Kesialan ga ada habisnya

783 114 18
                                    

Hai hai aku kembali, apakah kalian kangen dengan ku :> Harus kangen sih, saya maksa

Happy reading~














































Apa arti sebenarnya dari keluarga?














[m/n] kini sedang di Dojo ntah milik siapa tetapi ia suka karena tempatnya sepi dan seperti nya pemiliknya juga sedang tidak disini, ia bolos sekolah karena masalah itu.

"Brengsek! Brengsek! Brengsek!..." gumam [m/n] terus menerus sembari memukuli sandbag.

Waktu terus berlalu hingga menjelang siang hari. Kini [m/n] baru saja menenangkan dirinya dan selesai membereskan tempat itu sampai tempat itu bersih dan kinclong. Ia duduk dengan bercucuran keringat, baju sekolahnya juga ia taruh di lantai samping ia duduk.

Netra merahnya menelisik sekitar, 'ini Dojo punya siapa ya? Daritadi adem ayem aja kaya ga ada yang punya...tapi saat aku datang tempat ini pun sudah berantakan...'

Saat [m/n] sedang berfikir tiba-tiba saja pintu Dojo terbuka membuat [m/n] dan orang tersebut terpaku. Dengan cepat [m/n] bangun sembari mengambil baju sekolahnya, ia menghampiri orang itu.

[m/n] menunduk sedikit, "maafkan saya memakai tempat ini seenaknya! Saya tidak tau karna seperti tidak ada orang disini."

Orang itu terkejut saat melihat [m/n] dan tempat Dojo nya. Lalu ia bertanya, "apakah kamu yang membersihkan tempat ini?"

[m/n] mendongak untuk melihat wajah pria paruh baya itu, "i-iya. Tempatnya berantakan sedari awal lalu karna saya pakai jadi tambah berantakan... Maka dari itu saya bersihkan sekalian..."

Pria itu terkekeh saat melihat [m/n] menjawabnya dengan ragu, ia menepuk kepala [m/n], "terimakasih nak. Tidak apa jika kamu ingin pakai tempat ini. Pakailah semau mu. Terimakasih sudah membersihkan tempat ini." Lalu pria itu menjeda perkataannya, "andai anakku sepertimu, sepertinya aku tidak akan darah tinggi setiap hari."

[m/n] sweatdrop mendengarnya, 'separah itu anaknya...?'















Singkat cerita mereka berbincang-bincang membicarakan banyak hal. [m/n] juga curhat tentang masalahnya. Mereka mengobrol layaknya ayah dan anak, bahkan mereka tak sadar ada seseorang yang memperhatikan dari pintu.

[m/n] merasa ia dilihatin pun menoleh, netranya menangkap seseorang dengan muka tengilnya menatap mereka berdua dengan tatapan tak suka? Heran? Ntahlah.

Pria baruh baya itu juga menengok ke pintu Dojo mengikuti arah pandang [m/n], "ah. Akhirnya kau pulang juga. Dasar anak nakal!"

Anak yang di tegur itu hanya memutar bola matanya, ia menghampiri [m/n]. Kemudian tangannya menunjuk [m/n] yang sedari tadi diam terpaku melihat wajahnya, "anak ini siapa? Apa kau memungut anak lain?"

[m/n] mendengarnya mengernyit kesal, "maksudmu apa ya!?"

Anak itu menyeringai, "benarkan? Tampangmu seperti anak hilang yang baru dipungut."

[m/n] mengerucutkan bibirnya, "menyebalkan sekali anak ini." Ia ingin menghajar anak di depannya ini tetapi ia menahannya karna anak itu adalah anak dari sang pria paruh baya yang sudah menerima [m/n] di Dojo ini.

Pria itu menghela nafas melihat pertengkaran didepannya, "sudah-sudah! Kalian ini...huft. Taehoon minta maaf pada [m/n] sekarang!"

Taehoon hanya diam sembari memperhatikan wajah [m/n] yang membuat [m/n] bergidik ngeri, 'ada apa sih dengannya?! Lagi kenapa gw bisa kesini sih??? Pantes aja muka paman ini gak asing anjir, bapaknya Taehoon ternyata!Lagi perasaan gw jalan ga jauh-jauh amat...'

Fire. Lookism x Male Reader.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang