Namanya Rhea Zanovya.
Gadis berwajah suram dan datar.
Namun, ternyata Rhea bukan milik dunia yang ia tinggali selama ini. Gadis itu adalah milik dunia pararel yang tidak akan pernah ia bayangkan.
Dunia pararel penuh dengan sihir, misteri dan keku...
Segala hal informasi yang ia dapatkan terlalu sulit untuk di cerna. Dunia yang selama ini dia tempati ternyata lebih dari apa yang ia bayangkan. Segalanya terlalu mustahil untuk diterima.
Dunia pararel.
Air, batu, tanah dan debu.
Empat penyusun permukaan tanah. Jika dunia ini adalah penyusun tanah, apakah masih banyak dunia lain yang belum Rhea ketahui? Seberapa banyak rahasia yang disimpan dunia?
Dan mengapa tiba-tiba Aeera memberitahu rahasia tersebut? Selain untuk menjadi pasukannya, pasti ada alasan lain untuknya.
Kini Rhea mengetahui hal penting, mungkin ketidaktahuan adalah anugrah. Seharusnya rhea tidak mengetahuinya. Jika disuruh pilih gadis itu lebih memilih tinggal di bumi dan dikucilkan daripada dikelilingi oleh orang orang aneh.
"Ah, mungkin logika ku telah ditelan oleh fantasi" Rhea merentangkan tangannya. Kepalanya menatap plafon penginapan yang ia tinggali sementara.
"Kira-kira dimana letak desa sihir kuno?" Mata Rhea terpejam menikmati pikirannya yang berkecamuk. Kasur yang ia tiduri cukup keras, alih-alih disebut dengan kasur Rhea menyebutnya dengan peti mati yang dihias oleh seprai lalu menjadi kasur.
Lagi-lagi Rhea menghela nafas panjang.
"Pilihan ya?" Gumam ia pelan.
Memilih untuk tetap diam atau bergerak menyelamatkan kerajaan ini.
Hati nurani gadis itu mulai bergerak. Tanpa disadari dirinya sendiri.
Penyatuan dirinya dan Illo mengubah sifat gadis itu. Kemanusiaan yang dulu terkubur jauh di lubuk hatinya perlahan mulai muncul menghangatkan dirinya.
Namun logikanya lebih tinggi dibandingkan nuraninya.
Apakah pilihan yang di buat gadis itu adalah pilihan yang terbaik?
•••
Brukk!!
Suara pintu terbuka paksa.
Nafas Vieer terengah-engah, keringat bercucuran deras di pelipisnya. Wajah tampan itu penuh dengan darah dan tanah.
Rhea segera bangkit dari tidurnya.
"Apa yang terjadi?" Rhea menghampiri tempat Vieer berdiri.
Nafas Vieer tak beraturan, pupil matanya melebar menunjukan ketakutan. "Portal monster terbuka! Sihir di desa sihir tidak ditemukan, seakan-akan hilang di telan bumi. Hanya ada portal sihir yang terus menerus membawa monster mengerikan"
Mata Rhea terbelalak.
"Lalu bagaimana dengan warga sekitar?"
"Keadaan sangat memburuk. Pihak kerajaan mulai mengeluarkan pasukan khusus untuk melawan monster itu. Para warga di amankan ke danau berisi air yang baru di temukan" Vieer menghirup nafas terburu-buru "sebaiknya kita pergi" tangan Vieer menggapai lengan Rhea.
"Untuk apa?" Rhea bergeming di tempat.
"Kita harus menyelamatkan diri!!" Seru Vieer mulai menarik lengan Rhea
"Kita bisa melawannya, bukankah kau membawa pasukan ke sini?"
"Mereka mulai berguguran Rhea, kumohon dengarkan aku" tatapan sayu Vieer bertabrakan dengan tatapan datar Rhea.
"Untuk apa" Rhea menundukkan kepalanya. "Untuk apa kau kesini dan mengatakan hal konyol?"
"Aku harus melindungimu apapun yang terjadi. Bahkan mengorbankan nyawa ku sendiri Rhea" Vieer menarik kasar Rhea.
"Memangnya aku siapamu? Bukankah kita baru bertemu?"
Suara ledakan memenuhi ruangan itu. Puing-puing bangunan mulai berjatuhan. Lengan Vieer berusaha melindungi kepala gadis itu dari reruntuhan bangunan. Suara raungan monster bersahutan. Teriak penuh keputusasaan memenuhi telinga. Seakan-akan ini adalah akhir dari dunia.
"Karena-" ucapan Vieer terhenti ketika reruntuhan mulai menjadi parah.
Vieer menarik lengan Rhea dan memeluk tubuh gadis itu. Rhea tersentak kaget. Vieer dengan cepat menggendong Rhea ala bridal style dan berlari menuju jendela. Lelaki itu dengan cepat melompat tepat sebelum sepenuhnya penginapan itu roboh.
"Turunkan aku Vieer!!" Rhea mengepalkan tangannya dan meninju wajah lelaki itu hingga tersungkur jatuh.
"Ukh" Vieer menyentuh sudut bibirnya yang membengkak.
"Sepertinya Rhea susah untuk membuat keputusan" suara ceria keluar dari mulut Rhea.
"Ah, kau sudah datang? Illo" Vieer bangkit dan menepuk-nepuk pakaiannya.
Rhea yang telah menghilang meninggalkan sosok Illo yang ceria dan lemah.
Kepribadian lain dari Rhea.
Kembaran dimensi pararel Rhea. Illo
Kini Illo telah mengambil alih kekuatan dan tubuh Rhea. Hanya untuk sementara. Hingga Illo membantu menyelesaikan "sedikit" masalah ini.
"Ya... Aku akui pelukanmu cukup hangat seperti dahulu. Kau tau bukan apa yang akan aku pilih?" Illo tersenyum kecil.
Rambut hitam Rhea berubah menjadi merah. Sosok asli Illo.
"Kau akan bertarung?" Vieer menyipitkan matanya.
"Tentu, lagipula ini tubuh Rhea bukan? Kuat, gesit dan penuh sihir. Seharusnya akan mudah melakukannya. Lagi pula mungkin portal sihir menjadi kacau akibat ketidak stabilan dunia pararel. Sudah seharusnya kita setidaknya meluruskan masalah ini dan mencari desa sihir. Mungkin." Illo tersenyum manis.
Vieer tersenyum simpul.
"Kau harus menjaga tubuh itu agar tidak terluka. Atau dia akan mengamuk kepadaku" lelaki itu memutar bola matanya.
"Hahahaha tentu saja, Pak tua yang menyebalkan itu." Kekeh Illo sembari mulai berjalan.
Vieer menarik pedangnya dari sarungnya. Lelaki itu mengelap darah yang tersisa di wajahnya. Tatapan ramah itu menghilang. Hanya menyisakan tatapan tajam dan dingin.
Illo mengeluarkan sihir esnya.
Pedang es keluar dari tangannya. Ia menggenggam erat pedang itu dengan kokoh. Berusaha agar tidak lemah seperti dahulu.
Monster seperti singa setengah kuda menghampiri keduanya. Perumahan yang hancur berkeping-keping dan tanah yang tandus menambah kesan horor disana.
Monster itu mulai mendekat.
Illo dan vieer memasang kuda-kuda siap bertarung.
Keduanya berusaha untuk tetap menjaga kestabilan dunia pararel yang telah di kacau kan oleh orang itu.
Penyebab ketidak seimbangan antara dunia pararel yang lain. Membuat sihir yang menjaga keharmonisan dunia pararel perlahan-lahan mulai runtuh.
Dia....
•••
Mari mengheningkan cipta untuk para monster, mengheningkan cipta mulai ~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedang menertawakan ketidak sambungan alur cerita yang ku buat dan seberapa besar anehnya :)