18. Pemilihan Ketua Osis

92 10 0
                                    

Happy Reading 🍃


Suasana malam yang tidak begitu dingin diringi suara lembaran-lembaran kertas. Terlihat keduanya memperlihatkan wajah seperti mencari sesuatu jawaban. Lembaran demi lembaran mereka kerjakan dengan teliti dan santai. Tak seperti biasanya dengan satu pelajaran saja mereka mendapatkan 10 lembar sekaligus. Entah habis tersambar apa guru tersebut, atau bahkan guru tersebut dendam kepada murid-muridnya.

Tulisan dibawah baru menunjukan angka 4, yang berarti masih bersisakan 6 halaman lagi yang harus keduanya kerjakan. Keuntungan bagi keduanya setelah bersama yaitu bisa saling bertukar jawaban yang mereka tahu. Tidak sesekali juga keduanya sering kerjasama dalam hal mengerjakan tugas sekolah.

"Zy, gua mau ikut jadi ketua osis boleh gak?" tanya Altan.
"Ya terserah lu, tapi kalau gua sih udah gak mau nyalonin diri lagi jadi anggota osis," ujarnya.
"Kenapa emangnya?"

Kepalanya menoleh kearah Altan diiringi senyuman kesal, ia pun menghembuskan napas kasar. Seperti yang kita tahu Zya adalah anggota osis di divisi keagamaan, itu adalah divisi paling sibuk diantara yang lainnya. Bahkan divisi lain seperti tidak ada gunanya.

"Gua capek, dan gua gak mau lagi." ucap Zya seraya meneruskan mengerjakan tugasnya. Altan hanya menjawab dengan gumaman saja.

Altan merebahkan tubuhnya di atas kasur lalu memejamkan kedua matanya.
"Lo udah?" tanya Zya.
Altan kembali terduduk sembari menaikan kedua alisnya.
"Kenapa, mau liat?" tawar Altan.
Zya tertawa cengengesan kemudian mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Giliran contekan aja mau," cibir Altan memberikan kertas tugasnya kepada Zya. Namun untungnya saja mereka saat ini masih satu kelas, jadi ketika Altan dan Zya diberikan tugas, mereka bisa saling berbagi satu sama lain.

"Al," ucap Zya nada pelan.
"Hmm," gumamnya.
"Emm, lu udah gak ada kontak lagi kan sama si Laura itu?" tanya Zya dengan tiba tiba menanyakan hal tersebut.
"Ya enggak lah, kenapa lu cemburu?" bisik Altan di telinga Zya.
"Idih ke gr an lo, ngapain juga segala cemburu."

*TING!*
Pesan masuk di ponsel milik Zya. Ia segera membuka ponselnya kemudian melihat notif tersebut.

-My bf ♡
(Zy, besok ada pemilihan ketua osis baru dan anggotanya juga, kamu mau ikut nyalonin gak?)

-Anda
(Sorry Fab, aku gak ikut lagi tahun ini)

-My bf ♡
(it's okey, good night ya)

"Lu masih pacaran sama Fabian?" tanya Altan.
"Gak usah banyak atur lo," ujar Zya memasang wajah malas.
Sebenarnya Altan sangat mengerti bahwa Zya telah menyukai Fabuan sejak awal sekolah. Namun mau bagaimana pun saat ini Zya telah menjadi seorang istri dari Altan.

Saat ini pun Zya sudah mulai berdamai dengan pernikahannya. Tetapi tetap saja ia ingin bersama laki-laki yang ia cintainya, bukan bersama pilihan orangtuanya.

***

Seluruh calon ketua serta wakil osis sedang berada di depan Lapangan sekolah. Calon ketua dan wakil osis tahun ini terdapat 3 pasangan. Altan dipasangkan oleh Vanesya, yaitu anak kelas 10C sebagai wakil ketua osis. Seluruh calon pasangan ketua dan wakil ketua osis di perkenankan berdebat mengenai organisasi osis. Berdebatan ini bertujuan agar seluruh siswa siswi bisa melihat bahwa pasangan manakah yang tepat untuk menjabat sebagai ketua serta wakil ketua osis yang baik di tahun ini.

Life With Him Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang