22. Menerima

132 9 0
                                        

Jangan Lupa Vote dan Follownya ;)

Happy Reading 🍃

"Sarapan dulu ya, aku udah masak," ajak Zya sembari meletakan 2 buah piring makan. Hari ini Zya memasak nasi goreng seafood beserta telur omelette diatasnya. Keduanya telah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Namun tidak lupa mereka menyantap sarapan terlebih dahulu.

"Hmm kayaknya enak banget nih," gumam Altan seraya melangkahkan kakinya menuju meja makan.
"Kok kayaknya sih, emang masakan aku selalu gak enak?" cibir Zya memasang wajah cemberut.
"Hahaha engga lah, masakan kamu selalu enak kok," puji Altan tertawa cengengesan. Terlukis senyum indah di bibirnya saat mendengar pujian dari Altan. Tak lupa ia juga menyiapkan minum untuk Altan.

Keduanya pun mulai menyantap makanan yang telah Zya masak. Mata Altan berbinar ketika merasakan sensasi lezatnya masakan buatan dari istrinya tersebut. Masakan ini lain tidak seperti biasanya, karena menurutnya ini adalah nasi goreng dengan rasa yang takarannya pas bagi dirinya. Zya yang melihat reaksi wajah Altan ia tersenyum tipis. Ia sangat senang jika masakannya disukai oleh suaminya.
"Enak kan?" tanya Zya.
"Enak pake banget," jawab Altan seraya memberikan acungan jempol pada Zya. Ia tersenyum simpul dengan jawaban Altan. Keduanya menyantap sarapan diiringi dengan obrolan-obrolan kecil yang memang biasa mereka lakukan ketika sedang makan bersama.

"Zy inget ya walau kita udah bisa saling terima satu sama lain, kita tetap bersikap seolah-olah biasa aja disekolah," ujar Altan dengan nada yang serius.
"Iya aku ngerti kok Al, lagi pula aku gak mau kalau sampai pernikahan kita kebongkar, bisa jadi nanti mereka mikir yang enggak-enggak," balas Zya memberi pengertian kepada Altan.
"Oke bagus kalau gitu." jawab Altan diiringi anggukan.

Setelah mereka berdua telah selesai sarapan bersama, Altan segera mengambil kunci mobilnya. Ia memanaskan mobilnya terlebih dahulu. Sementara Zya membereskan piring mereka berdua setelah selesai makan.

Selesai membereskan sarapan keduanya  segera memasuki mobil. Jam juga telah  menunjukan pukul 06.25 pagi, mereka harus berangkat lebih cepat agar tidak terjebak macet di pagi hari.

Namun tebakan mereka tetap salah. Walaupun mereka sudah berangkat lebih awal tetap saja, jalanan terlihat macet. Dikarenakan sekolah mereka yang memang dekat dengan pusat gedung perkantoran, membuat akses jalan menuju sekolahnya sering di landa macet. Guna membubuh rasa bosan ketika menunggu macet ini berakhir. Zya memilih untuk memainkan ponselnya saja. Ternyata notif pesan di ponselnya sudah lumayan banyak. Itu terjadi karena 3 hari terakhir dirinya sangat sibuk ketika mengurusi prosesi pemakaman serta pengajian almarhum Pak Darnawan. Terutama notif yang sangat banyak itu berasal dari grup bersama kelima teman-temannya sejak 2 hari yang lalu. Grup tersebut bernama (Receh Squad!).
Nama tersebut sengaja kelimanya pilih dikarenakan yang berada dicirclenya tersebut merupakan orang-orang random. Lebih tepatnya kelakukan random mereka selalu tidak bisa ditebak.

Receh Squad!

-Kayla
(Gais gais kalian tau gak sih?)

-Yasmin
(Ya engga lah anjir orang lu belum lo kasih tau)

-Ghea
(Kay diem gak lu, bacot banget sih!)

Life With Him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang