Cara paling ampuh untuk menenangkan orang yang sedang menangis adalah dengan memeluknya. Dulu, Chanyeol selalu melakukan hal itu pada sahabat masa kecilnya ketika menangis. Dan dia mempelajari cara tersebut dari Ibu Kim.
Sudah sangat lama sejak Chanyeol tidak lagi menggunakan cara itu untuk menenangkan seseorang yang menangis. Jangankan berusaha menenangkan ketika mendapati orang di dekatnya menangis, perduli saja tidak.
Dan beberapa saat lalu, Chanyeol kembali melakukan cara itu untuk menenangkan Sehun yang menangis sambil meracaukan hal yang tidak ia mengerti hingga tangisnyapun berhenti. Tidak hanya itu, Chanyeol bahkan rela berbagi tempat tidur yang sempit dengan Sehun di pelukannya karena sajangnimnya tersebut masih tampak kacau pasca menangis.
Disana adalah sebuah kamar dengan delapan ranjang berukuran single yang bertingkat. Salah satu kamar di panti asuhan yang kini sudah di tinggalkan oleh semua penghuninya. Kamar yang dulunya di tempati oleh anak-anak asuh Ibu Kim yang kemudian meninggalkan panti asuhan karena di adopsi atau karena sudah cukup umur untuk tinggal sendiri di tempat dimana mereka bisa mencari nafkah guna membiayai hidup mereka sendiri.
Dan dengan tujuh ranjang kosong yang tersisa, Chanyeol enggan meninggalkan Sehun berbaring sendirian meski harus berdesakan di ranjang sempit itu. Namun begitu, Chanyeol tak keberatan sama sekali. Sebab, kapan lagi ia bisa memeluk makhluk indah itu semalaman?
Chanyeol begitu mensyukuri seluruh tubuh Sehun yang kini menempel padanya. Rambut Sehun yang terasa halus menyentuh kulit dagunya dengan aroma shampo yang harum. Wajah cantiknya yang kini tenggelam di dadanya dengan hembusan nafas halus yang menerpa. Tubuh bagian atas Sehun yang ia peluk dengan lengan kekarnya. Pinggang ramping Sehun yang bersentuhan dengan pinggangnya. Kaki jenjang Sehun yang ia lilit dengan kakinya sendiri.
Sungguh, Chanyeol tak mungkin mendustai nikmat Tuhan yang satu ini.
Park Chanyeol secara sadar mengakui bahwa dirinya telah jatuh hati pada sosok indah ini. Entah sejak kapan rasa itu tumbuh, tapi Chanyeol telah membuktikan bahwa benar ada cinta dihatinya untuk Oh Sehun. Hari dimana ia menafsirkan rasa tidak sukanya terhadap Shannon yang berstatus kekasih Sehun sebagai tanda kecemburuan. Pukulan keras yang menghantam ulu hatinya ketika Sehun bercerita bahwa lamarannya di tolak oleh gadis cantik itu.
Hingga Chanyeol yang sadar diri memilih untuk mengubur dalam-dalam perasaannya, dan menghindari interaksi dengan Sehun agar upayanya mengenyahkan rasa itu berhsil. Namun Sehun yang tidak tau mengenai perasaannya tersebut dengan seenak hati mendekatkan diri padanya, membuat benteng yang ia bangun runtuh seketika.
Harus bagaimana Chanyeol menangani urusan hati ini?
Bukan hanya perihal latar belakang mereka yang bagaikan bumi dan langit, Chanyeol bahkan harus menghadapi kendala yang lebih besar jika ingin mendapatkan Sehun untuk menjadi miliknya.
Ya. Fakta bahwa mereka sama-sama pria.
Mungkin, diluar sana, hubungan sesama jenis sudah bukan hal yang tabu meski sebagian besar orang tetap menganggap hal itu menyalahi norma. Tapi meskipun ia ingin mengesampingkan pandangan orang lain atas perasaannya yang menyimpang, masalah paling besar adalah apakah Sehun akan menerima perasaan gilanya ini?
Fakta bahwa Sehun memiliki kekasih seorang gadis sudah membuat Chanyeol paham bahwa tambatan hatinya itu adalah pria berorientasi normal.
Helaan nafas Chanyeol menggema di ruangan sunyi itu. Dan hal tersebut berhasil mengusik tidur nyenyak Sehun. Pemuda Oh itu menggeliat lalu menggeser posisi menjadi semakin menempel pada Chanyeol.
Oh Tuhaaaan... cobaan apa lagi ini?
Bisakah Chanyeol menahan diri hingga esok pagi? Ketika adik kecilnya kini berdempetan dengan perut bagian bawah sang pujaan hati?
KAMU SEDANG MEMBACA
On Rainy Days
FanfictionDi hari hujan ia menyaksikan kematian sang sahabat. Dan dihari hujan pula ia melihat raut wajah familiar yang tak pernah ia lupakan. Wajah yang terus mengingatkannya akan masa lalu yang kelam. Melukai hatinya dengan penyesalan setiap kenangan buruk...