Bab-32

1.1K 96 20
                                    

Tandai typo!
___________________

Kini sudah seminggu berlalu setelah Nindy dan Sagara jalan waktu itu.
Dan selama ini Nindy menjalankan kehidupannya dengan lancar, keluarganya juga semakin harmonis lantaran Jayden akhir-akhir ini banyak berada di rumah untuk menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.

Yang Nindy heran adalah sudah tidak pernah melihat Niko lagi. Terakhir kali ia melihatnya saat laki-laki itu ke rumahnya guna meminta maaf. Dan setelah itu sampai sekarang tidak terlihat lagi.

Nindy juga sempat bertanya pada Dewa serta lainnya, tapi mereka bilang Niko sudah lama tidak masuk sekolah dan mereka semua tidak tau alasannya apa, karena setiap Dewa dan teman-temannya berkunjung ke rumah Niko, mereka sama sekali tidak pernah bertemu laki-laki itu karena rumahnya selalu sepi seperti tak terhuni.

Saat ini Nindy sedang berada di kantin bersama Cleo. Mereka memakan makanannya sembari mengobrol kecil, tentang Cleo yang meminta agar minggu ini Nindy main ke rumahnya.

"Ayolah Nin!" bujuk Cleo dengan wajah memelasnya.

Nindy yang jengah melihat Cleo sedari tadi merengek pun akhirnya mengangguk.

"Oke, lagian gue juga dari dulu belum pernah jadi main ke rumah Lo" kata Nindy yang membuat Cleo tersenyum senang.

"Betul itu, awas ya lo kalau nanti nggak jadi lagi,"" kata Cleo tegas.

Nindy terkekeh, "Iya-ya, tenang aja." kata Nindy. Yang membuat Cleo mengangguk puas.

*********

Sedangkan di kediaman Karren kini orang tuanya telah pulang kembali ke tanah air, setelah beberapa bulan ini mereka pergi meninggalkan anaknya keluar negeri untuk bisnis.

"Sayang bilang sama mommy, kata bibi kamu udah seminggu ini nggak sekolah. Kamu ada masalah apa sebenarnya?" ujar Vanessa lembut sembari mengelus surai anaknya.

Yah memang Karren tidak berangkat sekolah juga seperti Niko. Gadis itu masih sangat kacau karena perubahan drartis dari pujaan hatinya. Sudah dikatakan bukan jika Karren sudah berada di titik level paling tinggi mencintai Niko, jadi ia jelas merasa kacau saat tiba-tiba dijauhi oleh laki-laki itu. Karena bagaimanapun sedari kecil Karren selalu bersama dengan Niko.

Karren menggeleng pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Mommy nya itu.

Vanessa lantas menghela nafas pelan, ia menoleh ke suaminya yang sedang menatap sendu putrinya itu.

"Yaudah kalau belum mau cerita sama Mommy, tapi tolong jangan lupakan kesehatan kamu sayang, beberapa hari ini juga kamu jarang makan. Jadi sekarang makan dulu ya?" bujuk Vanessa.

"Iya sweet heart, kamu makan ya. Atau mau liburan aja ke luar negeri sama Daddy dan Mommy hmm?" timpal Muklis, Daddy Karren.

Mendengar itu Karren lantas menatap kedua orang tuanya itu, "Karren mau sendiri, Daddy dan Mommy keluar aja dari kamar Karren." katanya yang membuat kedua orang tuanya menatap sendu.

"Baiklah, tapi jangan lupa makanannya dimakan ya sayang!" ucap Vanessa lantas meletakan makanan yang ia pegang ke meja. Kemudian mengecup pelipis Karren dan berlalu pergi, di ikuti juga oleh suaminya, Muklis.

Setelah kedua orang itu telah keluar dari kamar anaknya, lantas Vanessa menatap suaminya serius.

"Mas, kayaknya perubahan Karren ada sangkut pautnya sama Niko!"

Mendengar itu Muklis mengernyit heran, "Maksudnya sayang?"

"Ck, kamu sadar nggak sih kalau kata bibi sudah seminggu ini Karren berubah, dan katanya Niko juga seminggu ini nggak kesini."

Protagonist Girls [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang