AP-2

808 106 10
                                    

EH MAAF LUPA UPLOAD TADI AHAHAHAHAHAH😭😭














Terkadang berkorban itu baik. Namun ingat kau hanyalah manusia biasa bukan seorang pahlawan.

> "Tulisan miring menggunakan bahasa luar"



























"Ilhae."

Yoo Jin tersenyum puas dengan keputusan [m/n]. Belum Yoo Jin mengeluarkan suara, [m/n] sudah berbicara lagi.

Teman-teman [m/n] tak percaya dengan pilihan [m/n]. Mereka hendak protes namun mereka ingin mendengar apa yang akan dikatakan [m/n].

"Tapi aku punya syarat."

Yoo Jin menaikkan satu alisnya, "apa syaratnya?"

"Bebaskan teman-temanku dan Yohan. Sebagai gantinya biar aku saja." [m/n] yakin jika Yoo Jin akan menerima syaratnya.

Yoo Jin menghela nafas. Ia tersenyum, "[m/n], [m/n]. Kau kira kau se special itu untuk ku tukar dengan Seong Yohan?"

Jleb

Panah imajiner menusuk dada [m/n]. Teman-teman nya nampak menahan tawa.

"Bangsat. Dasar pendek nyebelin. Ga jadi dah aku mihak kalian! Musnah saja kau!" kesal [m/n]. Ia berbalik pergi keluar ruangan itu karna kesal dan malu.

Alur cerita berjalan sesuai cerita awal.





















'Nobita bangsat! Dia meremehkan aku yang pernah memberi luka pada Duo J?! Awas saja kau, ku pites kau biar makin pendek!!' batin [m/n] kesal. Ia kini sedang berada dirumahnya sembari menghajar samsak dibawahnya dengan kertas bergambar muka Yoo Jin yang ia tempel di samsak itu.

 Ia kini sedang berada dirumahnya sembari menghajar samsak dibawahnya dengan kertas bergambar muka Yoo Jin yang ia tempel di samsak itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...setidaknya tulisan mu bagus, [m/n].
























Kini [m/n] sedang menyimak percakapan teman-temannya yang menginterogasi Hyung Seok. Dia tidak ikut-ikutan karena masih keinget kejadian memalukan itu, bahkan dia berharap teman-temannya akan melupakannya.

"Dan... Pft- ekhem kenapa kamu menerima tawaran Ilhae, [m/n]? Meski pft- ditolak sih," tanya Zin yang menahan tawa karna menurut nya ini bukanlah waktu yang tepat untuk tertawa.

"Iya, [m/n]! Kamu seharusnya jangan menerima nya!" ujar Vasko.

[m/n] tersenyum paksa saat mendengar nya, 'bangsat. Mati saja sana kau, Yoo Jin.'

"Aku hanya ingin menyelamatkan kalian, itu saja. Namun yah... sudahlah lupakan saja." [m/n] membuang muka dan memilih untuk melihat langit dari jendela. Alisnya berkedut mengingat kejadian itu, 'apa ku bantai aja ya Ilhae?' Sempat ia berpikir begitu, namun ia dengan cepat menepis pemikiran itu.

Fire. Lookism x Male Reader.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang