Happy Reading 🍃
●
●
●
Zya membuka ponselnya, waktu menunjukan pukul 06.30 pagi. Tersisa 30 menit lagi sebelum gerbang pagar sekolah mereka akan ditutup. Zya dengan panik, ia segera bangun lalu berlari kecil menuju kamar Altan.
"ALTANN BANGUN!!" teriak Zya mengoyangkan tubuh Altan yang masih tertidur dikasurnya.
Altan mengucek matanya yang masih merah akibat dibangunkan oleh Zya.
"Kenapa sih Zy," gumam Altan dengan suara serak nya khas seperti orang baru saja bangun dari tidurnya."UDAHH JAM 06.30!" tegas Zya dengan nada tinggi. Altan dengan panik langsung terbangun dari tidurnya, dan segera mengambil handuk kemudian bergegas menuju kamar mandi.
"Kita gak usah sarapan ya, waktunya gak akan cukup," ujar Zya sambil kembali memeriksa tasnya bertujuan tidak ada yang ketinggalan.
"Iya kita makan disekolah aja nanti waktu istirahat," setuju Altan pada perkataan Zya."Ouhh iya Al, motor gua kan masih dirumah Mamah, kalau gua pesen ojek online gak akan cukup waktunya," ucap Zya dengan panik.
"Gak usah dibikin pusing, udah kita berangkat bareng aja naik mobil," jawab Altan dengan santai. Namun Zya sangat takut jika pernikahan dirinya dengan Altan akan terbongkar.
"Lu gak usah takut, paling juga mereka ngira kita pacaran doang," sahut Altan.Mata Zya membulat, Namun mau bagaimana lagi Jika dirinya memesan ojek online ia akan telat kesekolah sampai di sekolah. Zya pun menyutujui berangkat sekolah bersama dengan Altan. Jarak rumah mereka hanya ke sekolah hanya berkisar 15 menit saja.
Keduanya melangkahkan kakinya keluar rumah. Zya segera mengunci pintu rumah sedangkan Altan sudah berada di dalam mobil.
Altan mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi, karena ia tidak mau telat berangkat kesekolah, apalagi ini adalah hari pertama nya masuk sebagai kelas 11.
"Gak usah cepet-cepet juga kali, yang ada nanti kita kecelakaan bukannya sampai sekolah," protes Zya seraya menyubit kecil pinggang milik Altan.
"iya sayang~" jawab Altan dengan nada terpaksa."Ishh, sumpah geli banget gua dengernya," ucap Zya memasang wajah kecut diiringi pukulan kecil mendarat tepat pada tangan kanan Altan.
15 menit berlalu, keduanya sampai di gerbang sekolah. Mereka sampai tepat 2 menit sebelum bel sekolah berbunyi.
Zya khawatir jika ada yang melihat dirinya satu mobil dengan Altan, ia memilih turun di gerbang sekolah. Sedangkan Altan menaruh mobilnya di parkiran siswa.
Terlihat 6 pasang mata menyorot tajam kepada Zya yang sedang berjalan. Tanpa Zya sadari sedari tadi ada terus melihati dirinya satu mobil dengan Altan.
Kesya, dialah yang menatap tajam Zya dan Altan ketika satu mobil. Jika kita mengingat Kesya adalah teman kelasnya Zya dan Altan, yang memang sejak lama Kesya telah menyukai Altan. Kesya mengeluarkan ponselnya kemudian memotret Zya dan Altan.
*CEKREK!*
Dari kejauhan Kesya menatap sinis kearah Zya. Seolah-olah ada yang menaruh api membara dekat dengan Kesya, membuat dirinya semakin memanas.Zya segera masuk kedalam kelas, kemudian melepas rindu bersama teman-temannya. Siapa lagi kalau bukan Ghea, Kanaya, Yasmin dan Fira.
Seperti biasa mereka berlima ketika bertemu langsung memulai dengan gosipannya.Selang beberapa menit kemudian Fabian datang dengan tas hitamnya. Ia melangkahkan kakinya menuju tempat dimana dirinya duduk. Di sambut dengan senyunan manis yang terukir di bibir Zya untuk Fabian. Fabian pun membalas senyuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Him
Подростковая литература~•Keadaan yang memaksa menikah dengannya di usia muda, dan banyaknya tantangan di rumah tangga yang harus mereka lalui•~ Nikah diusia muda adalah hal yang tidak diinginkan oleh Anak remaja yang masih menginjak sekolah. Terdengar dirinya akan dijodoh...