20. Pertengkaran

80 10 0
                                    

(Hari terpuruk bagi Altan)
🥀

Pagi hari yang cerah Altan sudah terbangun dari tidurnya. Zya sedang mebuat sarapan untuk mereka berdua. Altan tidak seperti biasanya ia telah bersiap siap untuk pergi pagi ini.

Setelah Beberapa menit, masakan Zya telah selesai. Keduanya langsung menyantap makanan yang telah Zya taruh diatas meja makan.
"Lo mau kemana rapih rapih gini?" tanya Zya.
"Gua mau rapat osis di resto yang ada di Hotel Garden," jawab Altan.
"Ngapain rapat pake di Hotel segala?" tanyanya kembali dengan heran sambil mengerutkan kedua keningnya.
"Ya mana gua tau," ujarnya.

"Seluruh anngota osis juga ikut kan?" tanyanya.
"Iyaa Zya nya aku" jawab Altan mencolek pipi mulus Zya. Wajahnya Zya seketika berubah menjadi merah muda. Ia malu diiringi rasa geli dalam dirinya. Ia menutupi pipinya tersebut yang memerah dengan tangan kanannya.
"Yaudah gua berangkat dulu ya."
"Iya hati hati ya,"

Entah bagaimana Zya memiliki perasaan yang tidak enak dengan kepergian Altan. Ia merasa ada seuatu yang tidak beres dengan rapat osis yang akan diadakan di Hotel Garden.

***

Sesampainya dilokasi Altan menuju kearah dimana Vanesya sedang duduk. Namun ia tidak melihat anggota osis lainnya selain Vanesya. Dan anehnya mengapa kursi yang tertata disana hanya untuk 2 orang saja.

"Van, yang lain kemana?" tanya Altan menarik kursi.
"Yang lain pada gak bisa jadinya kita berdua aja." jawab Vanesya.
"Hah kok bisa?"
"Hmm gak tau tuh,"

Vanesya menyodorkan makanan serta minuman yang telah ia pesan sebelumnya kepada Altan.
"Ini yang bayar siapa?"
"Tenang semua udah gua bayar," jawab Vanesya.
Altan mengerutkan kedua keningnya.
"Nanti gua ganti uang lu." ucap Altan.
Vanesya mengangguk diringi senyuman.

"Ehh waitt, itu bukanya Altan sama Vanesya ya?" tanya Kayla.
Ya Kayla dan Ghea saat itu kebetulan berada di Resto yang sama dengan Altan dan Vanesya. Namun Altan dan Vanesya tidak menyadarinya bahwa terdapat Kayla dan Ghea disana.
"Lah iya ya, itu Altan sama Vanesya kok berduan doang," jawab Ghea mengerutkan keningnya.
Tanpa pikir panjang Kayla meraih ponselnya, kemudian memotret momen Altan bersama Vanesya. Potretan itu berhasil diabadikan oleh Kayla, lebih tepatnya saat Vanesya mencium pipi Altan. Kecupan bibir berwarna merah muda tersebut mendarat di pipi milik Altan.

Ia memotret hal itu dengan tujuan untuk memanaskan Kesya yang sangat menyukai Altan sejak lama. Seperti biasa Kayla menceritakan ini semua kepada Circlenya kemudian mengirimkannya foto tersebut ke grup mereka berlima.

"Ngeri cok selama ini si Altan ternyata sama Vanesya kayak gitu, gua gak nyangka." ujar Ghea heran.
Kayla pun mengelangkan kepalanya.
Setelah itu Ghea dan Kayla keluar dari Resto tersebut.

"VANESYA APA-APAAN SIH LU!" protes Altan sembari memegangi pipinya yang mencetakan kecup bibir merah Vanesya. Ia segera menghapuskan bekas kecupan tersebut.
"Al, aku suka sama kamu dari semasa kamu jadi panitia mpls," lirih Vanesya dengan wajah memelas.
"GILAK YA LO, KITA INI OSIS." tegas Altan tidak suka sambil menghentakan meja.
"Apa salahnya kalau sesama osis pacaran?" ucap Kayla.

"Cara lo dari awal aja udah salah, dan gua tegaskan sekali lagi kalau gua udah punya pacar!" ujar Altan memelototi kedua mata Vanesya. Ia menggenggam tangan Altan saat ingin pergi. Altan melepas kuat genggaman Vanesya dan segera pergi meninggalkan Vanesya seorang diri.

"ALTANN TUNGGU, GUA BELUM SELESAI NGOMONG,"

***

Isak tangis terdengar jelas didalam kamar. Zya tidak menyangka bahwa Altan bisa melakukan hal seperti itu kepada dirinya. Ia sangat kecewa dengan Altan, ia berfikir bahwa mereka berdua bisa berdamai dengan pernikahan ini.

Life With Him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang