Kue Ulang Tahun untuk Anak Anak

4.3K 228 2
                                    

"Mas, ini tanggalan dikasih warna merah kenapa? Berdekatan juga. " Tanya Shinta saat dia mengamati kalender yang ada di meja makan.

Danu menengok sekilas.

"Ulang tahunnya anak-anak nda. Kafka tanggal 9, Caca tanggal 17, Bella tanggal 29. " Jawab Danu menjelaskan lingkaran merah yang ada di kalender.

Menandakan ulang tahun ketiga anaknya.

"Terus mau dirayain gimana? " Jawab Shinta sembari duduk di kursi yang ada di samping suaminya.

Danu hanya mengedikkan bahunya.

"Gak pernah ada perayaan nda. Mereka udah besar. " Jawab Danu sembari memeluk bahu istrinya.

"Perayaan kan sebagai bentuk rasa syukur mas. Anak-anak sehat, bahagia sampai sekarang. Aku mau rayain pokoknya. " Pinta Shinta tak mau dibantah.

"Yaudah bunda tanyain anak-anak aja. Kalau mereka mau ya gakpapa buat syukuran aja. Dijadiin satu aja nda biar sekalian. " Jawab Danu menerima permintaan istrinya.

"Iya kalau buat syukurannya. Kalau buat kuenya aku mau bikin satu per satu mas tepat di hari ulang tahun mereka. Biar anak-anak merasa special di hari ulang tahunnya. " Tambah Shinta.

Danu hanya mengangguk mengiyakan. Selama itu baik kenapa dia harus tidak setuju?

...

Besok adalah hari ulang tahun Kafka. Shinta sudah membuat kue dan menyimpan di kulkas mini yang ada di kamarnya. Tepat pukul 12 malam dia akan melakukan perayaan kecil untuk putra sulungnya.

"Mas ayo bangun. Udah jam 11 ini. " Ucap Shinta sembari mengusap lengan suaminya pelan.

Danu masih terlelap dengan tangannya memeluk Shinta.

"Mas, ayo dooong. "Paksa Shinta karena Danu tak mau bangun.

Danu membuka matanya dan mengerjap. Shinta dengan wajah kesalnya sudah

" Ayo bangun. "Pinta Shinta lagi.

Mau tidak mau Danu akhirnya bangun. Shinta sudah membawa kue untuk Kafka di tangannya.

" Bella sama Caca dibangunin gak? "Tanya Danu karena tak melihat kedua putrinya.

" Bangunin. Aku ke Kafka dulu cek dia udah tidur belum. "Jawab Shinta dan berlalu.

Shinta mengetuk pintu Kafka sementar Danu membangunkan Bella dan Caca.

" Iya nda, sebentar. "Jawab Kafka dari dalam kamar.

Kafka membuka pintu kamar dan disambut kue yang dibawa oleh Shinta. Di sampingnya ada papa dan kedua adiknya dengan wajah yang mengantuk.

" Selamat ulang tahun kakak. "Seru Shinta membuat Kafka sadar bahwa ini adalah hari ulang tahunnya.

" Bun. "Kafka tak bisa berkata-kata lagi. Dia terharu dengan usaha Shinta yang memberikan surprise di hari ulang tahunnya. Hari yang sudah bertahun-tahun dia lewati tanpa ada perayaan sama sekali.

" Tiup lilin dulu kak. "Ujar Danu melihat putra sulungnya sudah hampir meneteskan air mata.

Kafka tersadar dan meniup lilin yang ada diatas kue.

Shinta meletakkan kue di meja yang ada di dekatnya sementara Danu memeluk Kafka dan mengucapkan selamat ulang tahun.

" Selamat ulang tahun jagoan papa. Semoga semua cita cita kakak terkabul ya. "Bisik Danu di telinga putranya.

Kafka mengangguk mengamini doa papanya.

Bella dan Caca juga mengucapkan selamat ulang tahun terlebih dahulu karena Shinta belum juga muncul.

" Kak, selamat ulang tahun ya. Terima kasih sudah mau jadi anak bunda. Sehat dan bahagia terus ya kak. "Ucap Shinta sembari memeluk putra sulungnya.

Pecah sudah tangis Kafka dalam dekapan bundanya. Seorang yang hangat dan setulus hati menyayanginya walaupun mereka tidak memiliki ikatan darah.

Shinta mengurai pelukannya dan memberikan sebuah box kepada Kafka.

" Ini hadiah dari bunda dan papa. Dipake yang bener ya kak. "Ujar Shinta.

Kafka membuka box dari bundanya. Sebuah smartphone terbaru dihadiahkan orang tuanya untuknya.

Dia tak pernah meminta walaupun dia ingin. Tapi bundanya sudah memberikannya tanpa dia meminta.

" Bunda makasih. Papa makasih. "Ujar Kafka sembari tersenyum.

Danu mengangguk menanggapi ujaran Kafka.

" Sama sama kak. "Jawab Shinta sembari memeluk Caca dan Bella.

" Nanti di ulang tahun kakak Bella sama kakak Caca juga akan dirayakan. Semua fase dari anak-anak bunda akan selalu dirayakan. "

Penjelasan Shinta membuat Caca dan Bella tersenyum senang. Mereka tidak sabar menunggu hari ulang tahun mereka. Apalagi Caca, dia tidak sabar untuk pertama kalinya ulang tahunnya akan dirayakan.

...

"Sayang. Bangun dulu. " Ujar Danu saat dia baru sampai dari sawah dan melihat Shinta tertidur di ruang makan dengan handphone di tangannya.

"Hmmm. Kok mas udah pulang? " Tanya Shinta setelah terbangun dari tidurnya.

"Iya yang. Kerjaan selesai lebih cepet. Gimana? Kamu sama adek bayi aman aja kan? " Tanya Danu balik sembari mengelus perut Shinta.

"Aman. Tapi aku pengen cilok deket rumah tante. Boleh? " Pinta Shinta tak lupa dengan puppy eyesnya.

Membuat Danu gemas dengan istrinya itu.

"Boleh. Tapi satu ronde dulu. Mumpung anak-anak masih sekolah. " Jawab Danu dengan senyum mesumnya.

"Mas ihhh. " Protes Shinta seraya mencubit perut Danu.

Danu tergelak.

"Iya boleh. Tapi aku serius loh nda yang itu tadi. Mau kan? "Tanya Danu serius.

"Yaudah ayo. Jangan lama-lama. Keburu aku enggak mood. "

Mendengar jawaban Shinta Danu langsung menggendongnya ke kamar untuk melancarkan aksinya.

...

Ulang tahun Bella dan Caca benar-benar dirayakan. Shinta berturut-turut membuat kue dan mereka memberikan suprise di tengah malam. Bella mendapatkan hadiah smartphone baru sementara Caca mendapatkan hadiah sepeda baru. Danu dan Shinta memutuskan memberikan Caca sepeda dibandingkan harus menyamakan dengan kakak kakaknya karena di usia Caca dia tidak membutuhkan smartphone. Caca lebih suka menonton serial upin ipin di televisi.

Ketiga anak mereka sangat bahagia karena tahun ini ulang tahun mereka dirayakan. Shinta juga membuat nasi kuning untuk syukuran ketiga anaknya bertepatan dengan ulang tahun Bella. Kedua orang tua Shinta juga mengirimkan banyak hadiah untuk ketiga cucu sambung mereka. Belum lagi bude dan tante Shinta juga memberikan hadiah untuk ketiga cucu keponakannya.

Tahun ini benar-benar berbeda. Dengan adanya Shinta sebagai bunda baru mereka membuat ulang tahun mereka sangat meriah dan bermakna.

Menikahi Duda Anak TigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang