Mencintaimu terasa begitu nyata tapi sayangnya dimensi kita berbeda.
[m/n] membuka matanya perlahan, ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan pencahayaan, "ukh..."
Ada seseorang disana yang memang sedang berjaga, ia menghampiri [m/n], "kau sudah sadar?"
[m/n] menatap datar orang itu, "ngga. Masih pingsan."
"Oh," jawab singkat orang itu.
[m/n] mengernyit kesal, "anj."
Orang itu menaikkan satu alisnya, "apa?"
[m/n] menatap jengah orang itu, "gatau ah, pikir aja sendiri!" Ia membalikkan badannya untuk tak melihat muka menyebalkan orang itu, 'ga bisa diajak nge jokes ah ga asik.'
Orang itu malah tertawa kecil melihat kelakuan [m/n], "maaf. Aku hanya bercanda."
[m/n] mengabaikan orang itu dan memilih untuk tidur saja. Orang itu membiarkan [m/n] tidur saja. Toh dia harus melapor ke bosnya kalau pria kecil ini sudah bangun.
____________________
[m/n] meregangkan otot-otot tubuhnya. Ia melirik ke samping kanannya. Disana ia melihat seseorang yang sedang bekerja, orang itu sibuk dengan laptopnya. [m/n] menelisik penampilan orang itu, mempunyai otot yang sangat kekar bahkan kancing kemejanya saja nampak akan lepas kapan saja, dada yang besar nan montok. Yah kalian tau lah dia siapa, kang AC- Seo Seongeun.
[m/n] mengedarkan pandangannya ke sekitar, ia ternyata berada di sebuah kamar yang cukup luas dengan interior yang modern. Ia kembali menatap Seo yang masih sibuk dengan pekerjaannya. [m/n] membuka suara, "p, laper. Ada makanan gak?"
Seo menoleh ke [m/n], ia sweatdrop mendengar pertanyaan [m/n], "ada. Kemari lah. Aku sudah menyiapkannya tadi." Seo menggeser sedikit nampan yang ada di samping kiri mejanya.
[m/n] berbinar melihatnya, ia turun dari kasur kemudian berlari cepat lalu duduk di sofa, sebelah Seo. Ia tanpa berterimakasih ataupun menoleh ke Seo, [m/n] langsung memakan makanan itu. Seo tersenyum sangat kecil melihatnya, kemudian ia kembali mengerjakan berkas-berkas di laptopnya.
____________________
Setelah makan tadi, [m/n] bertanya ke Seo tentang beberapa hal.
"S- om namanya siapa?" tanya [m/n] hampir menyebut nama Seo.
Seo mengernyit kesal lantaran [m/n] memanggilnya "om" dia kan tidak setua itu. Seo menoleh ke [m/n], "namaku Seo Seongeun. Aku masih muda. Jangan panggil om."
[m/n] menggaruk pipinya yang tak gatal, "heheh sorry. Jadi...kenapa aku bisa disini? Apa kau yang menolong ku saat aku pingsan dijalan itu?"
Seo mengernyit heran, "setelah beberapa jam baru kau tanya tentang itu? Anak aneh..."
[m/n] menatap kesal Seo saat ia bilang [m/n] anak aneh, "aku bukan anak aneh!"
Seo memutar bola matanya malas, "terserah. Dan...bukan aku yang menolong mu, tapi bosku yang menolong mu. Katanya kau kaya anak buangan makanya dipungut."
[m/n] menatap kesal Seo, "pa maksud anjir anak buangan?! Anak kon-"
"Sepertinya aku tidak berkata seperti itu, Seongeun."
[m/n] menoleh ke pintu yang terbuka. Disana nampak seseorang memakai setelan kemeja berwarna putih polos, ia juga memakai kacamata bulat, serta tingginya yang PENDEK. [m/n] tau itu siapa, 'wah si nobita jejadian...' Ia terdiam melihat Yoo Jin yang sedang menatap tajam Seo. Dibelakang Yoo Jin nampak seseorang bertubuh besar dan seseorang yang memakai topi menutupi wajahnya, 'mirip si cepmek ga si?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire. Lookism x Male Reader.
Fantasy[ Lookism x Male Reader. ] Tamat. ____________________ Saat ia mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya, ia malah bereinkarnasi ke dunia manhwa yang pernah ia baca?! Apa yang terjadi sebenarnya?! Apa ia akan baik-baik saja? Baca aja deh ceritany...