𝟐𝟐. 𝐍𝐎𝐈𝐑: 𝘐𝘩, 𝘊𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨!

1.6K 236 9
                                    

Harap untuk mencari tempat yang nyaman saat membaca book ini. Jangan lupa bawa makanan dan minuman kalian sebagai teman saat membaca. Terima kasih sudah membaca book ini. Dimohon untuk tidak memasukkan ke dalam hati plot pada book ini.

Semua alur terinspirasi dari GTA Roleplay Tokyo Noir Familia. Berikan Vote dan Comment kalian agar Anna bisa lebih semangat saat menulis dan apabila terdapat kesalahan dalam pengetikan mohon ditandai. Terima kasih dan selamat membaca >.<

----------0000000000----------

----------0000000000----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------0000000000----------

Semua orang terdiam dengan wajah yang memerah marah. Baru beberapa hari saja, kerugian mereka mencapai nyaris puluhan juta hanya karena orang bodoh dan kotor itu. Caine yang melihat reaksi mereka menatap mereka satu persatu secara bergantian.

"Tenang, kontrol emosi kalian," peringati Caine pada mereka. Mendengar itu, para laki laki yang ada diruangan itu merotasikan matanya dan bersedekap dada kesal. Kenapa Caine menyuruh mereka untuk tenang? Orang orang seperti mereka harus musnah di dunia ini. Sampah!

"Kalau kalian bertindak mengikuti emosi kalian yang ada rencana dan strategi yang kita gunakan untuk menyerang mereka tidak akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Malah kemungkinan terburuknya kita gagal," ucap Caine pada mereka dengan suara yang lembut.

"Kita gak akan pernah gagal, Caine. Kita Tokyo Noir Familia," ucap Rion yang menatap satu persatu nama yang ada pada list yang diberikan Mia padanya mengenai informasi Seifong dan juga kepolisian sebelum ia mengaduh kesakitan akibat cubitan di pinggangnya.

"Aduh, sakit! Apaan sih cubit cubit? Lakik, Caine. LAKIK! Pukul gitu, loh," kesal Rion pada Caine. Jujur, ia merasa lebih sakitan cubitan Caine dibandingkan tusukan atau tembakan peluru ke tubuhnya. Caine menaikkan sebelah alisnya.

"Gak usah gitu. Kesakitan juga, kan? Itu baru cubitan kalau pukulan dariku lebih sakit dari itu. Mau?" tantang Caine pada Rion membuat Rion menghela nafas jengah lalu mendudukkan dirinya ke atas kursi. Caine menggelengkan kepalanya dan menatap seluruh anggotanya.

"Kita tidak perlu terburu buru membalas mereka. Pastikan semua rencana dan strategi yang hendak kita lakukan itu bisa berdampak besar bagi para berandalan itu. Untuk apa koar koar atau marah marah kalau hasilnya tidak ada?" ucap Caine panjang lebar pada mereka semua.

Mereka terdiam sejenak dan memikirkan perkataan Caine sebelum mereka tersenyum kecil lalu menganggukkan kepala mereka kecil. Mereka mulai memperbincangkan banyak hal mengenai strategi apa yang ingin dilakukan oleh mereka untuk menyerang.

----------0000000000----------

Semua orang berkumpul di garasi rumah mereka dan meradio untuk memeriksa apakah seluruh anggota sudah turun ke bawah. Selang beberapa menit, motor hitam milik pria berambut merah itu mengalihkan fokus mereka ke arah pria itu. Mereka tersenyum kecil lalu mendekatinya.

【NOIR】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang