Nandikara

61 4 0
                                    

Harry Potter © J.K Rowling.
••
Cedric x Oliver

Ketika melihat Oliver di atas udara, dengan rambut yang mengikuti gerakan angin, juga tubuh yang seolah menari di atas awan. Cedric menyadari, bahwa Oliver adalah keindahan tanpa kata.

Keindahan yang tidak pernah luntur dalam keadaan apapun. Tidak peduli ketika dia marah, karena tim nya mendapatkan banyak cedera akibat melawan tim Slytherin.

Atau ketika dia menangis, saat tim nya kalah melawan Ravenclaw.

Keindahan Oliver tetap ada, bahkan bertambah setiap waktu nya.

Dari kacamata seorang Cedric, Oliver seperti kanvas yang cocok dengan warna apapun.

Ketika kau beri dia warna biru, maka dia akan jadi langit. Ketika kau beri dia warna putih, maka dia akan jadi perak. Bukan Oliver yang mengikuti keindahan, tetapi keindahan lah yang mengikuti dirinya.

Setiap gerak-gerik Oliver tidak pernah luput dari perhatian nya. Cedric menyadari bahwa yang di lakukan nya adalah sesuatu yang salah. Tetapi, dalam pandangan seorang seniman, mengikuti keindahan bukan lah kesalahan.

Hari itu adalah, saat di mana pesta Yule terjadi. Cedric secara nyata ingin mengajak Oliver menjadi pasangan dansa nya, sepertinya Harry yang mengajak Draco dan Viktor yang mengajak Ron. Cedric juga ingin mengajak Oliver, tetapi sayangnya dia lebih dulu mendengar Oliver akan pergi bersama salah satu dari si kembar Weasley—Fred.

Yang mana malam itu, membuat Cedric tidak dapat menikmati segala pesta yang terjadi.

Perhatian nya selalu pada pemuda itu. Melihat bibir nya membentuk senyum akibat lelucon yang di keluarkan Fred, membuat Cedric ikut tersenyum meski dengan perasaan sengsara.

Dia ingin jadi alasan bagi Oliver untuk tertawa, dia ingin jadi tumpuan Oliver ketika dia harus berpegangan karena tidak bisa menahan keseimbangan akibat tawanya. Cedric ingin jadi apapun untuk keindahan itu tetap terjaga.

Lalu ketika Oliver melihat nya, dunia Cedric menjadi fantasi yang selalu dia harapkan.

Dan fantasi itu segera hancur, ketika Oliver mengalihkan perhatian nya ke Fred kembali.

Cedric merasakan jantungnya seolah berhenti untuk beberapa saat. Dia kemudian memutuskan untuk pergi keluar, mengabaikan panggilan Cho Chang.

Cedric memilih berdiam di atas Menara Astronomi. Melihat keindahan langit yang penuh bintang, sayangnya itu kembali membawa Cedric pada keindahan Oliver.

"Diggory?"

Cedric mematung, pegangan tangannya di pagar pembatas menguat. Suara itu sama indahnya dengan melodi tidur yang selalu dirinya dengarkan, membawa laksana angin dari surga menyelimuti jiwa nya.

Cedric menarik napas sebentar, kemudian berbalik melihat seseorang yang berdiri dengan tertimpa cahaya bulan; menambah keindahan nya menjadi begitu menyeruak.

Cedric hampir kesulitan bernapas.

"Wood, apa yang kau lakukan di sini?"

Oliver tidak menjawab, dia berjalan dan berhenti tepat di sebelah Cedric. Aroma rumput segar bercampur dengan kulit jeruk, membawa sensasi aneh yang menyapa indra penciuman nya; yang sayangnya, Cedric merasa begitu candu.

The Untold Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang