Happy Reading 🍃
jangan lupa vote dan follownya :D
●
●
●
2 minggu telah berlalu, terasa sangat lama bagi Altan dan keluarga. Akhirnya pun setelah 2 minggu tersebut, Papah dipebolehkan untuk kembali pulang kerumah.
Hari ini terasa begitu cerah, begitupun langit yang biru seakan mendukung suasana bahagia kali ini. Hari ini Altan izin tidak masuk sekolah, guna mempersiapkan kepulangan Papah. Altan sudah terlebih dahulu sampai di rumah milik kedua orangtuanya. Setiap ruangan-ruangan ia bersihkan satu petsatu
Setelah 2 Minggu menjalani rawat inap di Rumah Sakit, Ayah Altan telah diperbolehkan pulang kerumah. Altan izin tidak masuk sekolah hari ini, bertujuan membersihkan seluruh sudut Rumah kedua orangtuanya. Sedangkan Zya tetap memasuki sekolah hari ini. Ia takut jika dirinya dan Altan sangat sering izin tidak sekolah secara bersamaan, akan banyak orang yang mencurigainya.
Saat sedang membersihkan debu-debu yang berada dirumah kedua orangtuanya, tiba-tiba ia di bawa ke sebuah suasana hangat. Terlihat sebuah foto keluarga dengan 3 anggota keluarga di dalamnya, terpajang di diding tembok berwarna putih. Seorang anak laki-laki kecil sedang berlari di uluran pasir pantai dengan kedua orangtuanya di samping kanan serta kiri. Tawa yang terlihat di foto tersebut sangat bahagia, terasa sangat damai rasanya pada saat itu.
Begitu cepat waktu memakan masa kecilnya. Tidak terasa pun saat ini ia yang akan membangun keluarganya sendiri. Satu tetesan air mata itu terjatuh di sisi pipinya. Dengan cepat ia mengusap air mata yang telah terjatuh.
"Gak boleh lemah, laki-laki itu harus kuat," batin Altan dalam hatinya.
Tiba-tiba saja terdengar sebuah pintu mobil yang sedang ditutup oleh seseorang. Dengan cepat Altan menuju teras rumah untuk melihat siapa yang ada disana. Benar saja, akhirnya pun yang telah di tunggu-tunggu olehnya telah sampai. Papah serta Bundanya sudah kembali pulang.
Altan pun bergegas membantu Bunda untuk medorongkan kursi roda milik Papahnya. Tidak lupa Ia bersalaman dengan kedua orangtuanya.
"Biar Altan aja yang dorong Bun," pinta Altan yang diangguki oleh Bunda.
"Yaudah Bunda masuk duluan ya," ujarnya.
"Iya Bun."Setelah itu Altan merebahkan tubuh Papah di kasur yang terletak di kamar orangtuanya. Kemudian juga Altan sudah sedikit berbincang oleh Bunda, bahwa Papah sebenarnya belum pulih Total. Masa pemulihan Papah kurang lebih akan memakan waktu selama 2 Bulan.
Terlihat Altan sangat senang bisa kembali seperti dulu lagi. Bunda, Papah, dan dirinya bisa berkumpul bersama. Tidak banyak waktu yang mereka habiskan bertiga, Bunda selalu disibukan oleh pekerjaan di luar Kota. Sementara saat ini Altan sudah menjadi seorang suami, yang berarti tugas-tugasnya menjadi lebih berat.
"Altan.." panggil Papah dengan suara lembut.
dengan cepat Altan segera menghampirinya.
"Iya Pah?"
"Kalau Papah boleh tau, hubungan kamu sama Zya sekarang gimana nak?" tanya Papah dengsn mata yang tulus.
Altan menghembuskan napas pelan.
"Aku sama Zya baik-baik aja Pah," jawab Altan. Papah menepuk pelan pundak Altan sambil tersenyum kecil.
"Alhamdulillah kalo gitu," balasnya.Bunda datang dengan membawakan satu mangkuk berisikan bubur untuk suaminya tersebut. Kemudian Bunda menyuapi bubur tersebut kepada Papah. Altan memejamkan matanya serta menghembuskan napas kasar.
"Kenapa kamu?" tanya Bunda sembari memberikan senyum ledekan.
Altan membalasnya dengan tawa cengengesan.
"Gak usah iri sama orangtua, kamu kan bisa minta disuapin sama Zya," timpal Bunda sambil menaik turunkan alisnya.
"Apaansi Bun, males deh," sahut Altan lalu meninggalkan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Him
Fiksi Remaja~•Keadaan yang memaksa menikah dengannya di usia muda, dan banyaknya tantangan di rumah tangga yang harus mereka lalui•~ Nikah diusia muda adalah hal yang tidak diinginkan oleh Anak remaja yang masih menginjak sekolah. Terdengar dirinya akan dijodoh...