Chapter 2

141 13 1
                                    

"Good morning mate.."

"Good morning.."

Sunghoon mendekat menghampiri sang istri yang sedang membuat sarapan di meja dapur.

"Can I kiss you?.."

Tanya laki-laki itu memastikan, perdebatan semalam masih menyisakan bekas di mata coklat Sunoo, maka dari itu ia tidak ingin menambah ketidaknyamanan makhluk rapuh itu pagi ini.

Sunoo menghentikan kegiatannya, memutar tubuh untuk menghadap sang suami kemudian mengangguk.

Sunghoon tersenyum lebar, dengan lembut ia tangkup pipi hangat Sunoo dan..

Chup..

Kecupan itu mendarat di kening Sunoo selama beberapa menit.

"I love you anima mea mate.."

Bisiknya sembari memeluk tubuh mungil sang istri. Sunoo memejam, pelukan Sunghoon selalu terasa begitu hangat, nyaman, juga tulus.

Ingin sekali Sunoo menahan tubuh besar Sunghoon dan kembali memeluk lebih erat ketika laki-laki itu melepasnya.

Dan andai Sunoo meminta, jangankan sebuah pelukan, sebuah gunung pun akan Sunghoon hadiahkan untuknya.

Tapi apalah daya, jangankan untuk meminta, membalas pelukan yang telah Sunghoon berikan pun Sunoo tak kuasa untuk melakukannya.

"Heii.."

Sunoo tersentak kecil saat jemari Sunghoon bergerak di atas pipinya.

"Oohh kau terkejut, Sunoo.. apa yang sedang kau pikirkan wahai belahan jiwaku?.."

Tanya Sunghoon sembari memindahkan elusannya ke rambut halus Sunoo, gadis itu hanya menggeleng.

"Sarapannya sudah selesai.."

Gumamnya pelan membuat Sunghoon mengangguk dan mendudukkan diri di kursi meja makan.

"Duduk di sini.."

Titahnya sembari menepuk kursi kosong di sebelahnya dan langsung dituruti oleh wanita cantik itu.

Sunghoon mengambil sepotong roti dari dalam piring dan menyodorkannya ke depan mulut sang istri, hingga dengan pelan Sunoo membuka mulut dan menggigitnya.

Laki-laki itu tersenyum lebar sebelum kemudian memulai sarapannya dari bekas gigitan Sunoo.

Sungguh.. Sunghoon tidak akan makan sebelum ada bekas gigitan Sunoo di setiap makanannya, ia tidak akan minum sebelum ada bekas bibir Sunoo pada gelasnya.

Meski mulai terbiasa, semua itu masih tetap terasa aneh bagi Sunoo, tapi bagi Sunghoon tidak ada yang lebih berarti daripada itu semua.

"Hari ini aku akan pulang cepat.. ingin pergi ke suatu tempat setelah aku pulang?.."

Sunoo menggigit bibir, jujur ia sangat merindukan panti tapi--

"Sunoo?.."

Gadis itu berakhir menggeleng membuat Sunghoon tersenyum, ia tau apa yang wanitanya itu inginkan.

"Kalau begitu.. apa kau keberatan kalau aku mengajakmu ke panti?.."

"Panti?.."

"Mm.. panti.."

Gumam Sunghoon sembari melahap potongan terakhir dari rotinya kemudian menyodorkan gelasnya ke hadapan Sunoo.

Wanita itu langsung meraih gelas Sunghoon, menyeruput hampir setengah daripada isinya dengan sedikit terburu kemudian mengembalikannya pada sang suami.

The Scar Healer || SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang