Bayi

984 137 29
                                    

Berusahalah untuk menjadi seseorang yang memilih bukan dipilih.

____________________




Kini [m/n] sedang dikerumuni teman-temannya yang meminta penjelasannya. Di meja nya kini ada Jay, Hyung Seok, Zin, Mijin, Haneul, Jang Hyun, Vasko, Bumjae yang mengikuti Vasko, Hobin yang penasaran, Miru yang ngikut Hobin, dan Soo Jung yang terseret padahal mah dia dah tau [m/n] kemana tapi disuruh diem aja.

Zin menatap tajam [m/n], "jadi?"

[m/n] sweatdrop melihat semuanya kesini, "aku...bolos."

"Yang bener aja sialan?!!!" pekik Zin dan Hobin kesal.

[m/n] sweat drop melihat nya, "eum yah aku paham kenapa Vasko khawatir...tapi yang aku ga paham...kenapa Hobin dan Jang Hyun juga!??? Kalian kan dari kelas lain!!" tanyanya heran.

"Aku khawatir, [m/n]..." jawab Jang Hyun.

"Kita ga sedekat itu!?" bingung [m/n].

"Aku kha- penasaran dengan alasanmu," jawab Hobin.

"Kayanya kamu mengatakan hal lain deh!?" bingung [m/n].

"Bohong dia. Dia diem-diem cari tau tentang mu tuh," ujar Miru sembari menunjuk Hobin.

Hobin menoleh ke Miru, "hoi!!!" pekiknya.

[m/n] tak bisa berkata-kata lagi.

"[m/n] setidaknya hubungi kami, kami khawatir loh kau tidak masuk sampai 2 bulan..." ujar Mijin.

[m/n] mengernyit heran, "lah iya tah?"

Zin menepak kepala [m/n], "yaiya bodoh!"

[m/n] meringis lalu mengusap kepalanya, "sakit woy!"

[m/n] pun diceramahi karna membolos oleh Mijin, Haneul, Hyung Seok, dan Jang Hyun yang ntah kenapa ikutan menceramahi [m/n]. Bahkan Jay juga menceramahi [m/n] dalam diam. [m/n] juga dimarahi Zin dan Hobin karna membuat mereka khawatir dan repot mengunjungi rumah [m/n].

'Ga lagi-lagi gw bolos lama...' batin [m/n] lelah.

Miru dan Bumjae kasian melihat [m/n] yang dimarahi tapi ya mereka juga khawatir sih jadi mereka wajar kan. Kasian...
























____________________

Saat ini [m/n] sedang jalan-jalan di taman, menghirup udara segar siang hari, 'disini siang-siang adem adem aja, lah indo? Beuh jadi roti panggang gw'

Kini [m/n] melihat permainan anak-anak, iya dia mau main ayunan tapi dia salfok ada bayi lagi main di kotak pasir pantai yang ada di sana.

"Itu bayi siapa jir, kaga ada yang jaga cok?" [m/n] melihat sekitar mencari orang tua dari si bayi, 'mau diliat berapa kali pun tempat ini lagi sepi jir...'

[m/n] mau ga peduli tapi dia ga sekejam itu sama bayi ya...

[m/n] berlari kecil menghampiri si bayi, ia berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan si bayi.

"Eum...hai?" [m/n] memicingkan matanya memperhatikan bayi itu, "lah ko kaya kenal ya... 'baju kuning, sepatu senada dengan bajunya, rambut coklat di cepol, dan paling penting imut!!' Oh astaga Yena!?" [m/n] akhirnya mengingat siapa bayi ini setelah menelisik penampilan Yena.

"Ba-?" Yena menelengkan kepalanya, matanya menatap [m/n] yang membuat hati [m/n] terasa tersambar petir.

[m/n] menutup mulutnya tak percaya, 'Yena imut banget anj!?'

Yena merentangkan tangannya ke [m/n], "ba-"

[m/n] mengembalikan kesadarannya, ia melihat Yena merentangkan tangannya, "kamu...mau ku gendong?"

Fire. Lookism x Male Reader.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang