08. Panitia Osis

121 13 0
                                        

Seluruh panitia osis di sibukan oleh tugas mereka masing-masing. Acara perpisahan kelas 12 akan dimulai berkisar 2 jam lagi. Terutama anggota Rohis, mereka sangat disibukan dalam acara ini karena sebagian besar agenda di isi dengan kerohanian. Yaitu seperti tilawah Qur'an, membacadoa, dan masih banyak lagi.


3 Hari lalu ketua rohis memberikan pengumuman tugas-tugas kepada anggotanya. Selain itu, ketua rohis juga memberi tahu partner masing-masing anggotanya.

Seperti apa yang sangat Zya inginkan. Ketua rohis memililih Zya dan Fabian sebagai partner panitia untuk melaksanakan tugasnya. Tugas yang diberikan untuk Zya adalah membaca tilawah Qur'an. Sedangkan Fabian membaca arti dari ayat suci Al-Qur'an.

Hari yang cerah disertai Zya yang penuh semangat menjalankan tugas-tugasnya. Suasana hari ini membuat Zya sangat ceria dan penuh harapan. Dirinya tidak sabar untuk segera bertugas bersama Fabian. 

Di dalam kelas terasa sangat sunyi tidak ada satu orang pun di dalam kelas mereka selain Zya dan Fabian. Keduanya sedang berlatih guna mempersiapkan mereka tampil. Urutan tampil mereka adalah urutan ke-2, lebih tepatnya setelah pembukaan acara.

Lantunan ayat suci Al-Qur'an Zya baca dalam ruangan tersebut. Suara indah milik Zya memenuhi satu ruangan kelas. Tajwid serta harokat Al-Qur'an Zya bacakan dengan baik, tidak ada satu pun yang keliru. Fabian menatap Zya saat sedang membaca ayat suci Al-Qur'an. Dirinya begitu takjub mendengarkan suara indah milik Zya.

Terukir sebuah senyuman simpul pada bibir Fabian. Bola mata Zya melirik kearah Fabian, dirinya menyadari bahwa sedari tadi Fabian terus melihatinya.

Zya mengerutkan keningnya, dan menatap heran kearah Fabian.

"Kenapa ngeliatin gua?" tanya Zya.

"Emm enggak," jawab Fabian tertawa tipis.

"Btw suara lu bagus Zy," ucap Fabian seraya tersenyum.
"Makasi Fab, suara lu juga bagus kok kalau lagi baca Qur'an," jawab Zya menatap kearah Fabian sembari memberikan senyuman manis.
Fabian tersenyum kekeh mendapatkan pujian dari Zya begitu pun sebalik nya.

Keduanya dibuat salah tingkah. Kini kemerahan di pipi Zya mulai terlihat.
Sampai Zya menutupi pipinya tersebut, menggunakan Al-Quran agar Fabian tidak melihat pipinya yang sedang blushing. Jika Fabian melihat pipinya yang memerah pasti ia akan ditertawakan.

"Ekhem, ini latihan apa pacaran sih," celetuk Ghea memasuki ruang kelas.
Keempat sahabat Zya menertawakan hal tersebut.

"Shutt, berisik deh kalian udah sana keluar, ganggu orang latihan aja." ujar Zya.
"Lah kita di usir gaiss," balas Ghea.
"Gak bahaya tah dikelas berduaan doang," ucap Kayla tertawa cengengesan.
Ghea, Yasmin, dan Fira menertawakan ucapan Kayla yang baru saja di
lontarkan.

Mereka berempat keluar dari kelas dan membiarkan Zya latihan bersama dengan Fabian.
"Maaf ya temen gua emang pada ngaco kalau lagi ngomong," ucap Zya tersenyum paksa.
"Sans aja Zy, namanya juga cewek gua ngerti kok," jawab Fabian sambil membalas senyuman Zya.

Setelah Keduanya merasa cukup  latihan. Zya dan Fabian segera menuju ke gedung Aula yang berada di sekolah mereka.

"Cantik banget sih," ucap Fabian dengan sangat pelan.
"Hah apa?" sahut Zya.
"Engga, gua gak ngomong apa apa," jawab Fabian tersenyum.
Namun sebenarnya Zya mendengar apa yang dikatakan oleh Fabian. Dirinya tersipu malu, pipinya pun mulai tampak sebuah kemerahan.

Life With Him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang