Chapter 15

169 26 6
                                    

Tidak jauh berbeda, di lantai atas, Sunoo meringkuk seorang diri di sudut ranjang di dalam gelap, memeluk lutut dan menatap kosong ke luar balkon yang ia biarkan terbuka.

'Waahh.. kau memang benar-benar seorang penggoda ulung Kim Sunoo.. sengaja menjilat tangan seorang laki-laki hanya untuk menarik perhatiannya?..'

'Tidak sayang.. kau sudah melakukan hal yang benar, dia adalah suamimu..'

'Tcih!!.. suami, anak ini tidak tidak pantas mendapatkan seorang suami!!..'

'Kau pantas Sunoo, kau pantas bahagia..'

'Tidak ada kata bahagia untuk seorang jalang kecil sepertinya!!.. anak yang terlahir dari seorang jalang telah dikutuk agar selalu dibuang dan selamanya akan hidup di dalam kubangan penderitaan'

'ITU TIDAK BENAR!!..'

Sunoo menghela napas lelah sembari menutup telinga dan memejam, meski ia terlihat cukup tenang menghadapi bisikan kali ini tapi dadanya tetap terasa begitu sesak.

Inilah kenapa Sunoo lebih memilih untuk tidur di lantai atas, ia tidak ingin mengganggu waktu istirahat Sunghoon hanya karna traumanya sendiri.

Sejauh ini, ia merasa sudah cukup egois mengingat Sunghoon selalu menjadi korban atas segala penderiataan masa lalunya.

Sunoo menghirup napas dalam-dalam, sembari merebahkan diri..

"Kau harus menjauhinya Kim Sunoo.."

Ia sempat berbisik pada diri sendiri sebelum tiba-tiba.

BRAKK!!..

"Sunghoon!!!.."

Suara keras terdengar dari lantai bawah membuat Sunoo langsung melompat dari tempat tidur dan berlari ke arah pintu, entah kenapa perasaannya langsung mengatakan bahwa Sunghoon lah penyebab sumber suara dan memang benar.

"Aarrgghh!!.."

"Sunghoon-ah!!.."

Sunoo berlari menuruni tangga saat melihat laki-laki itu sedang mengerang kesakitan dengan kursi roda yang sudah terbalik di sampingnya.

"Apa yang kau lakukan?!!.."

Tanya Sunoo begitu panik, ia membenarkan kursi roda Sunghoon sebelum kemudian membantunya untuk berdiri.

"Ayo naik.."

"Aarrgghh!!.."

"Pelan-pelan!!.. hiks.."

Sunoo membentak sembari menangis tanpa ia sadari, perasaannya terlalu kalut, ia benar-benar takut kalau kembali terjadi apa-apa pada laki-laki itu.

Selama di dorong kembali ke dalam kamar, Sunghoon hanya terdiam, selain masih merasa begitu sakit, ia juga sedikit terkejut dengan sikap Sunoo.

"Arghh.."

Erangan kesakitan yang kesekian kalinya kembali lolos dari mulut Sunghoon saat ia mencoba naik ke atas ranjang.

"Hahhh.. haahh.."

Sunghoon terengah dengan keringat mengucur setelah berhasil mendudukan diri kembali di atas ranjang sementara Sunoo menuangkan air ke dalam gelas dengan tangan gemetar.

"Minum!!.."

Tanpa bantahan, Sunghoon menenggak habis isi gelasnya dan menyerahkan kembali pada Sunoo.

Tak!!..

Gadis itu meletakkan gelasnya ke atas nakas dengan sedikit kasar sebelum kemudian menggeram pada suaminya.

The Scar Healer || SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang