HAPPY READING 🍃●
●
●
Altan terduduk di depan teras kelas. Ia menatap dengan mata kosong ke arah lapangan sekolah. Jam menunjukan pukul 06.45 lebih tepat nya 15 menit sebelum bel masuk sekolah berbunyi. Tidak lama setelah itu Zya dan Ghea baru saja tiba di Sekolah. Mata mereka langsung tertuju kepada Altan, yang sedang terduduk di depan kelas. Keduanya melihat heran, tidak biasanya seorang Altan menggalau di pagi hari.
"Woii Altan ngapain lo masih pagi juga, udah galau aja," ujar Ghea.
"Apansi ganggu kalian, udah sana ah." jawab Altan dengan nada tinggi.
"Dih sensi amat lu gak kaya biasanya juga." ucap Zya yang diangguki oleh Ghea.Zya dan Ghea langsung memasuki ruang kelas. Di dalam kelas sudah ada Yasmin dan Fira. Yasmin dan Fira memang suka berangkat pagi, karena keduanya menghindari macet dipagi hari. Rumah mereka yang cukup jauh dari sekolah.
"Min lu tau gak si Altan kenapa?" tanya Zya.
"Gak tau, tadi pas dia dateng mukanya juga udah lecek," jawab Yasmin tidak peduli dengan Altan.Altan memasuki kelas dengan muka yang memelas, seperti habis kena masalah yang besar. Ingin rasanya Zya langsung menanyakan lagi kepada Altan mengenai dirinya hari ini. Tetapi Zya membiarkan nya terlebih dahulu agar Altan sedikit lebih tenang.
*KRING!*
Bel masuk sekolah sudah berbunyi itu artinya sebentar lagi akan ada Guru yang memasuki kelas. Murid murid segera menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis keatas meja. Altan masih saja memasang raut wajah kecewa. Zya yang melihat hal itu heran.
"Kenapa lu liat-liat Altan suka ya?" tanya Ghea menaik turunkan alisnya.
"Apaansi ngaco, amit amit gua suka sama Altan, gua cuma lagi penasaran aja, si Altan tuh kenapa hari ini." jawab Zya memutar bola mata malas."Ihh jangan bilang amit amit entar jadi amin amin Zy" cibir Ghea tertawa cengengesan.
Zya yang mendengar itu, langsung memelototi mata Ghea dan mendengus kesal. Ghea membalas nya dengan ledekan kemudian mengeluarkan lidah nya ke arah Zya. Bisa bisa nya sahabat nya berkata seperti itu. Padahal Ghea sangat tahu, jika Zya itu hanya suka dengan Fabian.
***
Ketika istirahat seperti biasa Ghe, Zya, Kayla, Yasmin, dan Fira selalu bersama. Mereka memakan bekal masing masing. Sedari tadi bola mata Ghea bolak balik, melihat ke arah Zya dan Altan, guna melihat kedua orang itu.
"Ngapain lu liatin Zya sama Altan segitunya?" tanya Kayla.
"Biasa lagi sawan tuh anak." celetuk Fira
"Enak aja sembarangan banget lo kalau ngomong!" jawab Ghea dengan nada tinggi.Baru kali ini mereka melihat Fira tidak lemot. Biasanya ia selalu tidak nyambung ketika mereka sedang bergosip. Tapi kali ini nyambung. Entah habis Tersambar apa Fira semalam.
"Kenapa si lo pada jadi ngomongin gua?" ucap Zya.
"Habisan lu kayak khawatir banget liatin Altan terus," ujar Yasmin yang diangguki oleh Ghea.Zya menghembus napas kasar.
"Ya karena gua sebagai teman yang baik, jadi khawatir lah," jawab Zya.
"temen apa temen?" ujar Kayla menahan tawanya.
Zya memutar bola mata malas kearah teman teman nya."Ehh tiba tiba si zya nyebar undangan sama Altan," celetuk Ghea sembari
tertawa cengengesan.Zya mencubit tangan Ghea, yang mendapatkan pelototan tajam darinya. Sementara yang lain melihat hal lelucon teman nya tersebut, hanya bisa tertawa terbahak bahak.
"Gais kalian ada waktu kosong gak pulang sekolah?" tanya Altan.
"Ada, kenapa Al?" jawab Ghea.
"Ke Cafe depan yuk gua mau curhat, sekalian kita rapat panitia buat bahas agenda ramadhan nanti." ujar Altan.
"Oke boleh." jawab Zya bersaamaan dengan Nara.***
Sesampainya di Cafe keempatnya langsung memesan makanan. Tidak tahu habis tersambar apa, Altan tiba tiba yang membayar semua pesanan mereka.
"Tumben Al," ujar Nara tersenyum kecil.
"Lagi mau berbaik hati aja."Zya dan Ghea tersenyum kecut saat mendengar jawaban Altan. biasanya Altan akan bersikap baik jika ada maunya.
Sambil menunggu pesanan datang mereka berbincang bincang terlebih dahulu mengenai agenda Ramadhan nanti. Setelah selesai, Ghea baru menanyakan maksud Altan untuk curhat kepada mereka bertiga.
"Jadi gini, gua baru aja dapet kabar kalau Laura itu kena skandal minum minuman keras di sekolah dan ada buktinya, gua pusing cara bantuin Laura gimana," ujar Altan
Ghea membulatkan matanya
"Gilakk bukanya si Laura itu ketua osis ya," pekik Nara di angguki oleh Altan.
"Udah si gak usah dibantuin orang kayak gitu, kalau udah sekali salah, ya kesana nya bakal buruk. mending lu udahin aja hubungan lu yang gak jelas itu sama si Laura." tegas Ghea.Zya dan Nara heran, bukannya Altan dikasih solusi, yang ada malah di nasehati oleh Ghea. tapi yang dibicarakan Ghea ada benarnya juga.
"Jadi gua minta kalian buat bantuin gua, buat cari dalang dari cerita semua ini," ucap Altan meminta bantuan kepada mereka bertiga.
"Tapi Al, kalau emang dalang nya dia sendiri gimana?" tanya Zya dengan mata sinis nya.Altan seketika memukul meja, ia tidak terima Laura di pandang buruk oleh teman nya. Karena dirinya tahu sekali, sifat Laura sebenarnya. Tidak mungkin Laura seperti itu, pikir Altan dalam hati.
Mereka dibuat kaget dengan perlakuan Altan.
Ghea yang tidak terima juga teman nya di bentak, ia langsung bicara dengan nada tinggi kepada Altan.
"Heh Altan, yang di bilang Zya ada benernya, lo gak usah segitunya belain Laura. kalau sampe bener dia yang terbukti salah, malu sendiri lo nanti!" ujar Ghea sembari menunjuk Altan menggunakan jari telunjuk nya.Altan yang melihat respon itu memanas, seketika matanya memerah dan mengepal jari jari tangan nya. ingin rasanya ia memukul Ghea namun masih ia tahan.
"PERCUMA GUA NGOMONG SAMA KALIAN, GUA CABUT!" ucap Altan.
Altan menepis kasar bahu Zya ketika melewati nya sampai Zya meringis kesakitan."ALTAN KASAR BANGET YA LO!" teriakan Ghea menggema sampai membuat pengunjung Cafe lainya menoleh kearah mereka.
"Bener bener ya si Altan! baru pertama kali gua liat Altan sekasar itu ke cewek." ucap Nara.
"Sialan si Altan berani beraninya dia sama gue!" sahut Zya. Ghea menghembus napas kasar melihat keadaan yang kacau. Padahal sebentar lagi mereka harus memikirkan tentang agenda ramadhan. Entah kapan Altan akan membaik."Ayok gais pulang, percuma pertemuan kali ini kalau cuma buat berantem gara gara si Laura Laura itu." ujar Ghea.
"Iya ayo Nar pulang, dasar Altan bajingan!!" sahut Zya.Zya dan Ghea pulang bersama menuju kerumah mereka. Sedangkan Nara sudah dijemput oleh orangtua nya.
"Kok bisa sih sekelas Altan yang tergolong primadona sekolah suka sama ani ani," ucap Ghea. Zya tertawa sinis pada pertanyaan Ghea.
"Bisa aja lu Ge hahahaha" jawab Zya tertawa puas.Mereka berdua kembali terdiam setelah banyak nya obrolan, sepanjang perjalanan pulang. Dan melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah Ghea terlebih dahulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Him
Genç Kurgu~•Keadaan yang memaksa menikah dengannya di usia muda, dan banyaknya tantangan di rumah tangga yang harus mereka lalui•~ Nikah diusia muda adalah hal yang tidak diinginkan oleh Anak remaja yang masih menginjak sekolah. Terdengar dirinya akan dijodoh...