Harap untuk mencari tempat yang nyaman saat membaca book ini. Jangan lupa bawa makanan dan minuman kalian sebagai teman saat membaca. Terima kasih sudah membaca book ini. Dimohon untuk tidak memasukkan ke dalam hati plot pada book ini.
Semua alur terinspirasi dari GTA Roleplay Tokyo Noir Familia. Berikan Vote dan Comment kalian agar Anna bisa lebih semangat saat menulis dan apabila terdapat kesalahan dalam pengetikan mohon ditandai. Terima kasih dan selamat membaca >.<
----------0000000000----------
----------0000000000----------
Pukulan keras dilemparkan Rion berkali kali pada Marcel. Sedangkan Marcel, ia hanya diam dan menerima pukulan itu. Ia merasa, Rion berhak marah dengan apa yang terjadi. Melihat itu, Caine dengan cepat berjalan ke arah Rion kemudian melerainya.
"Cukup !" lerai Caine kemudian berdiri diantara dua pria itu. Marcel mengusap pelan ujung bibirnya yang berdarah lalu memundurkan langkahnya ke belakang. Rion mengalihkan pandangannya dan menatap tajam ke arah Caine.
"Apa apaan kamu, Caine ?! Orang kayak dia itu harusnya gak cuman dipukuli ! Kalau bisa ditembak mati !" bentak Rion dengan wajah yang memerah marah sambil menunjuk Marcel ditemani tatapan tajam yang menusuk.
"Kamu tenang dulu bisa gak, Rion ?" tanya Caine dengan nada lembut kepada Rion. Mengenal Rion dengan waktu yang cukup lama membuat Caine mengerti bagaimana cara menanggapi emosi Rion yang meledak ledak dan membalas nya dengan emosi adalah hal yang salah.
"Tenang ? Kamu bilang tenang !" bentak Rion pada Caine dengan dada yang naik turun akibat emosinya. Mendengar itu, Caine menghela nafas jengah dan menatap Rion kemudian menarik Rion kembali ketika dia hendak mendekati Marcel.
"Kamu tau apa yang dia lakukan, Caine ! Dia gak ada konfirmasi apapun mengenai polisi yang akan turun langsung ke jalanan kemarin. Ga cuman itu, Caine. Dia juga nembakkin anak anak kita. Fine, gak kena. Tapi, beberapa anak kita terluka karena dia !" teriak Rion pada Marcel kemudian menunjuknya dengan amarah.
Mendengar itu, Marcel memilih bungkam dan menundukkan kepalanya. Caine menghela nafas dan menganggukkan kepalanya. Melihat hal itu, Rion menaikkan alisnya, secara tersirat "Nah, kamu tau" pada Caine. Ia kembali menghela nafas dan menolehkan kepalanya menatap Marcel.
"Bisa lo jelasin ke gue kenapa gak ada konfirmasi polisi turun ke jalan kemarin, Marcel ? Gak usah peduliin Rion. Jelasin aja ke gue," ucap Caine dengan nada datar pada Marcel dan membuat Rion melebarkan matanya. "What The Fuck". Itulah gerakan bibir yang terbaca Marcel dari Rion.
Dengan helaan nafas, Marcel menganggukkan kepalanya dan cerita mulai mengalir dari Marcel tentang apa yang terjadi, "Kemarin kondisinya serba dadakan, Caine. Saat itu, gue lagi menangani kasus perampokan tapi tiba tiba aja gue langsung ditarik untuk ikut serta dalam kejadian itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
【NOIR】
Fiksi Penggemar"𝘙𝘦𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳, 𝙬𝙚 𝙖𝙧𝙚 𝙛𝙖𝙢𝙞𝙡𝙮 𝙖𝙣𝙙 𝙩𝙝𝙞𝙨 𝙗𝙪𝙨𝙞𝙣𝙚𝙨𝙨 𝙞𝙨 𝙛𝙤𝙧 𝙛𝙖𝙢𝙞𝙡𝙮. 𝙒𝙚 𝙖𝙧𝙚 𝙘𝙧𝙞𝙢𝙞𝙣𝙖𝙡𝙨 𝙗𝙪𝙩 𝙬𝙚 𝙝𝙖𝙫𝙚 𝙚𝙩𝙝𝙞𝙘𝙨. 𝘜𝘴𝘦 𝘺𝘰𝘶𝘳 𝙗𝙧𝙖𝙞𝙣 𝘣𝘦𝘧𝘰𝘳𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘤𝘵." - 𝐑𝐢𝐨𝐧 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨...