Stalker

1K 151 47
                                    

Berusahalah sebelum menyerah, jangan menyerah sebelum berusaha.
____________________



























[m/n] berusaha membuka matanya namun dia hanya bisa melihat warna hitam, kepalanya sudah tidak terlalu terasa pusing, 'siapa yang rawat gw?'

[m/n] merasa dirinya dalam posisi duduk dan tangan yang terikat, 'tunggu...apa!? Kok diikat!???' batinnya.

'mama... ANAKMU DICULIK!!!!' batin [m/n].

[m/n] berusaha melepaskan dirinya, tak lama ada yang berjalan mendekatinya. Ia merasa penutup matanya terbuka perlahan.

"Akhirnya kamu bangun juga, kyaa♡" ujar seseorang.
















































































































































"Akhirnya kamu bangun juga, kyaa♡" ujar seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"U-"

"UWAAAKHH?!!" pekik [m/n] kaget melihat wajah seram si stalker.

"Sebegitu senangnya ya, sayang? Sampai-sampai kamu berteriak seperti itu. Aku juga bahagia banget, karena...hari ini adalah hari pernikahan kita!!" ujarnya terlihat senang.

[m/n] meneguk salivanya kasar, "kau kan yang menolong ku di jalan...kenapa kamu melakukan ini?"

"Kok tanya...itu karna kita satu. Kita harus tinggal bersama! Ayo, makan. Tadi sudah ku bersihkan. Aku sudah menghias rumah pengantin ini. Ini kejutan untukmu!...." Stalker itu terus saja berbicara.

[m/n] menetralkan rasa takutnya, 'ini aku main aman dulu aja deh, kemungkinan buat ada yang nolongin aku bisa sampai 0%!! Aku juga ga tau siapa yang ku telfon tadi. Jadi aku harus bisa selamatkan hidupku sendiri!' batinnya.

"Eum. .Sayang? Apakah bisa kamu melepaskan ku, ini membuat tanganku sakit..." ujar [m/n] memelas.

"E-eh!? Apa kamu mencoba kabur, suamiku?!" tanya stalker dengan wajah seram.

"Eeeh?? Maksudmu apa, istriku? Aku tidak mungkin kabur darimu, aku ini setia pada satu wanita. Dan...mu-mungkin aku sudah mencintaimu sekarang..." ujar [m/n] malu.

'Sumpah bangsat geli banget taiii!!!' batin [m/n].

Stalker membelalakkan matanya, "be-benarkah itu?"

"Tentu saja, sayang! 'bohong lah gila!' Jadi bisakah kamu melepaskan nya? Ini menyakitiku~" [m/n] membujuk stalker.

Si stalker tampak berfikir, "ta-tapi aku takut kamu akan kabur! Jadi aku gak bisa melepaskan mu."

Fire. Lookism x Male Reader.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang