Kalut. Kondisi dimana isi kepala Sehun dipenuhi banyaknya pemikiran hingga rasanya bisa meledak kapan saja. Berjalan mondar-mondar didalam kamarnya di apartment, Sehun merasa kacau luar biasa.
Park Chanyeol adalah penyebabnya. Pemuda tampan idola para gadis yang beberapa saat lalu dengan lancang menciumnya tanpa ijin, kemudian pergi meninggalkannya begitu saja setelah menghitung dari angka satu hingga sepuluh.
Hanya dengan itu Sehun tau bahwa Chanyeol memiliki perasaan khusus padanya. Sebuah perasaan yang sebenarnya sama dengan apa yang ia rasakan. Harusnya ia senang, ia bukan seorang insan yang mencinta sendirian. Perasaannya berbalas.
Tapi harus bagaimana sekarang?
Status tunangan orang yang ia sandang saat ini bukanlah masalah utama yang menjadi dinding penghalang. Lebih dari itu, pertentangan yang akan ia hadapi dari berbagai sisi adalah masalah terbesarnya.
"Ya Tuhaaan.. aku bisa gila!"
Keluhnya sebelum menjatuhkan tubuh keatas ranjang.
Apa yang terjadi pada Chanyeol dan Sehun setelah ciuman itu?
Tidak ada.
Benar. Keduanya menjalani aktifitas mereka seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Chanyeol tetap sibuk dengan jadwal pekerjaannya sebagai bintang idola, dan Sehun juga melakukan pekerjaannya sendiri serta berperan menjadi tunangan yang baik dan setia untuk Shannon.
Jikapun terjadi interaksi diantara mereka, itu adalah hubungan pekerjaan antara artis idola dengan sang pemilik agency. Selebihnya, mereka menjalani hidup tanpa bersinggungan satu sama lain.
Hingga dua bulan berlalu, Chanyeol dikejutkan oleh datangnya sebuah undangan pernikahan yang di bawa oleh manager STARS US.
Ya. Itu undangan pernikahan Sehun dengan Shannon. Yang kabarnya akan dilakukan secara besar-besaran mengingat status sosial dan reputasi keluarga Oh serta keluarga Williams. Acara pernikahan tersebut rencananya akan di selenggerakan satu minggu lagi di dua negara yang berbeda, di Korea Selatan dan tentu saja di Inggris, tanah kelahiran kedua calon mempelai.
Kabar ini tidak begitu mengejutkan bagi orang lain yang sudah mengetahui berita pertunangan kedua anak konglomerat itu dua bulan lalu. Tapi bagi Chanyeol yang mencintai Sehun, meski sudah menebak hasil akhir dari kisah cinta tak terbalasnya, ia tetap merasa sangat terpukul. Akibatnya, mood Chanyeol benar-benar buruk setelah menerima undangan tersebut.
"One.. two.. three.. Oh God!!"
Seorang fotografer hampir mengumpat frustasi. Object fotonya kali ini cukup membuatnya sakit kepala. Ia harus membuat potret bernuansa ceria dari sebuah group Kpop ternama untuk sampul bagi album baru mereka, namun salah satu anggota dari group tersebut sama sekali tidak mau tersenyum.
"Chanyeol-ssi, tersenyumlah dengan memamerkan deretan gigimu yang sehat itu. Kau harus menunjukkan ekspresi dari seseorang yang sedang jatuh cinta, jadi jangan buat wajahmu terlihat suram seperti orang yang baru saja ditinggal kekasihnya untuk menikah dengan orang lain!"
Sekali lagi untuk yang kesekian kalinya sang fotografer mengarahkan Chanyeol untuk berpose sesuai konsep album dari groupnya.
"Oke.. kita lakukan lagi. Chanyeol-ssi, tersenyumlah! One.. two.. three.. shit!!"
Sang fotografer mengumpat sambil melepas beanie heat yang ia kenakan di kepala lalu membantingnya ke lantai.
"Ada apa dengannya?!! Aku memintanya tersenyum dan dia malah memasang raut wajah seperti ingin memakan orang hidup-hidup?!"
Fotografer yang kesabarannya setipis tisu itu mengomel dengan kekesalan tingkat tinggi, lalu meninggalkan lokasi tanpa tau bahwa pemilik perusahaan yang membayarnya ada disana dan melihat kekacauan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
On Rainy Days
FanfictionDi hari hujan ia menyaksikan kematian sang sahabat. Dan dihari hujan pula ia melihat raut wajah familiar yang tak pernah ia lupakan. Wajah yang terus mengingatkannya akan masa lalu yang kelam. Melukai hatinya dengan penyesalan setiap kenangan buruk...