28. very attentive

242 17 0
                                    

"Emm apa aku ketiduran ya? Sekarang jam berapa?" Alea melihat kearah dinding. Jam menunjukan pukul 3 sore saat itu.

"Ahh tiba-tiba aku ingin makan sesuatu yang manis. Aku ke dapur saja." Alea pun bangun dari tidurnya lalu membuka pintu kamarnya.

"Alea? Ada apa? Apa kau butuh sesuatu?" El yang melihat Alea ingin keluar dari kamarnya langsung menghampiri Alea. Ia sengaja membukakan pintu kamarnya lebar supaya bisa melihat kearah kamar Alea langsung.

"O..ohh El aku ingin makan makanan manis. Jadi aku mau ke da.."

"Tunggu di kamar." El pun segera menuruni tangga lalu menuju dapur.

"Ya ampun kenapa dia berlebihan sekali sih?" Gumam Alea, yang terpaksa masuk kembali lagi ke kamar.

Tak berapa lama El pun kembali ke kamar Alea sambil membawa banyak camilan manis dan buah-buahan juga yang sudah Ia potong. Lalu minumnya Ia membawa sebotol susu dingin dan infus water dengan potongan buah yang Ia buat sendiri juga.

Alea sangat terkejut saat itu, karena El membawakannya banyak macam cemilan dan minuman.

"Makanlah buah dulu, baru makanan manis. Ada yogurt juga." El menyimpan nampan dan keranjang berisi makanannya di kasur.

"El kenapa banyak sekali?"

"Pilihlah yang ingin kamu makan, jangan makan semuanya jika tidak mau."

"Ba.. Baiklah terimakasih."

"Ada hal lain lagi yang kamu mau?"

"Ti.. Tidak ada."

"Jangan ragu bilang saja."

"Se...sebenarnya aku sedikit bosan. Aku ingin menonton sesuatu."

El pun segera pergi ke kamarnya lalu membawa laptopnya.

"Mau nonton apa? Netflex? Atau Vui?"

"A.. Ahh Netflex saja."

El pun mengakses aplikasi tersebut lalu memberikan laptopnya pada Alea.

"Tontonlah apapun yang kamu mau."

"E.. Ehh ini laptop untuk kerjamu kan?"

"Bukan, itu laptop kedua ku. Pakai saja sesukamu."

"A.. Ahh iya baiklah terimakasih."

"Ada hal lain lagi?"

"Tidak, ini sudah semuanya, terimakasih." Tidak enak Alea.

"Panggil saja aku jika butuh sesuatu lagi. Jangan memaksakan diri."

"I.. Iya baiklah."

"Aku lanjut lagi bekerja di kamarku."

"Iya El"

El pun kembali ke kamarnya setelah menutup pintu kamar Alea.

Aaaaa apa ini?! Kenapa dia sangat memanjakanku seperti ini?? Aku sudah seperti anaknya saja.

...

Saat sampai di kamarnya El mencaritahu lagi tentang berapa lama wanita biasanya mengalami hal itu.

"Seminggu bahkan sampai 2 minggu??" Syok El setelah membaca salah satu artikel.

"Jika pun manusia terluka darahnya hanya akan mengalir selama satu hari, tidak bahkan beberapa menit saja jika lukanya tidak terbuka kembali. Tapi ini?! 2 minggu tanpa henti??!" El begitu syok dengan fakta yang ia temukan.

"Apa aku harus tanya pada seseorang yang tahu supaya bisa mengetahuinya dengan jelas? Tapi pada siapa?" El pun tiba-tiba teringat pada Lucas. Tapi dia segera menyingkirkan pikirannya itu. Mana mungkin dia mau berkonsultasi mengenai istrinya pada Lucas.

"Ahh apa coba bertanya saja pada Alea langsung? Dia pasti tahukan karena sering mengalaminya?" Karena begitu penasaran El pun langsung kembali ke kamar Alea.

Saat pintu kamarnya terbuka dan El berdiri disana Alea pun langsung mengalihkan atensinya pada El.

"El Ada apa?"

"Aku ingin bertanya sesuatu."

"Ya, tanya saja."

El pun masuk ke kamar Alea lalu duduk disebelah Alea. Ehhh kenapa malah duduk sedekat ini?? Apa yang mau El tanya ya?

"Kamu, kapan darah itu berhenti?"

"Darah? Ahh maksud kamu menstruasi? Kalau aku biasanya 8 hari. Tapi Ada juga yang sampe 15 hari."

"Bukankah orang akan mati jika terus mengeluarkan darah selama itu?!" Khawatir + panik + syok.

Ohh ya ampun ternyata El bisa berekspresi seperti itu juga. Lucunya..

"Ahaha tenanglah El, itu tidak akan membuat wanita mati kok. Lalu darah yang keluar pun tidak sebanyak hari pertama sampai ketiga, hanya sedikit dan datangnya tidak teratur sampai akhirnya berhenti." Alea sedikit terkekeh diawal karena lucu mendengar ucapan polos El.

"Dan kamu harus mengalami itu setiap sebulan sekali?"

"Ya benar, itu hal wajar bagi wanita El. Apa kamu tidak pernah belajar tentang reproduksi sebelumnya?"

"Aku tidak pergi ke sekolah seperti anak lainnya. Aku mengambil kelas online sampai kuliah. Jadi aku kurang tahu tentang hal itu."

"Ahh begitu ya, pantas saja kamu sangat terkejut tadi."

"Lalu ada pertanyaan lainnya."

"Hmm apa itu?"

"Jika kamu hamil maka kamu tidak perlu merasakan itu lagi selama mengandung kan?"

"Hmm ya saat hamil wanita tidak akan mengalami datang bulan sampai anaknya lahir." Alea menjawab itu tanpa memikirkan apa maksud El.

El hanya menatap ke arah Alea tanpa berkata apapun. "Kenapa melihatku seperti itu El?"

"Aku tidak mau melihat mu kesakitan seperti tadi lagi setiap bulan."

"El aku kan sudah bilang itu hal wajar. Kenapa masih mempermasalahkannya? Lagi pula lihatlah sekarang aku sudah baik-baik saja kan? " El tetap tidak bergeming.

"El bagaimana aku harus menjelaskannya lagi padamu? Lalu darah yang keluar juga adalah darah kotor bukan darah sehat. Coba kamu cari tahu betapa pentingnya siklus menstruasi bagi wanita."

"Aku sudah membaca semuanya."

"Lalu kenapa masih khawatir?"

"Kita bicarakan lagi setelah menstruasi mu selesai."

"E.. Ehh kenapa?"

"Karena aku tidak bisa melakukannya saat kamu masih dalam siklus itu."

"Melakukan apa? El?" Tidak mengerti Alea.

"Menghentikan menstruasi mu selama 9 bulan."

"Hah?!" Syok.



Bersambung

A MAN WITHOUT FEELINGS FALL IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang