Chapter 12

194 27 14
                                    

"Mau lagi?.."

Sunoo kembali menyodorkan sesendok bubur pada sang suami sedang dirinya juga kembali menggigit sepotong roti berisi penuh daging dan sayuran. Melihat pipi Sunoo yang mengembang, Sunghoon berakhir menghela napas kasar.

"Eoh?.. kenapa?.."

Tanya Sunoo mengerjap bingung saat Sunghoon menyingkirkan sendok yang ia sodorkan pada mulutnya.

"Can I eat what you eat, Sunoo?.."

"Huh?.."

Pinta Sunghoon memelas membuat Sunoo langsung berhenti mengunyah dan menatap sesaat roti di tangannya.

"Tapi dokter bilang--"

"Yang sakit itu kaki dan bukan lambung ku, kenapa mereka terus memberiku bubur?.. itu sama sekali tidak enak, rasanya benar-benar hambar.."

Laki-laki itu mengeluh panjang membuat Sunoo langsung merasa bersalah karna sudah makan sesuatu yang berbeda di depan sang suami. Merasa iba, ia pun akhirnya mengangguk.

"Baiklah.. akan ku belikan juga untukmu.."

"Not that much Sunoo.."

Sunghoon menahan lengan Sunoo saat gadis itu akan melangkah.

"I just want a few bites of yours.."

"Eoh?!.."

Yaa, karna sebenarnya Sunghoon tidak sepenuhnya sedang mengeluhkan tentang 'hanya diberi bubur' tapi ia juga ingin makan dari 'bekas gigitan seorang Kim Sunoo'.

"Tapi.. ini bekas gigitan ku.."

"Oh.. kau tidak suka berbagi gigitan ya?.."

Lirih Sunghoon begitu sendu.

"Bu-bukan begitu.. maksudku.."

Sunoo menggigit bibir dan berakhir menghela napas ringan sembari menyodorkan rotinya pada Sunghoon.

"Okey take your bite.."

Lirihnya dengan pipi merona membuat Sunghoon langsung tersenyum lebar sembari menarik tangannya dan..

Yumm..

"Hmm.. ini enak sekali.."

Sunghoon berbinar sembari mengunyah dan Sunoo tersenyum tipis.

"Your turn.."

"Hm?.."

Gadis itu mengerjap bingung.

"Kau tidak mau makan lagi?.. apa karna bekas--"

Sunghoon berhenti dan kembali tersenyum saat Sunoo langsung menggigit sandwich tepat di bekas gigitannya.

Keduanya terlihat begitu menggemaskan, Sunghoon yang tampak begitu polos dan Sunoo yang akan selalu berakhir merona.

Tok..

Tok..

Tok..

Seerrtt..

Keduanya menoleh ke arah pintu yang digeser.

"Selamat pagi.."

"Pagi suster.."

Sapa keduanya serentak membuat sang suster bahkan ikut tersenyum gemas.

"Jam 9 pagi, waktunya untuk rontgen tuan Park Sunghoon.."

"Aahh.."

Sunoo meletakkan sandwich di tangannya dan langsung bangkit berdiri tapi Sunghoon segera meraih pergelangannya.

The Scar Healer || SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang