Chapter 17

200 29 16
                                    

Tuk..

Tuk..

Tuk..

Sunoo menghela napas ringan dan berhenti mengetuk lantai, berganti menatap daun pintu sembari menumpukan dagu di atas puncak lututnya yang tertekuk.

Ia sedang menunggu kepulangan sang suami dari kantor, hampir 20 menit ia telah terduduk di depan pintu sampai akhirnya.

Tit.. tit.. tit.. tling..

Klek..

"Oh.. hi mate?!.."

Sedikit terkejut, Sunghoon mengernyit bingung saat ia membuka pintu, ia mendapati istrinya bangkit berdiri dengan senyum canggung.

"What are you doing there?.."

Tanya nya sembari melepas sepatu dan mendekat.

"Wa--waiting for you.."

"Waiting for me?.."

Dan Sunoo mengangguk dengan semu merahnya, Sunghoon menggeleng kecil seolah tak percaya.

Sunoo duduk di depan pintu hanya untuk menunggu kepulangannya?..

"Apa.. kau.. sudah makan?.."

Sunoo bertanya lambat saat melihat suaminya seperti kehilangan kata-kata.

"Owh.. belum.."

"Kalau begitu kita makan bersama, aku sudah masak.."

Binar itu, Sunghoon belum pernah melihat binar mata itu sebelumnya.

"Tentu saja, sayang.. kau masak apa?.."

"Sop.."

"My favorit.."

Sunoo tersenyum lebar, mengambil alih tas kerja Sunghoon, menggenggam tangan besarnya dan menariknya ke ruang makan.

Di ruang makan, Sunghoon melihat meja makan sudah tertata rapi, di sana sudah ada dua mangkuk nasi, satu mangkuk besar sop daging yang masih mengepulkan asap serta dua gelas air putih dan beberapa jenis buah yang sudah dipotong.

"Kau sengaja menyiapkan semuanya?.."

"Mm.."

Sunoo mengangguk sementara Sunghoon tampak masih begitu ling lung dengan keadaan tiba-tiba ini.

Selama ini, setiap ia pulang kerja, ia selalu mendapati makan malamnya telah mendingin di bawah tutupan tudung saji, dan ia akan selalu makan seorang diri sebelum naik ke lantai atas untuk menyusul Sunoo yang telah terlelap lebih dulu.

Tapi hari ini..

Semua tampak berbeda, suasananya terasa begitu hidup.

Serrtt!!..

Sunoo menarik kursi untuk suaminya.

"Duduklah.."

"Owh.. itu adalah tugasku, sayang.."

"Huh?.."

Ia mengerjap bingung saat laki-laki itu ikut menarik kursi seberang dan..

"Duduklah, cintaku.."

Titahnya penuh senyum membuat jantung Sunoo terasa begitu berdebar, ia mendehem kecil sebelum kemudian mendudukkan diri dengan begitu anggunnya dan setelah wanita itu terduduk, barulah Sunghoon juga mengambil tempat.

Keduanya duduk berhadapan, tidak begitu berjarak, meja makan sengaja dipilih berukuran kecil karena mereka memang hanya berdua.

"Semoga rasanya tidak mengecewakan.."

The Scar Healer || SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang