Tandai typo!
_____________Brakkk
Gebrakan meja yang dilakukan Ifdhal membuat Mohan dan beberapa anggota gang motornya terkejut. Saat ini mereka sedang berada di markas, beberapa orang sedang bercanda gurau namun terhenti lantaran Ifdhal yang tiba-tiba menggebrak meja.
"Bangsat lo!" Maki Mohan pada Ifdhal yang tak dihiraukan laki-laki itu.
"Tiga di antara kalian ikut gue!" perintah Ifdhal yang langsung beranjak pergi dengan tergesa-gesa di ikuti juga oleh Mohan dan 2 anggotanya lainnya yang juga nampak bingung.
Di setiap langkahnya keluar markas Ifdhal mengepalkan kedua tangannya erat, ia mencoba menetralisir rasa khawatir yang besar di dirinya.
Baru saja Ifdhal mendapatkan pesan dari Dewa, jika Nindy menghilang dan saat di cek lokasinya tak jauh dari markas Ifdhal, tepatnya berada di tengah-tengah hutan yang tak jauh disini.
Ifdhal menghiraukan segala pertanyaan beruntun yang dilontarkan Mohan, ia kini menaiki motornya di ikuti juga yang lainnya, walaupun bingung.
"Anjir ada apa sih ini woy!" ujar Mohan benar-benar penasaran, dan kesal terhadap teman sekaligus ketuanya itu.
*********
"Gimana, lo udah ngabarin Ifdhal?" tanya Sagara, menuntut.
Dewa mengangguk, ia lantas langsung berlari menuju mobil ayahnya. Karena memang ayahnya ingin ikut mencari Nindy. Jayden sangat khawatir terhadap putrinya itu, ia takut kehilangan Nindy lagi.
Sagara juga sontak langsung menaiki motornya kembali, menyusul mobil Dewa yang kini sudah melaju keluar dari mansion Pradipta. Sedangkan Suga yang sedari tadi bersembunyi pun lantas ikut serta juga membututi adiknya itu dengan jarak yang lumayan jauh, agar tidak ketahuan.
Suga tak seperti biasanya kepo dengan urusan/masalah adiknya itu, namun ntah mengapa kali ini hatinya merasa tak tenang. Hatinya seakan menyuruhnya agar mengikuti Sagara.
Perasaan Suga, mengatakan jika hari ini akan terjadi hal buruk.
Ia khawatir.
**********
Disisi Nindy kini perlahan matanya mulai terbuka lantaran ia mendengar suara bising akibat perkelahian.
Mengerjapkan matanya pelan, mata Nindy langsung melotot kala melihat ada Niko yang sudah babak belur dan sedang melawan empat pria kekar yang seram.
"KAK NIKO!" teriak Nindy khawatir, apalagi tangannya yang ternyata sudah di ikat, begitupun kedua kakinya yang di ikat sangat kencang.
Niko, pemuda tampan itu sontak menatap Nindy. Bibirnya tersenyum tipis karena melihat gadis itu yang sudah sadar.
Tapi hal itu jelas di manfaatkan oleh lawannya, salah satu pria langsung saja memukul kepala Niko dengan kayu.
"AWAS KAK!!" teriakan Nindy kembali terdengar, namun Niko telah mengelak.
Dukkk
"Shit, brengsek!" lirih Niko, saat sudah tersungkur.
Krekk
"Argh!!!" teriak Niko nyaring, karena dengan biadab punggungnya diinjak terus menerus, sampai bunyi patah terdengar.
"Hiks, stop hiks!!!!" Nindy menangis histeris melihat itu. Melihat didepan matanya sendiri raut kesakitan wajah pemuda tampan itu.
Gadis itu yakin jika Niko disini karena menolongnya, sehingga ia jelas kini merasa khawatir dengan keadaan laki-laki itu.
Niko memejamkan matanya, mencoba untuk melawan dan bangkit namun sangat susah karena punggungnya merasa sudah mati rasa. Ia yakin, jika tulang punggungnya sekarang patah, karena beberapa kali di injak dan di pukul oleh empat pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protagonist Girls [END]
FantasyMenceritakan tentang seorang gadis yatim piatu yang bernama Nindya Saputri, dengan sifatnya seperti bunglon yang bertransmigrasi ke sebuah novel. Disana ia berperan sebagai Protagonis yang jalan hidupnya selalu dimaki dan dibenci semua orang karna s...