah hutan seperti ini. Semoga nona betah tinggal disini." Senyum Lucas.

"Alea?" Teriak Erald dari arah luar, ia baru datang sambil berlari terburu-buru karena didekat garasinya ada mobil yang tidak ia kenal.

"El? Sudah pulang?" Alea berdiri dari duduknya lalu menghampiri El yang baru masuk ke rumah.

El langsung memegang tangan Alea lalu menyembunyikan Alea di belakang tubuhnya sambil menatap tajam ke arah Lucas.

"Kau baik-baik saja?" Tanya El.

"Ehh I.. Iya aku baik-baik saja ada apa El?"

"Istrimu baik-baik saja El, kau pikir aku akan melakukan hal jahat padanya?" Ucap Lucas sambil tersenyum.

"Kenapa kau datang kemari?" Ucap El dingin.

"Ahh bukan apa-apa hanya ingin bertemu denganmu dan istrimu yang sangat cantik itu. Ahh ya aku juga membawakan hadiah. Tidak baikkan tamu datang dengan tangan kosong." Lucas menyimpan hadiahnya di atas meja.

Kenapa El bereaksi seperti itu ya pada teman kerjanya? Apa mereka tidak akur?

"Ahh ya aku juga ingin menyampaikan pesan dari bos. Pihak barat mulai bergerak sebaiknya kau berhati-hati. Lalu beliau juga mengucapkan selamat atas pernikahan mu. Sepertinya aku harus pergi sekarang, aku tidak mau mengganggu pengantin baru yang mau bermesraan kan?" Lucas pun bangkit dari duduknya.

"Terimakasih minumannya nona Alea, saya pamit dulu." Kedip Lucas pada Alea. Dan itu membuat El marah.

"Pergilah cepat!" Ucap El ketus. Lucas terkekeh lalu pergi darisana.

El kenapa? Apa dia cemburu? Ahh tidak mungkin.

"El ada apa? Apa dia bukan orang baik?"

"Tentu saja! Kau jangan biarkan siapapun masuk kerumah lagi selain aku."

"Ba.. Baiklah. Maaf."

"Simpan ini dikulkas." El pun memberikan belanjaan yang baru ia beli pada Alea.

Alea pun segera menerimanya lalu pergi ke dapur. Sementara El membuka kado yang dibawa Lucas tadi.

Ternyata isi kado itu adalah beberapa pasang lingerie dan baju tidur tipis untuk wanita. Wajah Elard memerah, lalu Erald pun langsung melempar kado itu ke lantai kemudian mengusap wajahnya kasar. "Lucas! Awas kau!" Gumam El sangat kesal.

"El ada apa?" Alea kembali ke ruang  tamu sambil membawa segelas minuman dingin untuk El.

"Ahh.." El langsung bangkit dan membawa kado itu dari lantai lalu menyembunyikannya dari Alea.

"Tidak ada" El sedikit salah tingkah saat itu.

"Apa isi kadonya? Kenapa kamu seperti kesal begitu?" Heran Alea sambil menyimpan minumannya di meja.

"Bu.. Bukan apa-apa." El segera meminum minumannya sampai habis sekaligus. Lalu langsung pergi ke kamarnya sambil membawa kado dari Lucas. Sementara Alea menatap kepergian El dengan heran.

"Memangnya apa isi kadonya? Sampai aku tidak boleh tahu? Ahh iyaa aku lupa belum selesai menyiram tamannya." Alea pun kembali ke taman belakang.




Bersambung

A MAN WITHOUT FEELINGS FALL IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang