Prolog

2.8K 198 28
                                    

Aku lelah...

____________________

Plak

Suara tamparan terdengar sangat nyaring. Sang anak hanya diam seolah dia sudah terbiasa dengan perlakuan kasar ayahnya.

"Kamu ini sudah berapa kali ayah bilang untuk menurut dengan mama mu ini, hah!?" pekik sang ayah marah.

Sang anak menatap nyalang kedua insan di depannya, "bajingan! Orang itu bukan mama gw!!" pekik sang anak sembari menunjuk seorang perempuan di belakang ayahnya.

Perempuan yang ditunjuk itu diam-diam tersenyum melihat kejadian di depannya seolah ini adalah hal yang menyenangkan untuk dilihat.

"Mama sudah memperlakukan mu dengan baik [m/n], tapi kenapa kamu sebegitu membenci mama? Mama tau mama tidak sebaik mama kamu tapi mama sudah berusaha..." ucap sang mama tiri dengan nada sedih yang di buat-buat.

"Najis," umpat [m/n]. Dia menatap jijik ke perempuan yang di sebut mama itu.

Plak

Suara tamparan yang nyaring kembali terdengar. Bibir mama tiri itu menyeringai di belakang punggung sang ayah.

"[m/n]!! Jaga bicaramu itu! Kamu ini belajar bahasa kasar darimana sih!?" pekik ayah [m/n] mempertanyakan gaya bicara anaknya.

[m/n] bersedekap dada, "siapa lagi kalo bukan dari si jalang itu," ketusnya.

Sang ayah menyisir rambutnya kebelakang, "huft...itu tidak mungkin. Mama mu ini sangat tidak bisa berkata kasar seperti itu. Perilaku kurang ajar mu ini sangat mirip dengan wanita jalang itu," ucapnya.

[m/n] menatap tajam ayahnya, "yang jalang itu perempuan yang kau nikahi sekarang bodoh! Jangan menghina mama gw, brengsek!" geramnya.

Sang ayah berdecak kesal, dia ingin menghukum anaknya ini tetapi dia memiliki banyak pekerjaan hari ini dan tidak akan sempat jika men-disiplinkan anaknya yang selalu bermasalah ini, "sudahlah aku sibuk. Kau pergi ke kamarmu untuk introspeksi diri!" ucapnya.

Kedua insan itu pergi menjauh. Perempuan itu sempat berbalik dan menatap [m/n] dengan tatapan kemenangan. [m/n] berdecak kesal melihatnya.

[m/n] berbalik dan pergi menuju kamarnya, 'dasar jalang tidak tau diri. Eh, emang ada jalang yang tau diri?..sudahlah aku lelah, lebih baik baca manhwa terus balapan. Toh mereka dipastikan ga pulang ampe besok, kan ngentot dulu mereka wkwk,' batinnya.

____________________

Kini [m/n] sedang serius membaca komik yang berjudul "Lookism".

[m/n] sangat menyukai manhwa ini karena banyak pelajaran yang dapat di ambil dari ceritanya. [m/n] juga sering membaca manhwa dan novel lainnya, dia membacanya di waktu luang dan sering kali mem praktek kan adegan action dalam manhwa tersebut.

[m/n] mem praktek kan berbagai martial arts cukup sering sampai tanpa sadar dia telah membentuk badannya dengan baik dan ahli dalam semua bidang martial arts, ia sendiri bingung mengapa dia bisa mempelajarinya semudah membaca materi pelajaran di kelas.

Saat [m/n] tengah asik membaca manhwa ada panggilan masuk dari temannya.

Drrt Drrt

[m/n] mengangkat telefon dengan malas.

Yo bro! Jadi ikut ga lu? <

> Jadi. Gw lagi otw

Ucap [m/n] berbohong.

Halah tai kuda, pasti lu masih rebahan baca manhwa sambil ngehalu masuk ke isekai. sadar dek itu fiksi. <

[m/n] tersentak karena yang di ucapkan sahabat karib nya ini benar semua, 'ko bisa gw temenan ama dukun?!' batinnya.

[m/n] berdehem, lalu membuka suara.

> Iye iye, lagi masih jam berapa sih buru-buru banget.

Udah jam berapa lo bilang!? Liat jam sana! Buru kesini bentar lagi giliran lo tolol! <

Sambungan telefon di putus secara sepihak. [m/n] bingung dengan reaksi sahabatnya itu, 'apa emang selama itu gw baca sampai ga sadar waktu?' batinnya.

[m/n] melihat jam di hpnya yang menunjukkan pukul 10 malam, "anjir!? Pantesan si lele kaya orang pms udah jam segini ternyata."

[m/n] bergegas mengganti pakaian dan mengambil kunci motor miliknya. Ia berlari kecil menuju halaman depan kemudian menyalakan motor ninja warna putih bersih miliknya. [m/n] menyalakan motor lalu meng gas motornya sampai merobohkan pagar rumahnya.

"Tuan muda!! Jangan menghancurkan pagar terus dong!!" kesal satpam yang baru bangun dari tidurnya.

[m/n] mengabaikan teriakan sang satpam dan melajukan lebih kencang motornya. Suasana malam kota sekitar rumah [m/n] memang agak sepi dan itu menguntungkannya yang selalu ugal-ugalan.

[m/n] tersenyum senang merasakan angin yang berhembus kencang karena laju motornya sangat cepat. Hanya di saat seperti ini lah [m/n] bisa tersenyum senang.

[m/n] melihat lampu lalu lintas yang berganti menjadi berwarna merah, ia berfikir tidak akan ada kendaraan yang akan lewat karena tidak merasakan adanya kendaraan di sekitar, jadi [m/n] terus melaju dengan kecepatan yang sama. Namun dugaan [m/n] salah.

Brak

Prang

Duar

Dia tabrakan dengan truk yang melaju tinggi karna supirnya mabuk. Tabrakan tadi mengakibatkan percikan api membuat tangki berisi minyak itu meledak.

Warga di sekitar yang terbangun mulai keluar dari rumahnya untuk melihat apa yang terjadi. Banyak yang terlihat sangat syok dan ada juga yang ketakutan karna api mulai menyebar dengan ganas. Beberapa orang di evakuasi dengan pimpinan salah satu warga yang pernah menjadi tentara, jadi dia bisa mengatur untuk mengurangi korban jiwa.

Kondisi [m/n] sangat parah akibat terhempas sangat jauh. Darahnya mengalir deras, ia mendapat luka yang sangat parah dimana punggung, perut, tangan, kaki serta dahi tertancap beling dari kaca toko yang ia tabrak. Punggung nya terasa sangat sakit karna bertubrukan dengan aspal dan bangunan yang membuat kaca di punggung semakin dalam menusuk punggungnya.

[m/n] masih tidak percaya apa yang terjadi saat ini, dia memang mengharapkan kematian yang datang menghampiri dengan cepat namun ia tidak menyangka akan hari ini ajal menjemput, 'ukh...sakit. Apa gw bakal mati disini... Yah sudahlah artinya aku bisa bertemu mamah dengan cepat... Ini menyakitkan, tubuhku sangat lengket karna darah. Kepalaku sangat pusing. panas... Apinya menyebar kesana kemari dengan cepat... Haha selain tertabrak apa aku juga akan terbakar? Sialan. Jika ingin menjemput ku buatlah itu tidak menyiksa. Menyebalkan. Aku mengantuk... Mamah aku akan menyusul mu...'

[m/n] pingsan karena darah yang terus menerus mengalir keluar. Api perlahan menggerogoti tubuhnya, seolah dunia tidak di izinkan melihat mayat menyedihkan itu.

____________________

[m/n] kini terlihat mengambang di galaxy. Ia masih memejamkan matanya menolak untuk membuka mata. Alih-alih mata. Saat ini kuping nya mendengar seseorang yang sedang berbicara. [m/n] mengernyit heran, dia paham sebagian besar kata namun ada kata yang tidak ia pahami seolah itu di sensor, bahkan orang yang mengucapkan hal itu saja bingung mengapa perkataan nya di sensor padahal ini adalah wilayah miliknya.

"Ah sudahlah, jadi intinya kamu akan merasuki tubuh seseorang di dunia sana. Aku tahu kamu ingin menanyakan banyak hal tetapi aku tidak bisa berlama-lama disini. Sisanya bacalah suratku setelah kau bangun, #####ku..." Setelah orang itu berbicara seperti itu [m/n] merasa tubuh- ah tidak jiwanya sedang di pindahkan ke suatu tempat. [m/n] memiliki banyak pertanyaan tapi dia tidak bisa melakukan apa pun dia hanya bisa mendengar saja.

'Apa? Apa kata terakhirnya?? Kenapa di sensor sih!?? Aku gak paham sama sekali padahal aku yakin aku pintar tapi aku tidak paham...ah tidak. Aku paham tapi aku tidak mempercayai hal yang ku pahami itu... Ini menyebalkan, ku pikir aku akan bertemu mamah ku. Ternyata malah mendengar hal yang tidak masuk akal,' batin [m/n] sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya.

Fire. Lookism x Male Reader.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang