Filum Linea

63 3 0
                                    

Harry Potter © J.K Rowling.
••
Blaise x Ron

Note: story kali ini cukup panjang, ku sarankan di baca kalo kalian benar-benar lagi santai. Words nya sekitar 4600an.


Saat itu tahun kelima di Hogwarts, ketika Ron dan Hermione menerima surat—bersama surat untuk buku tahunan Hogwarts—yang mengatakan bahwa mereka akan menjadi Prefek.

Ron butuh beberapa saat untuk mencerna isi surat nya tersebut. Jujur saja, setelah banyak hal yang terjadi, di mana ia tidak terlalu menampilkan hal-hal luar biasa, di pilih secara langsung oleh Dumbledore untuk menjadikan nya sebagai seorang Prefek, cukup membuat otak kecil nya sedikit kesulitan mencerna.

Tetapi ketika melihat senyum Hermione, dia tau bahwa dia memang pantas mendapatkan nya. Terkadang dia memang ceroboh, tetapi pada bersamaan dia juga cukup bertanggung jawab.

Ibunya—Molly, sangat senang. Sampai-sampai berjanji akan membelikan Ron sapu terbang baru. Di mana Ron bisa mendapatkan hal-hal seperti ini? Tentu saja saat ini, jadi dia benar-benar berterima kasih pada Dumbledore yang sudah memilih nya.

–ooo–

Golden Trio telah tiba di Stasiun King Cross, cepat-cepat pula mereka masuk ke peron sembilan tiga perempat, sudah banyak sekali teman-teman mereka yang lain berada di sana, menunggu kereta datang.

"Harry seperti yang ku katakan, tunggu di sini sebentar. Aku dan Ron harus mengurus sesuatu." 

Harry menghela napas, keduanya sudah cerita tentang surat dimana kedua sahabat nya itu kini telah menjadi Prefek. Ada sedikit ke irian sih, tapi Harry senang, setidaknya Ron mengerti kalo dia itu juga sama pentingnya dengan semua orang.

"Cepat kembali ya, aku tidak suka sendirian."

Keduanya mengangguk, dan segera menghilang dari mata hijau Harry segera.


"Tunggu sebentar," Ron berucap, manik biru nya menatap lurus ke depan,"Kenapa Slytherin itu ada di sana?"

Hermione mengikuti arah pandang Ron, seperti Weasley itu, dia juga menatap aneh murid Slytherin yang tengah berdiri dengan kedua tangan terlipat di dada.

Si pirang—Draco Malfoy—bahkan terlihat bosan, sembari menyenderkan punggungnya pada sebuah tembok.

"Jangan bilang mereka juga Prefek?"

"Sepertinya iya, lihat saja pin di dada mereka."

Hermione tidak perlu melihat, kalo Ron menampilkan raut tidak suka nya. Dia cukup tau luar dalam Weasley tersebut, di mana dia memang sangat tidak menyukai semua hal yang berhubungan dengan Slytherin.

Keduanya berjalan, kemudian Malfoy dalam sekejap sudah memandang mereka dengan tatapan tajam nya.

"Ini dia, Prefek yang tidak Perfek."

Parkinson mendengus, memandang kedua Gryffindor dengan sama tidak suka nya seperti si pirang.

Prefek dari Ravenclaw dan Hufflepuff hanya diam saja melihat perang mata dari Gryffindor dan Slytherin. Sudah cukup hapal, bagaimana saling tidak sukanya kedua asrama tersebut atas satu sama lain.

Ketika Ron akan membalas perkataan Draco, Hermione memegang tangan nya erat, memberi tau agar Ron dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak tahun pertama yang tengah memandang mereka dengan berbagai macam ekspresi.

The Untold Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang