Chapter 7

120 17 0
                                    

"Nnhh.."

Sunghoon menggeliat dan mengernyit dengan mata menyipit, ia meraba kasur di sebelahnya dan dingin.

"Sunoo?.."

Panggilnya sembari mendudukkan diri, Sunghoon mengedarkan pandangan, kamarnya terlihat rapi dan sepi bahkan dari kamar mandi juga tidak ada suara.

"Sunoo?!.."

Panggil Sunghoon lagi sembari menyibakkan selimut dan turun dari atas ranjang.

'Dia membencimu Sunoo..'

'Apa kau tidak merasa selalu menyusahkannya?..'

'Lihat.. dia bahkan pergi meninggalkanmu selama dua hari hanya untuk menenangkan pikiran karna tidak kuat menghadapi sikapmu..'

'Dia sudah mulai lelah denganmu, dia bosan dengan keegoisanmu..'

"Mate?.."

"Engh!!.."

Prank!!..

"Heii!!.."

Sunghoon langsung menggenggam jemari Sunoo dan meniupnya saat gadis itu tersentak kaget sampai tidak sengaja menyenggol teplon yang masih berada di atas kompor menyala.

"Apa yang sedang kau pikirkan, sayang?.."

Tanya-nya begitu panik tapi Sunoo hanya menggeleng sembari menarik tangannya dari genggaman Sunghoon dan langsung menyembunyikannya di belakang punggung.

"Sa-sarapan.."

Sunoo menggumam dengan pandangan linglung membuat sang suami mengernyit khawatir.

Laki-laki itu melirik ke dalam teplon berisi dua potong roti yang sudah gosong dan diikuti oleh pupil kecoklatan Sunoo.

"Maaf.."

Lirihnya sembari menunduk, Sunghoon menghela napas kemudian menarik lembut pergelangan Sunoo dan membawanya untuk duduk di kursi meja makan.

"Sedang memikirkan apa?.."

Tanya-nya kembali dengan lembut tapi Sunoo juga kembali menggeleng, tidak mungkin ia akan mengatakan kata-kata berkecamuk yang baru saja berbisik di dalam kepalanya.

"Kau lapar sayang?.. kalau lapar tinggal membangunkan ku, katakan kau mau apa?.. akan ku buatkan.."

Air mata Sunoo meluruh, tatapannya masih kosong membuat Sunghoon semakin gelisah.

"Aku--"

Sunoo menelan ludah, napasnya sedikit sesak, kata-kata itu tidak mau berhenti berputar di dalam kepalanya sampai membuatnya harus menggeleng kecil.

"Sunoo?.."

"Aku ingin bercerai.."

Tik!!..

Detik terasa berhenti, Sunoo melarikan pupilnya tak tentu arah, napasnya tersenggal, ia pikir ia akan lega setelah menuruti bisikan di kepalanya tapi ternyata ia malah semakin takut.

"Haahh.. Sunghoon.."

Lirihnya tercekat menahan sesak sembari meremas jemarinya sendiri, Sunghoon mengernyit dalam sebelum akhirnya bangkit dari duduknya dan berlutut tepat di bawah kaki Sunoo.

"Jangan ulangi kalimat itu lagi Sunoo.. jangan pernah.."

Pintanya sembari menggenggam jemari mungil sang istri dengan begitu erat sekaligus lembut.

"Hengk.. hhhahh.. aku ingin bercerai, aku ingin bercerai Sunghoon.."

Sunghoon memejam dan meremas jemari mungil Sunoo.

The Scar Healer || SunSunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang