Chapter 3

102 14 2
                                    

"Aahahaha.."

"Enghh.."

Sunghoon mengerjap menyesuaikan cahaya, bibir tipisnya langsung menarik segaris senyum saat daun telinganya menangkap samar suara tawa Sunoo di luar sana.

Ia menyibakkan selimut dan turun dari atas ranjang, melangkah ke arah balkon hingga akhirnya bisa melihat Sunoo sedang bermain dengan anak-anak di lapangan panti.

"Akh.. hahaha.. jangan Jimmy, gelii~!!.."

Sekarang bisa ia lihat bahwa wanita cantik itu sedang berguling di atas rumput dengan beberapa anak yang menggelitikinya.

Suara tawanya terdengar begitu jelas, wajah cantiknya bersinar di bawah terpaan cerahnya mentari pagi.

Sungguh.. pemandangan ini tiada duanya.

Rasanya Sunghoon tidak sedang melihat Sunoo dan anak-anak yang sedang bermain di lapangan panti, melainkan ia sedang melihat sesosok bidadari yang sedang bermain dengan para malaikat-malaikat kecil di luasnya taman surga.

Andai Sunghoon bisa menyambut setiap paginya dengan pemandangan seperti ini, sungguh ia pasti akan merasa telah memiliki dunia dan seisinya.

"Nak Sunghoon.."

Laki-laki itu menoleh, dan langsung tersenyum hangat.

"Selamat pagi ibu.."

"Selamat pagi sayang.. bagaimana tidurmu?.. apa tempat tidurnya nyaman?.."

"Setiap tempat akan terasa nyaman se--.."

"Selama Sunoo tetap bersamamu?.."

Sunghoon menunduk malu sementara sang ibu tersenyum lembut, begitu beruntung putri jelitanya, Kim Sunoo, si gadis rapuh yang ia temukan dengan keadaan terikat di gerbang pantinya.

"Ya sudah.. mandi dan segera turun, kita akan sarapan bersama.."

Sunghoon mengangguk dan segera kembali ke dalam kamar sementara sang ibu juga kembali turun.

*

*

*

"Bagaimana tidurmu?.."

Sunghoon bertanya saat Sunoo mendudukkan diri tepat di sampingnya.

"Sangat nyenyak.."

"Baguslah.."

Laki-laki itu tersenyum lebar sembari mengelus rambut halus sang istri.

"Baiklah.. sudah dapat semua?.."

"SUDAH!!.."

Suara anak-anak terdengar menggema saat menjawab sang ibu panti yang bertanya memastikan apakah semua sudah mendapat sarapannya atau ada yang belum kebagian.

"Okey.. sekarang kita berdo'a bersama.."

Semua menautkan tangan masing-masing dan menunduk dengan mata memejam, setelah hampir satu menit, do'a selesai dan acara sarapan pun dimulai.

Disaat semua orang memasukkan sendok ke dalam mulutnya masing-masing, Sunghoon malah menyodorkan sendok miliknya ke depan mulut Sunoo.

Tapi tampaknya, terlalu sibuk dengan seorang anak yang duduk di sampingnya, Sunoo tidak menyadari keberadaan sang suami yang sedang menunggu.

"Sunoo.."

"Iya ibu?.."

Gadis itu mendongak dan mengerjap melihat sang ibu hingga wanita itu memberi isyarat kalau Sunghoon sedang menunggunya.

Sunoo menoleh..

"Eoh!.. maaf.."

Gumamnya dan langsung membuka mulut menerima suapan dari Sunghoon, laki-laki itu hanya tersenyum memaklumi sebelum kemudian memulai sarapannya.

The Scar Healer || SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang