17 : Hampir?

1.6K 178 14
                                    

Hay hay, gimana kabarnyaa?! Ayo angkat tangan yang udah ikutan pree-order possesive boy, ga sabar mau peluk PB versi buku!! yang belum ayo ikutan! di jamin beda alur dan ending!!

Devil Boyfriend - story by syasya
happy reading♡

Mala tertawa bersama teman-temannya, dirinya tertawa lepas di sana. Dirinya pikir kehidupannya di bandung akan begitu menyeramkan sama seperti dirinya di jakarta dan tinggal bersama Betrand.

Ternyata tidak. Dia lebih bahagia saat menikah bersama laki-laki gila yang dirinya anggap jahat waktu kala itu, semoga laki-laki itu benar-benar menjadi pintu kebahagiaan bagi dirinya.

"Sudah jam 10.00 malam Anjing!" Naura menepuk keningnya, dirinya melupakan ayahnya yang begitu possesive kepada dirinya. "Mampus Gua di marahin bapake."

Ekspresi yang di buat oleh Naura juga di rasakan oleh Mala, dirinya begitu terkejut saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul segini.

Dirinya melirik pesan Rakha yang mengirimkan pesan dari 2 jam yang lalu, tepatnya jam 08.00 tadi.

My Husband♡
Jam 9 sudah harus di rumah atau kamu aku hukum.
Jangan nakal yaa cantikku.

Mala meneguk liurnya, dirinya benar-benar melupakan pesan itu.

"Gua pulang duluan ya! Bye!" Naura meninggalkan temannya yang lain, saat Mala ingin berkata bahwa dirinya ikut Naura sudah lebih dulu pergi meninggalkan mereka.

"Loh La? Lo enggak ikut Naura?" tanya Alin, dirinya merasa aneh.

"Kayaknya Gua kelupaan deh, yaudah deh Gua pesan ojol saja." inisiatif Mala. "Eh jangan!"

"Kami antar saja ya? Atau lo minta jemput Rakha. Enggak baik anak perawan malam-malam sendirian."

Mala menggaruk tengkuknya, dirinya jujur tidak siap bertemu Rakha sekarang. "Enggak usah, ngerepotin kalian. Rakha juga pasti sudah tidur, gapapa kalian tinggalin saja. Aman!"

Alin, dan juga Asyifa saling memandang, dirinya meragukan sebenarnya. "Sudah! Enggak papa Lin, fa. Aman! Sudah sana! Di cari orang tua kalian entar! sana hus hus!"

Alin dan juga Asyifa akhirnya mengangguk, mereka berdua kemudian pamit dan pergi meninggalkan Mala sendirian di sana.

Dengan pakaian yang terbilang terbuka membuat Mala harus menggosokkan tangannya ke badannya yang terekspos, hawa dingin menusuk kulitnya yang membuat dirinya merinding.

"Dingin banget, Gua pulang jalan kaki saja kali ya? Engfak jauh banget kok."

Jalanan mulai menyepi, lampu jalanan yang kini menyinari. Mala berjalan dengan sedikit ketakutan saat melewati trotoar jalanan yang kian di hinggapi oleh laki-laki yang menjadi penguasa jalanan.

"Wow, sendiri saja cantik."

"Manis banget ya Tuhan."

Mala mempercepat jalannya, dirinya tidak mendengarkan perkataan dan siulan yang menganggu perjalanannya.

Hingga saat hampir sampai dengan komplek perumahaannya, dirinya kembali di cegat oleh mobil hitam legam di bawah sinar lampu yang sedikit redup.

Devil BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang