𝐈𝟒. 𝐍𝐎𝐈𝐑 : 𝘙𝘢𝘨𝘦

1.6K 287 24
                                    

Harap untuk mencari tempat yang nyaman saat membaca book ini. Jangan lupa bawa makanan dan minuman kalian sebagai teman saat membaca. Terima kasih sudah membaca book ini. Dimohon untuk tidak memasukkan ke dalam hati plot pada book ini.

Semua alur terinspirasi dari GTA Roleplay Tokyo Noir Familia. Berikan Vote dan Comment kalian agar Anna bisa lebih semangat saat menulis dan apabila terdapat kesalahan dalam pengetikan mohon ditandai. Terima kasih dan selamat membaca >.<

----------0000000000----------

----------0000000000----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------0000000000----------

"WANITA SIALAN!" teriak Caine menggelenggar di ruang tamu. Semua orang di ruangan itu tersengak kaget karena untuk pertama kalinya mereka mendengar seorang Caine berteriak dan mengumpat. Rion memasang wajah terkejut namun bangga lalu bertepuk tangan kecil.

"Kamu. Kamu adalah sumber masalahku selama ini. Bagaimana bisa keluargaku membiarkan wanita pelacur sepertimu ada dirumahku?!" Bentak Caine sambil menunjuk Liliana dengan emosi yang menggebu gebu. Liliana menggelengkan kepalanya.

"Ya, bagaimana lagi, mami. Ya, cari muka, lah. Ya, gak?" Tanya perempuan berambut biru meminta konfirmasi  ucapannya kepada yang lainnya. Semua orang menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan perempuan berambut biru itu.

"Jaga sopan santunmu, Caine. Aku ibu angkatmu!" teriak Liliana pada Caine sambil menunjuknya. Mia dengan santai berjalan bak pasukan pembawa bendera mendekati Caine lalu memberikan 1 vas lagi kemudian pergi dari sana.

Benar saja, Caine melempar vas itu dan mengenai kaki Liliana. Liliana berteriak kesakitan dan terduduk di lantai yang penuh dengan bercak darahnya sendiri. Yolinda, sang anak sama sekali tidak dapat bergerak efek rasa terkejutnya. Liliana menatap tajam Yolinda.

"ANAK SIALAN! BANTU AKU, KENAPA KAMU HANYA DIAM SAJA?!" teriak Liliana pada Yolinda membuat Yolinda tersentak kaget dan memundurkan langkahnya. Dasar anak tidak tau diuntung! Caine mengepalkan tangannya dan mendekati Liliana lalu menamparnya keras.

"Jangan. Kau. Berani. Menghina. Adik. Angkatku. Pelacur," tekan Caine lalu mendorong kepala wanita itu dengan jari telunjuknya. Liliana mengepalkan tangannya dan menolehkan kepalanya lalu menatap kedua polisi yang datang bersamanya itu.

"Lihat! Dia melakukan kekerasan denganku. Ringkus mereka!" Bentak Liliana pada kedua polisi itu. Ruangan seketika senyap, sebelum semua orang disana kecuali Caine tertawa dengan keras. Pria dengan rambut yang diikat itu menggelengkan kepalanya dan berjalan ke arah Rion.

"Rion, aku disuruh ringkus kalian. Gimana nih?" Tanya Marcel menyelipkan ejekan pada ucapannya. Rion menolehkan kepalanya dan tawanya semakin pecah melihat wajah menjijikan dari sosok Marcel Costello. Rion bahkan sampai berlinang air mata melihatnya.

【NOIR】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang